Chapter 08

46 8 0
                                    

Hello everyone, I'am back!

Sorry ya lama banget up nya, gue baru abis tipes soalnya
Badan lemes, mau ngapa-ngapain juga jadi males heheh
Btw kalian jaga kesehatan ya, cuaca kayak sekarang ini emang lagi nggak ngenakin banget di badan

Ohh iya seperti biasa vomentnya jangan sampe lupa ya

Happy reading and i hope you like it

•••••••

Lucy menatap penuh rasa kagum pada rumah pohon yang berdiri kokoh dihalaman belakang kediaman Arthur. Anak itu bahkan sampai tidak berkedip sama sekali.

"Bagus kan? ini yang buatin papa sama bang Devan tau" Pamer Leo tersenyum bangga.

"Bagus banget! ada lampu kelap kelipnya juga lucu!" Pekik Lucy kegirangan.

"Kamu mau naik?".

"Mau mau!".

"Yaudah ayo" Ajak Leo sambil menggandeng Lucy.

Dari atas sana terlihat sudah ada Nero yang tengah melambai kearah mereka . Alasan dia tadi tidak ikut keluar menemui Lucy padahal dia adalah manusia yang biasanya suka paling excited tiap kali bocah perempuan itu datang kerumahnya, adalah karena dari tadi Nero sedang sibuk mempersiapkan segala hal untuk menyambut kedatangan Lucy. Makanya dia mengutus Leo untuk menggantikan dirinya.

"Yang buat diinjeknya kok kayak licin banget ya, apa karna abis ujan ya le?".

"Iya, makanya kamu hati-hati manjatnya biar nggak kepleset".

"Nih, tolong pegangin bentar ya" Pinta Lucy menyerahkan boneka monyet kesayanganya ke tangan Leo. Bocah lelaki itu terdiam dengan wajah bingung.

"Terus nanti aku naiknya gimana?".

"Ya tinggal naik aja, bonekanya nanti lempar ke aku, terus kamu naik" Kata Lucy yang udah mulai memanjat. Bukan hal yang sulit untuknya, karna dirumahnya pun juga ada rumah pohon. Tidak sebagus milik Nero dan Leo sih, tapi letaknya sedikit lebih tinggi dari rumah pohon milik mereka berdua. Makanya Lucy udah nggak kaget lagi sama yang namanya manjat pohon. Cuma sayang rumah pohon miliknya sekarang udah agak rusak. Mungkin karna kelamaan ditinggal, nanti deh Lucy bilang ke ayahnya biar dibenerin lagi sekalian di hias kayak punya Nero sama Leo.

"Nah mumpung sekarang aku lagi ada disini, gimana kalau kita main bareng?".

"Main apa?" Tanya Leo yang baru aja sampai atas.

"Dokter-dokteran, nanti kamu jadi yang sakit pura-puranya, gimana?".

Leo menggeleng cepat "Nggak mau ah, aku maunya yang jadi dokter".

"Terus nanti yang jadi pasienya siapa dong? kan yang jadi dokter sama perawatnya biasanya aku sama Nero".

"Nggak mau, pokoknya aku mau jadi dokter".

"Padahal malah enakan jadi pasien, cuma baring-baring doang tugasnya" Ucap Nero agak heran sama adiknya yang tumben-tumbenan request nggak mau jadi pasien. Padahal biasanya Leo pasrah pasrah aja tiap disuruh jadi pasien.

HARMONIA | NCT DREAM Where stories live. Discover now