Prolog

141 15 2
                                    

Sebuah bola bastet masuk tepat pada ring, membuat seorang remaja menghembuskan nafasnya kasar kemudian memejamkan matanya hingga terdengar tawa yang menggelegar dari belakangnya.

"Udah gue bilang, kali ini kita yang bakal menang," ujar orang itu.

Narendra Aryana, cowok berbadan tinggi yang sangat suka bertanding basket bersama kedua temannya, Atha dan Rio. Bagi Naren dalam sebuah pertandingan tidak masalah mau menang ataupun kalah. Tapi itu dihari-hari Naren sebelumnya. Kali ini dia merutuki dirinya yang kalah dari Atha dan Rio.

"Sebutin aja apa yang kalian mau." Demi apapun Naren membenci kata itu keluar dari mulutnya.

Dipertandingan mereka kali ini cukup beresiko karena orang yang kalah harus menuruti keinginan orang yang menang.

Atha dan Rio saling memandang, kemudian Rio bersuara, "Kita cuma mau lo jangan bohongin perasaan lo terus. Kita tahu, lo suka kan sama cewek itu?" Rio menunjuk orang yang tak jauh dari keberadaan mereka saat ini.

Melihat Naren yang masih memandangi orang yang ditunjuk Rio, Atha menepuk bahunya sebanyak dua kali. "Ini bukan tentang pertandingan bro, tapi tentang perasaan."










Eh gimana-gamana?
Awal emeng ngebosenin, tapi liat aja nanti

Setelah Badai RedaWhere stories live. Discover now