Chapter 02

630 66 4
                                    

Jangan lupa vote dan comment 😉

Gulf berjalan mencari keberadaan Off dan Ken. Dengan kecepatan keduanya Gulf tidak mampu mengejarnya. Lewat sebuah gang Gulf melihat seseorang yang tengah sibuk entah melakukan apa. Gulf mendekatinya dan saat itu juga orang itu terkejut melihat Gulf.
"Tidak! Aku... Aku Hanya sedang membersihkan ini sungguh" Ucap orang itu tampak gugup. Gulf cukup terkejut dengan apa yang orang itu bereskan, ia melihat 2 mayat yang tubuhnya sudah tidak utuh.
"Tuan kau lihat aku bawa kantong jenazah sendiri"
"Yah terserah. Apa kau melihat dua orang lewat sini? dia bisa berlari sangat cepat" Orang itu tampak lega Gulf tidak terlalu mempedulikannya.
"Oh aku tadi melihat orang-orang berlarian di atap. Mereka menuju ke arah sana" Gulf pun mengangguk dan langsung pergi sesuai petunjuk yang di berikan. Orang itu melihat kepergian Gulf.
"Siapa dia? Kenapa sangat menakutkan" Gumamnya.

Gulf mendengar suara gaduh, ia pun langsung mendekatinya dan melihat orang yang ditabraknya tadi sedang bertarung dengan Off. Gulf berlari secepatnya ketika Off akan menyerang Mew.
Mew yang terlalu fokus pada Ken menatap terkejut Off yang sudah di dekatnya, namun seketika itu juga ia terjatuh karena sayatan di perutnya. Mew melihat disampingnya Gulf yang baru saja mengayunkan pedangnya pada perut Off. Tanpa berpikir yang lain, Mew langsung memberikan lingkaran pengekang sehingga Off tidak bisa bergerak, begitupun Ken yang sudah di ikatnya dengan erat.
"Terimakasih kau menolongku" Ucap Mew mendekati Gulf yang tengah melihat Off dan Ken.
"Siapa kau?" Tanya Gulf.
"Oh aku Mew Suppasit. Dan kau?" Mengulurkan tangannya, namun Gulf sama sekali tidak mempedulikannya.
"Tidak maksudku kau seorang prajurit atau apa?" Mew menghela nafasnya, menurunkan kembali tangannya.
"Kau bahkan tidak menjawab pertanyaanku" Gulf menatap Mew kesal karena pertanyaannya tidak di jawab dan ia tidak mungkin bilang jika dia adalah Gulf Kanawut seorang raja negeri ini.
"Type. Jadi kau?"
"Aku seorang pemburu vampire. Kau bisa melihatnya bukan?" Ucap Mew menunjuk Off yang tak sadarkan diri.
"Vampire? Jadi mereka vampire?"
"Salah satunya. Ken manusia sedangkan Off adalah seorang vampire?"
"Kau bercanda? Vampire itu hanya dongeng" Mew sedikit bingung Type bisa melihat vampire tapi tidak percaya vampire itu ada.
"Tidak. Itu nyata, kau bisa melihatnya sendiri bukan. Dan kau? Bagaimana denganmu? Kau seorang pemburu juga?" Gulf tampak berpikir keras.
"Bukan" Mew mengerutkan dahinya penasaran, pasalnya saat seorang vampire menyembunyikan keberadaannya, hanya para pemburu yang dapat melihatnya karena mereka dibekali kekuatan yang hanya diberikan pada pemburu.
"Bukan? Tapi kau bisa melihat vampire ini tadi?"
"Apa salahnya jika aku bisa melihat mereka?" Mew mulai mencurigai Gulf.
"Tidak. Senang bisa mengenalmu. Tapi aku harus membawa mereka jadi aku pergi dulu" Gulf hanya mengangguk.
"Semoga kita bisa bertemu lagi" Ucap Mew yang langsung pergi.

Gulf kembali ke kamarnya, ia sedikit terkejut karena Bright berada di dalam kamarnya.
"Kenapa kau ada disini?" Ucap Gulf.
"Sudah kukira kau pergi lagi. Apalagi sekarang? Apa yang kau cari tahu?"
"Aku mendengar banyak orang terbunuh dengan tragis di bagian barat. Jadi aku kesana untuk melihat langsung"
"Baiklah. Dengar, kau bisa menyuruhku jika kau tidak percaya orang lain"
"Tugasmu sudah cukup banyak. Kau tenang saja aku masih bisa mengurusnya" Bright hanya menghela nafasnya mengangguk dan melangkah untuk meninggalkan kamar Gulf.
"Bright, apa kau tahu tentang para pemburu?" Bright menghentikan langkahnya dan kembali berbalik menatap Gulf.
"Pemburu?"
"Eum. Pemburu para vampire"
"Vampire? Kau sedang berbicara tentang dongeng vampire?"
"Tidak. Ini nyata bukan dongeng" Gulf melihat Bright yang sepertinya tidak mengetahui apa yang tengah dibicarakan.
"Lupakan. Pergilah" Ucap Gulf menyerah melihat Bright yang hanya terdiam.
"Apa yang kau maksud pemburu yang ada di tengah hutan? Mereka hanya pemburu biasa, mereka memburu binatang liar dan menjualnya di pasar"
"Ada kelompok pemburu di negaraku?"
"Ya tempat mereka ada diperbatasan di tempat yang tidak masuk dalam kerajaan manapun. Seperti mereka memiliki tanah sendiri"
"Bukankan itu aneh untuk sekelompok pemburu biasa?" Ucap Gulf. Bright pun terdiam berpikir
"Besok kau selidiki para pemburu itu, dan juga seseorang yang bernama Mew Suppasit"
"Siapa dia?"
"Salah satu pemburu. Aku bertemu dengannya tadi" Bright mengangguk.

King GulfWo Geschichten leben. Entdecke jetzt