Ucapan Yuda membuat kerutan dikening Jaenar semakin dalam.

"Iya Om, Papa juga bilang makasih ke Om karena udah mau bantu katanya"

Memang Yuda lah yang tau keberadaan sih manis yang melahirkan Jovan itu tinggal  selama ini.

"Ayah sama Papanya Jovan saling kenal?"

Kedua pria dominan itu menatap Jaenar yang juga menatap keduanya bergantian.

"Ayah sama om Januar gak bakal pernah kenal kalo gak karena Papa kamu Na" 

Persahabatan antara Wildan- papa Jaenar dan orang yang melahirkan Jovan itu terbilang sangat lama, bahkan perpisahan keduanya karena maut yang memisahkan.

Dahulu kedua pria manis itu selalu bersama, membagi suka dan duka bersama. Itu mengapa Yuda mengenal jelas sosok Januar Pradipta dari sang suami yang menceritakan sosok orang yang di cintai sahabatnya. Hingga puncaknya saat saat pria manis yang melahirkan Jovan itu mengandung, persahabatan yang terjalin antara Yuda dan Januar juga hilang. Yuda cukup kecewa dengan apa yang Januar lakukan terhadap pria manis itu, mulai dari mengkhianati sih manis sampai menghamilinya dan membawa sang buah hati pergi bersamanya.

"Ya udah ah, Ayah mau istirahat di kamar aja" Yuda mengalihkan pembicaraan tidak mau mengigat Wildan di masa lalu. Itu membuatnya merindukan sosok manis yang dahulu selalu tersenyum cerah kearahnya.

Meninggalkan dua makhluk Adam yang terdiam menatap objek yang sama di hadapannya.

Mereka berdua, Jovan dana Jaenar tidak tau harus berbicara apa. Jovan yang bodoh dalam percintaan, Jaenar yang tidak mau ambil pusing dalam hal percintaan. Jadinya seperti ini terdiam sembari menatap layar televisi yang menunjukkan sebuah kartun balita.

"Na"

Jaenar menatap Jovan yang berada tak jauh darinya. "Hemm?"

"Marvel ngajak makan bareng"

Ucap Jovan sembari mendekatkan diri, duduk di samping Jaenar.

"Ya udah sana lo pergi. Lagian gua udah sarapan tadi"

"Sama Harry juga"

Kedua manik mata mereka bertemu, menatap satu sama lain dengan jarak tak terlalu jauh.

"Hari ini Marvel aku kasih cuti, jadi Harry ngajak pergi makan bareng. Katanya mumpung anak-anak lagi sekolah gak ada yang ganggu"

"Kalo kita di sana kita yang jadi pengganggu mereka"

Alasan Jaenar tidak mau itu karena ia tau bahwa Harry dan Marvel pasti mengumbar kemesraan keduanya yng membuat Jaenar sakit mata.

"Harry yang nyaranin buat makan bareng, sekalian nanti siang jemput anak-anak"

"Ayah di rumah sendirian"

Semoga saja Jovan tidak bersikukuh ingin mengajaknya setelah mendengar alasan Jaenar yang sedikit masuk akal.

"Ayah mana Na?"

Jaenar memejamkan matanya saat suara Dejun terdengar di telinganya. Oh ayolah saudara kembarnya ini datang di waktu yang tidak tepat.

Jika ia dan Jovan pergi bersama Marvel dan Harry, secara tidak langsung mereka berempat melakukan doble date.

"Ngapain lo?"

Pria dengan perut yang sedikit membuncit itu mengeryitkan keningnya. Ia kemari emangnya kenapa? Ini rumahnya.

"Balik lah, inikan rumah gua"

"Yakan lo dah kawin ngapain balik kesini lagi"

"Gua dah nikah juga Masi sering tinggal di sini jagain Ayah" Dejun berjalan mendekat kearah Jaenar. Dan baru tersadar bahwa ada Jovan disini.

Love mistake || NOMIN Onde histórias criam vida. Descubra agora