1200 Detik [ End ] ✅

27. T e r u n g k a p ? || 1200 Detik ⏲

. . .

" Setiap jam 1 siang, mamah seakan-akan demger suara rintihan Al di kamar " ucap Marissa saat jam makan malam.

" Apa selama ini mereka selalu bertindak di jam-jam segitu ? " timpal Andin.

" Bisa jadi, ayo tante. Tante harus peka, Al banyak menunjukan tanda-tanda dan bukti pada tante " sambung Dr. Arsyad.

" Iya apalagi kamu ibunya. Pasti perasaan dan feeling kamu jauh lebih peka daripada kita semua. " ucap Raharja ikut menimpalinya.

°°°

Marissa dan Raharja naik pitam, saat semua bukti mengarah pada perawat yang selama ini merawat Aldebaran. Andy, dan Indah pun dilaporkan ke pihak kepolisian. Mereka ditahan karena bukti terakhir yang ditemukan Renatta terdapat sidik jari mereka berdua. Dan dari semua barang bukti yang ditemukan semua obat, kotak obat, dan jarum suntik semua juga terdapat sidik jari keduanya. Semua bukti itu termasuk chat, dan transaksi di Rekening mereka menunjukan siapakah dalang di balik semua ini.

Akhirnya setelah 1 bulan, 2 bulan, dan Finally 3 bulan berlalu. Semua fakta terungkap. Tak disangka oleh Raharja, dan Marissa bahwa yang melakukan itu semua adalah orang terdekat mereka. Orang yang telah mereka percaya. Yang mereka sangat sayangi.

" tega kamu ?! Jahat kamu! " ucap Marissa menapar orang itu. Marissa sangat terbawa emosi sampai mencekik orang itu.

" Balikin anak saya! Kembalikan anak saya! Salah apa dia sama kamu! " Emosi Marissa tak dapat di bendung meski Andin sudah menenangkannya.

Dia hanya diam mematung dan menangis, tak menyangka bahwa semua yang sudah ia simpan rapat-rapat akhirnya terbongkar juga. Sungguh keji apa yang sudah di lakukannya. Membunuh Aldebaran secara perlahan dengan mengganti obat-obatnya. Memberikan suntikan penenang dengan dosis tinggi, memberikan obat yang biasanya di gunakan pada binatang, obat pencahar, dan obat tidur. Sungguh biadab sekali manusia ini.

Semua bukti sudah terkumpul, Andy dan Indah pun menceritakan dan merekontstruksi bagaimana bisa mereka melakukan semua itu pada Al. Dan ternyata terbukti pernah terjadi kekerasan juga pada saat merawat Aldebaran. Dan juga terungkap bahwa mereka lah yang sudah menyebabkan kelumpuhan Aldebaran, mereka lah yang mendorong Al hingga jatuh.

Flashback 🔥

Andy dan Indah Selalu saja terlihat ramah, dan sangat hati-hati dalam mengurus Aldebaran di depan Raharja, inilah yang membuat faktor Raharja belum mencurigai mereka di awal-awal. Namun semakin lama sikap mereka semakin aneh, terlebih lagi tubuh Al yang tak ada perkembangan sama sekali. Bahkan Al yang sering mengigau.

Terus menyelidiki namun tak menemukan bukti apapun, hingga semuanya terlambat. Kini putranya harus pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

. . .

01.

Al meremas perutnya, ia merasakan sakit yang begitu luar biasa. Ia belum makan sejak pagi tadi sampai malam seperti ini. Raharja pun baru pulang dihari itu dikarenakan sedang ada meeting besar. Disaat Raharja sedang berbersih diri, Indah dan Andy pun masuk ke dalam kamar Al. Mereka menyuntikan sesuatu ke bagian manapun yang mereka inginkan.

" argh! " ringis Al, dengan cepat tangan indah pun membekap mulutnya.

" Diem bego! Bokap lo bisa denger! " dan tak lama pun Al terlelap dengan sangat pulas.

. . .

02.

Biasanya, Andy dan Indah melakukan tugas nya di pagi hari, setelah Raharja pergi berangkat ke kantor milik Aldebaran. Pagi itu tugas mereka seharusnya memberikan sarapan, dan obat yang seharusnya Al konsumsi. Namun biasanya Andy dan Indah tidak memberikan Al makan pagi, dan hanya memberikan obat secara random, yang terpenting semua yang di perintahkan berjalan dengan lancar.