001

4.8K 303 6
                                    


Sudah menjadi rahasia umum kalau Krystal Jung, Model-artis-penyanyi internasional itu adalah saingan Kai Kim, Aktor internasional, sejak mereka masih duduk di bangku sekolah. Semua fans mereka berdua tahu, dibalik layar, kedua orang itu tidak pernah akur. Well, sepertinya tidak akan pernah akur. Entahlah apa yang menyebabkan ketidak-akuran itu. Hanya Krystal, Kai, dan Tuhan yang tahu.

~

Setelah tertidur beberapa jam, Krystal terbangun karena suara dering handphonenya yang kelewat kencang itu. Tanpa membuka matanya dan menyingkap selimut tebal di atasnya, Krystal menempelkan handphonenya ke telinganya dan seketika panggilan tersebut tersambung secara otomatis.

"hm"
"Halo Soojung."

Krystal langsung terduduk di ranjangnya dan terdiam, dan kembali mencerna suara itu.

"what... DARIMANA KAU MENDAPATKAN NOMORKU?"

"hey hey, berbaik hati-lah kepada sainganmu ini. Kau mau aku mengatakannya ke media?" suara orang di sebrang telpon itu terdengar menahan tawa.

"Apa maksudmu?" setelah mengganti ke mode Speaker, Krystal menyingkirkan selimutnya dan berdiri membuka gorden kamarnya. Ternyata sudah malam.

"Begini nona, aku hanya ingin bertanya."

"..."

"Aku hanya ingin bertanya, memangnya sekarang kau di New York ya?"

"DARIMANA KAU TAHU?!" Krystal segera mengambil handphone nya dari atas bantal dan kembali me-nonaktifkan speaker nya.

"Jadi perkataan bos memang benar..." Bukannya menjawab pertanyaan, Kai kembali bertanya.

"Begini ya tuan Kim Jongin yang terhormat, aku mengatakan ini baik baik. Jika kau memberitahu orang orang diluar sana ataupun mengganggu liburanku disini, jangan harap kau ak-"

"beritahu alamatmu."

"AKU BELUM SELESAI BICARA BODOH!" cukup sudah. Krystal tidak bisa menahan amarahnya lagi. Tanpa memperdulikan omongan lawan bicaranya di telpon, Krystal langsung menekan tanda END CALL dilayar handphonenya.

"ARRGGHH KIM JONGIN SIALAN!"

Krystal mengacak rambutnya kesal hingga rambut indah itu kusut. Mood liburannya telah dirusak hanya dengan sebuah panggilan telpon dari seorang pria yang notabene adalah saingannya.

'Apa apaan dia menelponku malam malam? Darimana juga ia mendapat nomorku? Dasar lelaki sialan. Dia kira dia bisa mengganggu liburanku? Dia kira mencariku itu gampang? Huh, jangan harap kau bertemu denganku disini Kim Jongin.'

Selagi memikirkan rencana rencana aneh di otaknya, Krystal segera membersihkan badan dan memakai mini dressnya. Ia akan pergi ke Pub privat di hotel ini dan menghilangkan stress didalam kepalanya.

~
Luxury Hotel Bar
10 PM

Musik disco terdengar di seluruh penjuru Luxury Bar seperti malam malam sebelumnya. Krystal terlihat sedang duduk di salah satu sofa di pojok ruangan. Ia memandang sekeliling mencari wajah yang mungkin saja ia kenali.

"Hey, sendirian saja?" seorang pria yang -menurut Krystal- cukup tampan duduk didepannya, dan mengulurkan tangannya.

"Jackson."

"Krystal."

"Sepertinya aku pernah melihatmu. Apa kau artis? Atau model?" Jackson memperhatikan wajah Krystal dengan seksama. Sedangkan pemilik wajah tersebut hanya diam sambil sesekali meminum segelas vodka di tangannya.

'Apa orang ini tidak pernah melihatku di majalah atau di media? Masa dia tidak tau siapa aku. Ah mungkin dia orang kantoran yang sibuk. Yah, mengobrol dengannya lebih baik daripada dengan si lelaki sialan itu. Eh, kenapa aku jadi memikirkannya?' Kata Krystal dalam hati. Tanpa ia sadari, Jackson sejak tadi menatapnya intens.

"emm... Jackson?" Panggilan tersebut membuyarkan lamunan Jackson. Pria itu tersenyum tipis dan meminum sebotol bir di tangannya.

"Hey Krys... Apa kau bosan? Bagaimana kalau kita bermain tebak tebakan saja?" Perkataan Jackson membuat Krystal bingung. Mana ada orang bermain tebak tebakan di dalam Pub ramai seperti ini. Terlebih lagi yang mengajaknya bermain adalah laki-laki. Jackson yang mengetahui kebingungan gadis didepannya segera menjelaskan lebih lanjut.

"Maksudku, kau menebak apapun tentang aku begitupun sebaliknya. Mengerti kan maksudku?" Jackson melihat Krystal menganggukan kepalanya mengerti.

"No punishment, right?" Tanya Krytal takut takut.

"Mana mungkin tidak ada hukuman, sayang." Jackson menyeringai dan berkata lagi, "Jika kita salah menebak, yang salah tebak harus meminum minimal 5 teguk bir ini. Bagaimana? Setuju?" Krystal kembali mempertimbangkan setelah mendengar hukumannya. Setelah beberapa saat akhirnya ia mengangguk.

'Well, tidak ada salahnya jika aku bersenang senang malam ini bukan?'

~

Kai berjalan mondar mandir dengan gusar dikamarnya. Sudah setengah jam sejak Krystal memutuskan telponnya secara sepihak. Apa apaan gadis itu, menutup telpon dari pria tampan sepertiku, Batin Kai.

Setelah kembali mengecek handphonenya, Kai menyerah dan akhirnya berganti pakaian dan menuju Bar hotel ini dengan perasaan tak menentu.

Tanpa mengetahui bahwa ditempat yang ditujunya, Gadis yang dipikirkannya sudah setengah mabuk dihadapan seorang pria dengan smirk diwajahnya.

~

Kai berjalan dengan tenang diantara para orang orang mabuk disekitarnya. Dengan setelan jeans hitam dan kemeja putih polos yang memperlihatkan jelas bentuk otot badannya. Pria itu mengedarkan pandangannya ke sekitar dan-

'What!? Aku tidak salah liat? Tidak, ini tidak mungkin. Mana mau gadis itu mabuk dihadapan orang lain. Apalagi stranger' Kai segera menghampiri gadis yang sudah sangat dikenalnya itu dengan kesal.

'Wait, kenapa juga aku peduli? Dia kan bukan siapa siapaku.'

'Tapi bagaimana kalau ia terlibat skandal dengan pria brengsek itu? Ah masa bodo. Aku harus menghentikannya.'

Tanpa ragu ragu, Kai menarik tangan gadis itu, Krystal, dengan paksa dan membuat gadis itu tersentak.

"Who the hell are you? Go away!"

"Krystal, kau sedang mabuk."

Krystal merasa pernah mendengar suara pria ini. Tapi kepalanya sudah sangat pusing sehingga berdiri pun ia tak sanggup.

"Who are you, man? She's mine." Jackson yang sedang asyik bermain dengan Krystal akhirnya mulai terganggu.

"Kau sendiri siapa? Krystal bahkan tidak memiliki kekasih." setelah berkata begitu, tiba tiba Krystal melingkarkan kedua lengannya ke leher Kai.

"C'mon man, this is fun! Join us here!" Racau Krystal tidak jelas. Kai memperhatikan pemampilan gadis itu. Mini dressnya sudah berantakan. Rambutnya sudah teracak acak dan make-up tebalnya telah luntur, mungkin karena keringat. Dan lipstiknya berantakan.

'wait,... WHAT? APA DIA MENCIUM PRIA BRENGSEK INI?'

Kai menatap Jackson dengan tajam sebelum akhirnya menggendong Krystal kembali ke hotel tanpa berkata apa-apa.

Setelah beberapa menit menggendong Krystal -yang ternyata tidak bisa dibilang enteng, akhirnya Kai sampai didepan kamarnya dan terdiam. Ia memandangi wajah gadis di gendongannya itu.

Polos. Wajah Krystal terlihat sangat polos saat ia tidur. Kai perlahan mengusap bibir Krystal dan kembali perasaan marah itu mendatanginya.

'Ada apa denganku? Kenapa aku jadi marah begini sih? Lagipula gadis ini kan sudah mencium banyak pria di drama dramanya. Dan... Itu bukan urusanku.'

Setelah memandangi bibir merah itu, akhirnya dengan satu gerakan cepat Kai mencium bibir Krystal.

Hanya sedetik.

Tapi entah mengapa ia merasa bahagia.

Kai akhirnya membuka pintu hotelnya dengan kartu kamar di celananya dan menggendong Krystal kedalam kamar hotelnya.

Tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang telah mengikuti mereka dan mengambil beberapa foto mereka berdua dan tersenyum puas memandang hasil foto di layar kameranya.

~-~
See you again in next part!

xoxo

ScandalWhere stories live. Discover now