The Unwanted Queen || Extra Part II

Mulai dari awal
                                    

"Grace, ini sangat sakit!" Pekik Alissya sambil meremas kuat bantal yang ada di sebelahnya.

"Yang Mulia, anda harus kuat. Sebentar lagi William akan datang."

Tak lama kemudian, Evan muncul dengan raut wajah panik. Bersamaan dengan itu, William datang dengan para healer lainnya.

"Queen!"

Evan menatap Alissya yang terus meringis kesakitan. Ia pun mengusap puncak kepala Alissya dengan lembut dan terus berusaha menguatkan istrinya.

"Yang Mulia Ratu akan segera melahirkan." Ujar William saat selesai memeriksa keadaan Alissya.

"Bukankah persalinannya masih beberapa hari lagi?" Tanya Evan bingung.

"Ini biasa terjadi Yang Mulia. Hari persalinan ibu hamil kadang bisa lebih awal dari hari perkiraan."

"Terserah apa katamu, yang terpenting istri dan anakku baik-baik saja!"

"Baik Yang Mulia. Saya akan menyiapkan peralatan untuk persalinan Yang Mulia Ratu."

William dan para healer pun mulai mempersiapkan peralatan untuk persalinan Alissya. Namun sebelum William membantu proses persalinan, ia meminta Evan untuk keluar dari ruangan. Tak ada satupun orang yang berada di ruangan itu kecuali Alissya dan para healer.

Evan yang berada di luar kamar terlihat begitu gelisah. Ia terus berdoa untuk keselamatan istri dan juga anaknya.

Sedangkan di dalam kamar, suara teriakan Alissya terdengar begitu keras. Alissya akan meremas kain dengan sangat kuat saat ia berusaha untuk mengejan.

"Akh! Sakiitt!"

"Akhh! Siall!" Teriak Alissya saat merasakan sekujur tubuhnya terasa begitu remuk.

"Ya terus Yang Mulia, sedikit lagi anda harus kuat." Ujar William berusaha menguatkan Alissya.

"Aku tau! Ini.. aku juga sedang berusahaa! Akhh!" Erang Alissya dengan sekuat tenaga.

Di sisi lain, Evan terus berjalan ke sana kemari. Tetapi kegelisahan pria itu akhirnya terbayarkan dengan suara tangis bayi yang begitu kencang dari dalam kamar. Tak lama, William keluar dari kamar dengan senyuman menghiasi wajahnya.

"Selamat Yang Mulia, Ratu telah melahirkan seorang putra."

Semua orang yang juga berada di depan kamar itu pun langsung bersorak gembira atas kelahiran penerus kerajaan.

Evan pun dengan cepat masuk ke dalam dan menghampiri Alissya dengan putra mereka yang berada di dalam dekapan istrinya.

"Lord." Panggil Alissya saat melihat kedatangan Evan.

"Queen, terima kasih. Terima kasih karena telah berjuang untuk melahirkan putra kita." Ujar Evan sambil memeluk Alissya dan mengecup puncak kepala istrinya dengan lembut.

Alissya yang mendengar itu tak bisa menahan air matanya. Air mata itu lolos dari pelupuk matanya. Air mata yang menandakan kebahagiaan.

Bayi laki-laki yang ada di dalam dekapan ibunya tertidur dengan sangat nyaman. Wajahnya terlihat begitu lugu, sangat mirip dengan ayah dan ibunya. Bahkan bayi itu sudah memancarkan kekuatan yang mampu memikat siapapun di dekatnya.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang