01

2K 73 14
                                    

Gedung putih, bergaya eropa dengan tiang pancang putih bergaris yang begitu indah, memberikan nuansa mewah dan megah. Tidak ada yang tau jika itu adalah gedung persidangan, tempat dimana pengacara antara pengacara mempertahankan benteng mereka.

Hong Chayoung adalah salah satu pengacara yang mempertahankan benteng miliknya. Selama delapan tahun lebih menjadi seorang pengacara, Chayoung cukup cerdas memainkan persidangan dengan bukti terlebih lagi saat dia bekerja sama dengan tuan Cassano yang kini tinggal di Malta.

Nona Chayoung berdiri di anak tangga, tempat dimana ia dan Cassano diwawancarai oleh sejumlah media masa yang saat itu sedang ramai melawan perusahaan Babel. Memang dua tahun kemudian, perusahaan Babel tidak lansung bangkrut karna ada orang dalam lagi tapi yang jelas pimpinan tertinggi sudah tiada, tuan Jang Hanseok sekaligus mantan rekan kerjanya dulu.

Tak hanya Jang Hanseok yang pergi, anak buah kepercayaannya bahkan adik kandungnya pergi meninggalkan dunia. Sungguh, Chayoung tidak habis pikir dengan Hanseok. Tega sekali membunuh adik tampan dan imut itu.

"Nona Hong," seseorang memanggilnya dari belakang, seorang gadis yang memakai setelan blazer dengan celana warna biru tua yang sepadan dengan blazernya. Turun dari tangga dan berhenti tepat disamping kakak seniornya.

"Nona tidak mau jadi dosen saja? Ini serius..." Ucap gadis itu, terlihat lebih muda dari Chaeyoung. 

Chayoungpun menoleh dan menatap gadis itu dibalik kacamata hitamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chayoungpun menoleh dan menatap gadis itu dibalik kacamata hitamnya.

"Sudah ku bilang, aku tidak mau Younjung," tolak Chayoung sembari menyilangkan kedua tangannya. "Tapi selamat kamu sudah menyelesaikan dua kasus mu yang sulit! Dengan begitu kamu lulus bekerja di firma hukum Jipuragi!"  Sambung Chayoung melepaskan kacamata hitamnya dan tersenyum pada anak didiknya, Goo Younjung.

"Sungguh?!"

"Ini sungguhan," dan Younjung memeluk Chayoung dengan erat. Ia begitu merasa senang dan bahagia kala perjuangannya sebagai pengacara seperti nona Hong, sudah berhasil. Ia benar benar menjadikan Hong Chayoung sebagai panutan hukumnya.

"Aigu! Aigu! Selamat cantik!" Balas Hong memeluk Younjung sampai melepaskan pelukan mereka secara paksa kala ia kehabisan nafas, lehernya seperti dicekik.

"Kakak, aku traktir makan siang gimana?" Tawar Younjung merubah panggilan nona Hong menjadi kakak.

"Ey kamu baru saja dapat gaji, jangan seperti itu biar aku yang traktir oke?!" Dan Chayoung menuruni anak tangga sembari memakai kacamata hitamnya lagi.

"Kakak terlalu banyak mentraktir ku steak! Kenapa uang kakak tidak habis sih?! Apa kakak melakukan ngepet-ngepet itu?!"

Reflek Chayoungberhenti dan membalikan badannya melihat gadis yang ia sudah anggap sebagai adik kandung perempuannya. "Apa itu ngepet?" Tanyanya.

Younjung mengerjapkan matanya, seolah ia sedikit kaget mendengar ucapan kakak Chayoung.

"Beneran gak tau ngepet?" Tanya Younjung.

VINCENZO II : The Last Tower [-]Where stories live. Discover now