The Unwanted Queen || 19

20.2K 1.6K 55
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

Alissya berusaha untuk turun dari atas ranjang dan berjalan menuju balkon kamarnya. Tetapi kakinya terasa begitu kaku dan susah untuk digerakkan.

"Apa ini efek karena aku berbaring terlalu lama?" Gumam Alissya.

Namun gadis itu tidak menyerah. Ia kembali berjalan secara perlahan. Hasil tak akan pernah mengkhianati usaha. Pada akhirnya, ia berhasil untuk sampai di balkon kamarnya. Alissya tersenyum dan menutup matanya menikmati semilir angin yang mengenai wajahnya.

"Anda akan sakit jika berlama berdiam diri di luar Yang Mulia."

Alissya terperanjat kaget saat mendengar suara seseorang. Namun ia langsung tersenyum saat mengenali suara itu.

"Grace!" Pekik Alissya riang.

Grace terkekeh pelan saat melihat Alissya yang terlihat gembira saat melihatnya. Alissya pun berjalan menghampiri Grace dan memeluk wanita itu.

"Aku sangat merindukanmu." lirih Alissya di dalam pelukan Grace.

"Saya juga sangat merindukan anda Yang Mulia. Saya sangat khawatir saat mendengar anda terluka." Ujar Grace dengan nada sedih. Alissya yang mendengar itu tersenyum lalu melepas pelukan mereka.

"Maaf karena membuatmu khawatir. Aku juga menyesal telah datang ke tempat itu dan menyesal telah melihat semuanya." Lirih Alissya saat mengingat kembali kejadian itu. Alissya memegang dadanya saat mengingat betapa sakitnya ia saat itu.

Grace yang melihat Alissya termenung langsung menarik tangan gadis itu ke dalam genggamannya. Ia tahu apa yang ada di dalam pikiran Alissya saat ini. Dengan kemampuannya, ia bisa membaca pikiran siapapun dengan baik.

Ya. Grace bukanlah seorang maid biasa. Ia telah dikaruniai kekuatan yang cukup hebat dan seluruh anggota keluarga kerajaan tahu itu. Tidak seperti maid lainnya yang bahkan bisa dikatakan tidak memiliki kemampuan apapun, tetapi Grace memiliki kekuatan untuk membaca pikiran orang dan mengetahui apa yang direncakan orang tersebut dengan sihirnya. Maka dari itu Evan meminta Grace untuk menjadi pelayan pribadi Alissya. Agar ia bisa menjaga Alissya dari orang yang ingin menyakitinya.

"Jangan memikirkan masa lalu Yang Mulia. Dengan kabar atas kesadaran anda, semua orang terlihat begitu bahagia. Termasuk Yang Mulia Raja." Ujar Grace sontak membuat Alissya menatap wanita itu dengan raut wajah datarnya.

Tak lama kemudian, Alissya tersenyum tipis lalu menundukkan kepalanya. Grace mengerutkan keningnya bingung saat melihat perubahan dari Alissya. Ia ingin melihat isi kepala Alissya, namun ia tidak berhasil. Grace tahu jika Alissya telah mengunci pikirannya.

"Aku tidak memperdulikan hal itu Nyonya. Aku sudah memiliki rencana sendiri," ujar Alissya membuat Grace semakin di buat bingung. Alissya yang melihat kebingungan Grace langsung tersenyum.

"Aku akan meninggalkan tempat ini Nyonya. Meninggalkan semua yang ada di sini dan hidup bahagia bersama ibuku. Itu rencanaku."

Grace yang mendengar itu langsung membulatkan matanya terkejut.

"Tapi Yang Mulia..." belum selesai Grace berbicara, namun seseorang telah memotongnya terlebih dahulu.

"Kau tidak akan bisa pergi dari tempat ini Queen!"

Grace dan Alissya terkejut saat melihat keberadaan Evan di belakang mereka. Saat itu juga Grace langsung menundukkan kepalanya dan segera meninggalkan tempat itu. Alissya menghela nafas pelan melihat kepergian Grace. Karena saat ini tinggal mereka berdua di ruangan itu.

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now