Chapter 38

230 26 1
                                    


Nick menatap anak buahnya yang berdiri dihadapannya. Ia ingat mereka yang bertugas mengawasi klan Nattawin. Kenapa mereka ada disini?

"Apa mau kalian? Kenapa tidak berjaga disana?" Tiga vampire itu tampak ragu dan juga takut untuk mengatakannya.
"Kalian hanya akan diam seperti ini?" Ketiganya langsung berlutut.

"Tuan kami ingin memberitahu jika ada seseorang yang keluar dari klan Nattawin"
"Siapa?" Ketiganya saling mendorong untuk berbicara.
"Dia raja Gulf" Ucap salah satunya dengan suara yang pelan.
"Apa?! Dan kalian tidak menangkapnya?" Nick mengikat ketiganya dengan kekuatannya sehingga mereka tercekik sampai tubuhnya terangkat ke atas.
"Maaf akh.. tuan. Tapi- sebelumnya anda.... mengatakan jika hanya mengawasi dan jangan bertindak"
"Dasar tidak berguna!!" Nick menambah kekuatannya sehingga mereka mati dengan kepala yang terlepas dari tubuhnya.

Nick terdiam, ia masih kesal dengan bawahannya itu tapi dia juga senang setelah mendengar Gulf kembali. Ia pun bergegas keluar untuk mencarinya.

Aula besar yang menjadi tempat berkumpulnya para petinggi dan Up. Suasananya cukup menegangkan. Belum ada yang berbicara kecuali Up yang mengungkapkan kekesalannya karena Weir yang bisa kabur dari penjara.
"Jadi, kalian hanya akan bungkam seperti ini?! Tuan Pakorn, kau yang sebelumnya selalu memintaku membebaskannya. Apa sebenarnya kau yang mengeluarkannya? Bukankah kau mengirim seseorang ke penjara?" Tuan Pakorn langsung berlutut dengan wajah yang ketakutan. Semua orang terkejut dengan tindakan tuan Pakorn.
"Tidak yang mulia. Aku memang salah, aku mengaku memang berencana seperti itu. Tapi sungguh kali ini bukan aku yang membebaskannya"
"Lancang! Tuan Pakorn! Kau tahu tindakanmu itu melanggar hukum. Walaupun bukan kau yang mengeluarkannya. Tapi jika hal ini tidak terjadi pun kau akan mengeluarkannya. Benarkan?" Tuan Pan meneriakinya.
"Yang mulia tolong ampuni aku"
"Yang mulia. Ini tidak bisa dibiarkan. Dia sudah merencanakannya. Kita harus menahannya! Aku yakin yang lainnya juga setuju. Walaupun yang mulia tidak memiliki wewenang untuk menahan seseorang di kerajaan ini. Aku akan menahannya atas putusan dari para petinggi lainnya!" Beberapa petinggi langsung menyetujuinya.
"Aku bersedia diberi hukuman yang mulia" Tuan Pakorn tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Up sudah mengetahui rencananya. Ia pun langsung dibawa pergi oleh beberapa pengawal.

"Aku sepertinya melihat ada seseorang yang tidak hadir disini" Semuanya langsung memeriksa orang-orang disekitarnya.
"Tuan Nat tidak hadir yang mulia. Aku dengar dia sedang sakit jadi tidak bisa hadir disini" Up melihat beberapa orang tampak gugup saat ditanyai itu.
"Benarkah? Kau, periksa di kediamannya" Up langsung memerintahkan seorang pengawal untuk pergi.

"Baiklah. Aku ingin kalian mencarinya, jika seseorang berpura-pura tidak mengetahuinya, maka-"

Brakk

Pintu besar itu terbuka menghentikan Up yang tengah berbicara dan menghadirkan Mew yang terengah-engah setelah berlari secepatnya.
"Siapa dia?" Beberapa petinggi tidak mengenalinya.
"Tuan Mew, ada apa?" Tanya Perth. Mew tampak mencari seseorang yang dikejarnya. Hingga ia melihatnya, Mew mengeluarkan pedangnya dan langsung melemparkannya ke arah Up. Up langsung sedikit menunduk menghindari pedang itu. Semua orang terkejut termasuk Perth yang langsung berdiri di depan Up untuk melindunginya.
"Kau! Pengawal tangkap dia! Dia berusaha membunuh yang mulia Up" Para pengawal langsung mendekatinya.
"Tidak tunggu, tuan Mew apa yang kau lakukan? Pedangmu hampir mengenai yang mulia" Perth tahu jika bukan itu maksud Mew. Mew tidak bisa menjawab, ia sibuk mengeluarkan kertas mantranya dan membaca mantra yang segera dilempar ke arah Up, tepatnya ia melemparkannya kepada seorang vampire yang berada dibelakang Up. Kao berusaha mendekati Up, namun Mew yang terus mengganggunya. Kao terus menghindari kertas mantranya.
"Perth lindungi yang mulia, dia akan membunuhnya!" Perth sedikit mengerti, ia langsung mengeluarkan pedangnya membawa Up pergi dengan mengayunkan pedangnya ke segala arah. Orang-orang disitu sama sekali tidak mengerti dan sebagiannya saling berpandangan. Rencana pembunuhan Up sepertinya gagal, mereka pun segera keluar untuk selanjutnya melakukan rencana cadangannya. Mew mengejar Kao yang kabur.

King GulfWhere stories live. Discover now