005

3.3K 261 13
                                    

halo! Btw, buat yang gatau Krystal kaya gimana, liat aja di media.

Enjoy!

~
"Soojung?"

Tubuh Kai seakan membeku mendengar suara yang sangat dibencinya itu.

"Soojung? Kau dengar aku? Aku punya kabar gembira untukmu! Mau dengar tidak? Aku sudah kembali ke Seoul! Kau pasti senang kan? Bisakah kau menjemputku? I miss you, beautiful."

Dunia seakan runtuh saat mendengar kalimat yang baru saja dikatakan orang di ujung yelfon itu. Kai tetap tidak bersuara. Ia memilih untuk diam dan mendengarkan.

"pokoknya, jam 10 nanti kau harus menemaniku keliling Seoul! Oke? Pai pai jungie~"

Click

TUT TUT TUT

"BRENGSEK!" Pria itu mengacak-acak rambut dark brownnya tanpa memperdulikan beberapa helai rambut yang telah tercabut dan melayang ke lantai. Ia menjatuhkan dirinya ke atas sofa dan memijit kepalanya, berusaha menghindari otaknya untuk mengingat memori akan orang di telfon tadi.

Sementara itu, Krystal dengan sangat tidak ikhlas membagi dua jatah tteokbokki dan kimchi stew miliknya dengan Kai. Sebuah ide pun melintas di otaknya. Dia kemudian tersenyum menyeringai.

Bagaimanapun, dia tetap musuhku, pikirnya.

Beberapa menit kemudian, sepasang kekasih pura-pura itu duduk berhadapan di ruang makan apartement Krystal. Wajah Kai yang semula terlihat kusut langsung bersinar melihat makanan di hadapannya.

"emm... Kai, mau kusuapkan?"

"HUH?!" Kai -dengan wajah yang sangat amat bingung- menatap Krystal curiga.

"Kau... Mau mencelakai aku ya? Cih, itu terlalu klasik nona." Pria itu menyeringai dan dengan cepat ia menyumpitkan tteokbokki didepannya ke dalam mulutnya. Baru 2 kunyahan, wajah pria itu seketika berubah drastis.

"UHUK UHUK... HUEEEE" Kai terbatuk dan segera mengambil air minum di samping piringnya. Setelah beberapa tegukan, Pria itu baru saja menyadari apa yang terjadi saat melihat gadis dihadapannya itu tertawa kencang, dengan sangat amat tidak elitnya.

"KAU GILA YA? BERAPA SENDOK GARAM YANG KAU MASUKKAN?" Teriakan itu tidak berhasil membuat Krystal berhenti tertawa -masih dengan gaya tidak elitnya. Akhirnya, setelah 5 menit tertawa hingga mengeluarkan air mata -berharga-nya, Krystal menarik napas dan tersenyum menang.

"Tadi aku kira kau suka yang asin. So, aku menambahkan 5 sendok makan garam ke dalam mangkukmu." jawabnya polos. Pernyataan itu mau tidak mau membuat Kai menatapnya semakin kesal.

"Sudahlah. Makan saja apa yang ada, Oke?" Krystal mengedipkan satu matanya dan kembali memakan kimchi stew di hadapannya.

"Kalau begitu, Suapi aku."

Kata kata itu sukses membuat Krystal melotot kearah Kai. Untung saja gadis itu bisa mengendalikan dirinya untuk tidak menyemburkan makanan di dalam mulutnya.

"Tadi aku tawari, kau tidak mau."

"Ayolah Jung, aku lapar."

"Aku juga."

"Kalau begitu suapi aku."

"Makan sendiri."

"Aku maunya disuapi."

"Manja."

"Hanya padamu."

"Menyebalkan."

"Kau juga."

ScandalDonde viven las historias. Descúbrelo ahora