07

1.1K 75 1
                                    


HAI GAYS HAPPY READING SEMUANYA 😍
JANGAN LUPA PENCET BINTANG🥰
KALO GAK SUKA BISA SKIP AJA🙏

Rumah sakit. Saat ini jadi Jaenar dan ayahnya berada di rumah sakit. Jaenar pikir Ayahnya sedang sakit atau sedang meriksa kesehatan.

"Ayah sakit? Kok gak bilang Nana?" Jaenar tampak khawatir, namun Ayahnya justru terlihat santai berjalan di koridor rumah sakit.

"Enggak lah, Ayah sehat gini kok"

"Terus kenapa kerumah sakit? Katanya mau ketemu sama temen Ayah?" Jaenar terus mengikuti Ayahnya berjalan.

"Ya kan temen Ayah di sini. Itu di depan belok kanan" Jaenar mengikuti arah pandang Ayahnya. 'spesialis kandungan'

Saat sudah berada di depan pintu ruang tersebut Jaenar mengikuti Ayahnya masuk ke dalam ruangan tersebut. Di dalam ruangan terdapat dokter wanita yang tersenyum menyambut kedatangannya dan Ayahnya.

"Yuda, kamu apakabar? Udah lama gak ketemu" Yuda memeluk dokter wanita tersebut seperti teman lama yang sudah lama tidak berjumpa.

"Anak kamu yang kamu bilang tadi?" Dokter tersebut menghampiri Jaenar, Jaenar langsung memberi salam kepada dokter tersebut. "Jaenar Tante"

"Ganteng banget yud, kayak papanya" Jaenar tersenyum ramah kepada wanita tersebut sambil memandang Ayahnya yang tersenyum malu-malu. Jaenar pikir papanya dan dokter tersebut memiliki hubungan lebih, atau tepatnya mereka sepasang kekasih.

Jaenar memandang Ayahnya dengan senyum senyum tidak jelas dan berjalan ke arah Ayahnya "cantik banget yah, kapan sahnya?" Yuda mengerutkan dahinya sambil memandang Jaenar.

"Suami kamu apa kabar tal?" Jaenar yang mendengar pertanyaan ayahnya menatap wajah ayahnya bingung.

"Baik kok yud. Ini langsung aja di periksa ya, aku ada janji setangah jam lagi"

'Di periksa?' Bukankah ini dokter kandungan? Lalu siapa yang hamil, apa Ayahnya menghamili wanita lain. Jaenar melihat ke seluruh ruangan mencari wanita yang akan di periksa namun tidak ada.

"Yang hamil siapa yah?"

Yuda menarik nafasnya menepuk pundak anaknya. Dia bingung harus jawab apa. "Ayah liat kamu berbeda akhir-akhir ini Na. Ayah takut kamu punya keistimewaan sama seperti orang yang melahirkan kamu" Jaenar semakin bingung keistimewaan apa maksud ayahnya, bukankah yang melahirkan dirinya adalah ibunya? Wajar saja jika ibunya bisa hamil karena wanita.

"Maksud ayah apa sih Nana gak ngerti"

"Kamu periksa dulu ya" pertama Jaenar engan menaiki brangkas, namun setelah dia pikir lagi tentang kejadian dirinya dan Jovan yang terulang di kepalanya dan keanehan terhadap pola makan dan perutnya akhirnya menaiki brangkas dengan perasaan yang sulit di artikan.

Dokter talita mulai memeriksa perut Jaenar dan mengambil stempel darah Jaenar. Jaenar kembali duduk saat dokter Talita meninggalkan dirinya dan Ayahnya untuk memeriksa darah Jaenar. Tidak ada percakapan antara dirinya dan Ayahnya sampai akhirnya Ayahnya yang membuka suara.

"Kamu pacaran sama laki-laki?" Jaenar menatap Ayah dan menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa kamu mau ayah suruh tes seperti itu jika kamu tidak melakukan hal itu dengan laki-laki?" Jaenar diam menundukan kepalanya, dirinya memang tidak pacaran dengan laki-laki tapi dirinya pernah berbuat seperti itu kepada laki-laki dan sialnya itu adalah Jovan.

Love mistake || NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang