Chapter 21

280 40 1
                                    

Ceritanya membosankan kah???
Ayo vote biar semangat ngerjainnya.

Happy Reading 😉

Jangan lupa vote dan comment

Mile sampai di mansionnya dengan tergesa-gesa setelah mendengar Mew datang menunggunya. Akhirnya ia melihat Mew kembali setelah terakhir datang bersama Gulf.
"Kau darimana phi?"
"Aku hanya berkeliling untuk mencari Gulf. Bagaimana? Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Phi ayo kita bicara" Ucap Mew. Mile hanya menurutinya dan mengikuti Mew dari belakang.

Keduanya sampai di tempat rahasia di mansion itu. Mile jarang melihat Mew membawanya ke tempat rahasia yang hanya diketahui oleh keduanya.
"Phi kau bisa menyembunyikan ini?" Tanya Mew.
"Apa ini?"
"Pedang suci milik Gulf. Kondisi istananya sedang kacau karena dia menghilang. Seseorang mempercayakan pedang ini padaku" Mile mengangguk dan mengambil pedang itu, tentu saja dengan beberapa mantra sehingga pedang itu tidak bisa ditemukan.
"Aku sudah menyembunyikannya. Jadi bisa kau ceritakan apa yang terjadi. Kau hanya mengirim Bright kesini" Mew terdiam dan ia pun mengangguk.

"Gulf kehilangan kendali setelah memegang pedang Mick dan sekarang aku tidak tahu dia dimana. Terlalu cepat untukku mengejarnya"
"Benarkah? Kalau begitu... Bagaimana dengan orang-orang disana?" Langkah Mew terhenti, ia memang tidak bisa menyembunyikan apapun darinya.
"Phi aku tahu tugas seorang pemburu adalah memusnahkan vampire yang menyakiti manusia. Tapi... Gulf hanya dikendalikan, dia tidak berniat membunuh mereka" Ucap Mew tanpa melihat Mile.
"Aku mengerti. Kau tidak perlu khawatir" Mew cukup terkejut dengan jawaban Mile. Biasanya ia tidak akan menerima alasan apapun untuk seorang vampire. Mew berbalik menatap Mile.
"Phi... Kau..."
"Sudah jangan dipikirkan. Kita tidak akan membunuhnya" Ucap Mile menepuk pundak Mew.
"Aku tidak menyangka akan seperti ini. Aku yang menyuruhnya untuk membawa pedang itu" Lanjutnya, ia pun terdiam.
"Bukan salahmu phi. Aku juga seharusnya mencegahnya ketika pedang itulah yang sebelumnya membuat ia terluka. Apalagi saat ia terkena kutukan" Mile menatap Mew.
"Bagaimana kau tahu?"
"Tentu saja aku mendengar pembicaraan kalian. Aku tidak bisa hanya diam saja jika soal dia" Mile tersenyum.
"Kau menyukainya?"
"Bukankah itu sudah sangat jelas" Ucap Mew. Mile tersenyum sedikit canggung, kini ada rasa kekhawatiran di dalam dirinya.
"Baiklah baiklah. Aku juga menyebar beberapa orang hingga ke kerajaan lain untuk mencarinya. Dan juga, ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu" Mew menatap Mile dengan serius.
"Boat saat itu sedang berada di salah satu desa yang terdampak penyakit itu, dari kejauhan ia tidak sengaja melihat beberapa prajurit yang membawa paksa orang-orang. Aku rasa orang-orang yang menghilang itu karena diculik, bukan karena ulah vampire"
"Benarkah? Jika itu prajurit, bukankah orang dari istana yang menyuruh mereka"
"Ya kau benar. Aku sendiri tidak tahu untuk apa mereka membawa orang-orang itu"
"Hari ini Bright pun di bawa paksa oleh orang-orang dari istana. Aku mengkhawatirkannya, aku rasa dia dibawa karena pedang ini. Karena semua orang tahu, dia yang sangat dekat dengan Gulf" Mile terdiam.
"Phi apa yang harus kita lakukan untuk membantunya?"
"Kita tidak bisa ikut campur untuk masalah kerajaan mereka"
"Tapi phi, bagaimana jika terjadi sesuatu pada Bright?"
"Tenanglah dia seorang jenderal yang kuat, dia pasti tahu apa yang harus dilakukannya. Sebaiknya kau selidiki tentang orang-orang yang menghilang itu" Mew pun menghela nafasnya, pikirannya kacau karena Gulf pun belum ia temukan.
"Baiklah. Tapi aku masih harus mencarinya phi"
"Aku tahu. Sebaiknya kau ajak Boat bersamamu. Aku juga akan membantu mencarinya" Mew pun mengangguk dan pergi.

Mile menatap pedang suci milik Gulf. Ia pun mengambilnya mengamati pedang itu.
"Ini hanya pedang biasa, tapi kenapa memiliki bau vampire" Mile pergi dari ruangan itu dengan membawa pedangnya.

"Phi kau yakin tidak apa-apa?" Tanya Boat. Keduanya kini dalam perjalanan menuju istana. Boat tampak khawatir melihat Mew yang sedari tadi dengan tatapan kosongnya. Boat maupun Mew menghentikan kudanya.
"Boat aku..."
"Pergilah. Temui aku di sekitar istana nanti" Ucap Boat, ia mengerti jika Mew ingin mencari Gulf.
"Kau yakin? P'Mile menyuruh kita berdua untuk menyelidiki"
"Aku yakin. Pergilah phi" Mew tersenyum senang ia sangat berterima kasih pada temannya itu. Keduanya pun berpisah.

King GulfWhere stories live. Discover now