19. K e m a n a ? || 1200 Detik ⏲

824 142 51
                                    

Selepas menunaikan sholat subuh seperti biasanya Raharja sudah menyibukan dirinya di dapur menyiapakan masakan untuk sarapan untuk putra mahkota yang amat dia sayangi itu. Memang itu seharusnya bukan pekerjaanya, sering kali Al ingin mencari asisten rumah tangga agar tidak membebani sang papah tetapi Raharja kerap kali menolaknya. Baginya bisa menyiapkan makanan untuk Al bisa menebus semua kesalahannya selama ini kepada putranya.

Padahal Al juga sudah sering mengatakannya kepada Raharja, bahwa ia sudah memaafkannya. Dengan hadirnya Raharja di dekatnya dan tinggal bersama dengan dirinya saja sudah membuat Al seakan lupa bahwa dulu pernah terjadi sebuah masalah besar diantara mereka.

Karena kebetulan hari ini adalah hari minggu, rencananya Raharja nanti akan mengajak Aldebaran untuk pergi berlibur. Entah akan dibawa dan di ajak kemana si manusia menyebalkan itu kalau kata Andin.

Waktu sudah menunjukan pukul 06.30 WIB. Masakan Raharja semuanya sudah rapih dan terhidangkan di atas meja. Ia kemudian pergi ke kamar Al untuk membangunkan putra nya yang kembali tidur setelah sholat subuh tadi. " Al, ayo bangun sudah waktunya sarapan, mandi tidak usah lama-lama, papah tunggu di ruang makan. Habis itu papah mau ajak kamu pergi " ucap Raharja.

Al membuka matanya perlahan, cukup mudah untuk membangunkan Aldebaran, ia pun langsung pergi ke kamar mandi dan menju ruang makan setelahnya. " Pagi Aldebarannya papa " Sapa Raharja yang dibalas dengan senyuman manis Aldebaran.

Ayam semur dengan sambal sudah terhidangkan di atas meja makan panjang itu. " Papah tadi bilang mau ajak Al pergi ? Mau kemana ? " tanya Aldebaran seraya mengisi piring nya dengan nasi.

" Rahasia, ikut aja " Jawab Raharja membuat Aldebaran penasaran. Mereka pun menikmati dan menghabiskan makanan mereka dengan sangat lahap. Memang selain masakan uti Amy kini masakan Raharja lah yang menjadi masakan favorite nya.

Setelah selesai sarapan. Raharja langsung meminta Al untuk bersiap-siap. Al kini sudah rapih dengan kaos lengan pendek hitam, dan celana pendek diatas lutut dengan warna abu tua  serta dengan kacamata hitam. Sengaja Al berpakaian seperti itu karena Raharja bilang mereka akan pergi santai-santai saja.

" wow anak siapa ini ganteng sekali " Ledek Raharja mampu membuat Al salah tingkah.

" Gantengan juga papa tuh, pakai kaos hitam, celana gunung, kacamata juga wesss mantep pokok e " balas Al santai. Hal sederhana dan candaan sederhana seperti ini saja bisa membuat Raharja sangat bersyukur karena itu artinya Al sudah sangat bisa menerima kembali dirinya dengan sangat baik.

Mereka segera masuk ke dalam mobil, kali ini mobil dikendarai oleh Raharja karena Al sendiri juga tidak tahu dirinya akan dibawa ke mana oleh Raharja. Sampailah mereka memasuki sebuah perumahan Merpati Residence. Al tentu hafal betul daerah perumahan itu.
" Papa kita mau ke rumah siapa ? Katanya mau jalan-jalan santai " tanya Al bingung.

Raharja pun tersenyum. " iya, tapi kita jemput seseorang dulu " jawab Raharja yang semakin membuat Al penasaran.

Tetapi rasa penasarannya hilang saat mereka tiba di depan sebuah rumah dengan pagar berwarna putih, no 35 A. " pah, ngapain ke rumah Andin ? " tanya Al. Raharja hanya diam memasang senyum. Terlihat seorang wanita keluar dari dalam gerbang rumah itu dan langsung masuk ke dalam mobil.

" Selamat pagi om! "
" Selamat pagi Paijo! "

Al memperhatikan wanita itu dari kaca spion atas. " ck! Papah ngapain ajak si inem berisik ini sih ? Emang kita mau kemana ? " tanya Al heran.

" bukan kita, tapi hanya kamu dan Andin, papah akan turun di depan komplek nanti, terus pulang naik ojek. Papah hanya pura-pura sama kamu. Biar kamu bisa jalan berdua sama Andin, Andin bilang sama papah kalau belakangan ini kalian sedikit renggang. Jadi tidak ada salah nya kalian Quality time berdua sebagai seorang Sahabat ?  Eh sahabat bener ya ? Atau lebih ? " Jelas sekaligus ledek Raharja kepada putra nya yang terlihat merajuk itu sedangkan Andin, hanya asik senyum saja di kursi belakang. Al yang melihat itu daei kaca spion pun menegur Andin.

1200 Detik [ End ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang