Chapter 12

42 8 0
                                    

Hello everyone I'am back!

Gue nggak tau kenapa ya tapi semakin kesini tuh gue malah ngerasa semakin nggak pd aja mau up cerita. Abis sepi banget jadi gue mikir apa cerita gue sengebosenin itu? kalau iya apa gue unpub aja yh 😭

Btw vomentnya don't forget ya
Happy reading and i hope you like it

••••••••

"Kalian ini ya, sudah kelas duabelas bukanya fokus belajar malah bolos terus kerjaanya, mau jadi apa kalian besok kalau sekolah aja asal-asalan kayak begini hah?!" Sentak bu Eli memandang tajam pada deretan siswa yang sedang dia hukum berdiri didepan tiang bendera dengan posisi berdiri satu kaki dan kedua tangan memegang telinga.

"Jadi ustadz bu!" Sahut Nathan dengan suara lantang, setelahnya cowok itu terkekeh kecil.

"Berani ngejawab kamu?!".

"Lah tadi kan ibu nanya ya saya jawab lah, salah?".

"Salah! kalau guru lagi bicara itu harusnya didengerin baik-baik, bukan malah disautin" Bu Eli mengehela napas sambil beristigfar dalam hati. Mencoba bersabar untuk tidak menampol kepala murid kurang ajar didepanya ini dengan sepatu hak tingginya.

"Kalian itu udah kelas duabelas loh, sebentar lagi lulus, masa iya masih mau main-main terus kayak gini, apa kalian nggak mikiran masa depan kalian? orang tua kalian yang udah sekolahin kalian mahal-mahal? tolonglah otaknya itu pada dipake" Kata Bu Eli memberi nasihat "Paham nggak kalian?! kenapa malah pada diem?!".

"Ibu tuh sebenernya maunya apa sih? tadi katanya kalau guru lagi ngomong harus didengerin baik-baik nggak boleh ngejawab, sekarang giliran udah diem malah marah-marah, suka nggak jelas ibu mah".

"Ya nggak gitu juga konsepnya astaga" Geram bu Eli mengusap wajahnya frustasi.

"Kita mah emang serba salah mulu dimata ibu".

"Nggak usah alay! pokoknya kalau kalian sampai kedapatan bolos lagi di warung mbak Wati awas aja, orang tua kalian bakalan saya panggil ke sekolah!".

"Orang tua saya sibuk bu, mereka orang penting, jadi nggak akan ada waktu buat ngurusin ibu"  Ketus Daniel sombong.

"Terserah! selagi kalian masih nggak merubah sikap, saya nggak akan segan-segan untuk memberi kalian hukuman yang lebih parah dari ini".

"Tega amat".

"Ya biarin! kalian aja tega bikin saya sakit kepala sama tingkah laku kalian, kenapa saya enggak?!" Sewot bu Eli "Berdiri disitu sampe bel pulang sekolah bunyi! jangan berani-berani kabur kalau nggak mau rambut kalian saya botakin" Setelah mengatakan hal itu, bu Eli lantas melangkah pergi ke ruang bk. Menyisakan Nathan berserta ketiga temanya termasuk Asep.

"Anjir lah daritadi kek tuh orang pergi, pegel banget tangan gue" Daniel menurunkan tanganya dengan wajah lega. Yang lain pun juga sama, malah sekarang Raja udah selonjoran sambil mengelap keringat.

"Chat Nara yan, minta dia suruh bawain air minum, haus banget gue asli" Keluh Zico, Bian mengangguk cepat. Dengan segera cowok itu merogoh ponsel dari saku celananya kemudian mengetikan pesan ke nomor sang pacar.

Tadi saat bu Eli menggerebek mereka di warung mbak Wati, entah kebetulan atau apa tapi pas sekali saat Nara sedang tidak ada disana karna posisinya dia emang lagi nganterin mbak Wati beli kerupuk buat seblak. Jadi memang hanya gadis itu saja yang lolos dari bu Eli, sementara yang lain langsung digeret ke ruang bk dan berakhir dijemur di lapangan upacara.

HARMONIA | NCT DREAM Where stories live. Discover now