The Unwanted Queen || 10

20.4K 1.6K 40
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

Perjalanan dari desa Vanbrough ke istana kerajaan Demon menghabiskan waktu hingga dua jam. Selama itu juga Alissya menahan sakit pada pinggangnya karena terlalu lama duduk di dalam kereta. Setelah kereta itu sampai di pelataran istana, Alissya langsung turun dari kereta dan berjalan masuk mengikuti Crystal di belakangnya.

"Apa semua baik-baik saja Queen?" Tanya Xavier saat melihat kedatangan istrinya dan menarik pinggang wanita itu dalam pelukannya.

Alissya yang melihat itu merasa iri dengan perlakuan manis Xavier terhadap Crystal. Jika saja Evan memperlakukannya seperti itu mungkin ia akan merasa sangat senang. Alissya yang menyadari apa yang baru saja ia pikirkan langsung menggelengkan kepalanya dan menundukkan kepalanya.

"Ada apa denganmu sayang?" Tanya Crystal saat melihat tingkah laku Alissya.

Alissya seketika mendongakkan kepalanya dan menggeleng cepat. "Ah tidak mom." ujar Alissya gugup.

"Jadi dia menantuku?" Tanya Xavier.

"Senang bertemu dengan anda Yang Mulia." sapa Alissya sambil menundukkan kepalanya hormat.

"Senang bertemu denganmu Alissya, dan panggil daddy saja." ujar Xavier tersenyum. Alissya yang mendengar itu menganggukkan kepalanya dan tersenyum senang.

"Baiklah, sebaiknya kau beristirahat. Kau pasti lelah setelah perjalanan jauh." ujar Crystal sambil mengusap bahu Alissya lembut.

"Kalau begitu aku akan ke kamar mom, dad." ujar Alissya dan dijawab anggukkan oleh Crystal dan Xavier. Alissya pun melangkah menuju kamarnya diikuti Grace di belakangnya.

Setelah sampai di kamar, Alissya langsung menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Melihat kemesraan Crystal dan Xavier membuatnya teringat kenangan bersama ayah dan ibunya. Setiap hari ia akan melihat pemandangan ayahnya yang terus berusaha menggoda ibunya. Ia terus tertawa saat melihat betapa merahnya wajah ibunya saat itu. Perlahan kelopak mata Alissya mulai tertutup dan terlihat bulir air mata jatuh dari sudut mata gadis itu.

'Aku merindukanmu mom, dad.' batin Alissya.

Tak lama kemudian, terdengar deru nafas gadis itu yang mulai teratur. Menandakan ia telah tertidur pulas.

Bersamaan dengan itu, pintu kamar terbuka dan memperlihatkan Evan yang melangkah masuk dengan wajah dinginnya. Pria itu seketika terdiam saat melihat Alissya yang tertidur meringkuk dengan tangan yang sebagai bantalnya.

Evan melangkah mendekati Alissya dan duduk di samping gadis itu. Perlahan tangan pria itu terangkat mengusap jejak air mata yang terlihat di wajahnya.

Namun tiba-tiba pintu kamar terbuka dan terlihat Steve masuk dengan membawa sebuah berkas di tangannya.

"Yang Mulia.." belum selesai Steve berbicara namun pria itu seketika terhenti saat melihat Evan yang duduk di dekat Alissya yang tengah tertidur sambil menatap tajam ke arahnya.

Saat itu juga Steve merutuki kebodohannya saat ia lupa jika sekarang Evan telah satu kamar dengan matenya.

"Kita bicara di ruanganku." ujar Evan dengan pelan. Steve yang mendengar itu menundukkan kepalanya lalu melangkah meninggalkan tempat itu.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now