Suga dan Fifi

231 14 2
                                    

"Benarkan? Kalian berkencan?" Adora menatap sedih ke arah suga.

Perlahan suga melepaskan kedua tangannya dari pinggang fifi. "Tidak! Kau salah paham." Kata fifi sembari tertawa canggung. Bang shi hyuk melirik suga yang kini terkejut mendengar apa yang baru saja fifi katakan. "Apa?" Katanya bingung. "Suga-shi.. bukankah kau harus ke jepang besok? Aku juga harus pulang sekarang.."

Langkah kaki fifi kembali terhenti saat seseorang kembali membuka pintu ruangan itu. "Eoh kau disini.. Aku sudah memesan dua tiket untukmu dan fifi.. kalian mau ku pesankan hotel juga?" Seorang staf bersurai sedikit panjang itu menatap riang ke arah suga. Pandangannya hanya mengarah pada suga dan fifi, bahkan staf itu tak tau jika ada perempuan berambut pendek yang sedang menahan dirinya untuk tidak menangis. "terimakasih hyung" ucap suga yang segera berjalan ke arah adora.

"Dora-ya.. bukankah semua sudah jelas? Kau juga sudah melihatnya.. apa tak cukup jelas? Fifi adalah kekasihku."

Perlahan staf itu melangkah keluar dari ruangan. "Bajingan gila!! Kenapa dia kemari dasar sialan!" Umpat fifi dalam hati.

"Kenapa oppa menyembunyikannya dariku jika oppa menganggap ku seperti adik?" adora segera mengusap air matanya dan tersenyum kaku. "Jangan salah paham! Aku hanya sedih karena kau tak memberi tahuku"

Fifi kembali duduk di sebelah bang shi hyuk. "Itu karena aku tak mengijinkannya... Aku tidak mau ada yang tau." kini adora menatap fifi dalam. "Benarkah begitu? Maafkan aku, eonni.." adora kembali menunduk.
Fifi semakin dibuat canggung dengan adora yang tiba-tiba memanggilnya eonni untuk pertama kalinya. Suga juga terdiam sembari melihat ekspresi terkejut fifi.

"Ekhmm.. fifi-ya. Pergilah ambil kertas di atas mejaku.. itu jadwal TXT jangan lupa juga untuk mengecek pekerjaan mereka."

"Apa? Tapi ini hari liburku.. ahjushi.. kau sudah berjanji, kau lupa?" Fifi menatap kecewa pada bang shi hyuk.
Sedang yang di ajak bicara hanya diam. "YA! SSHIIB-- AARGHH!!" fifi mengacak rambutnya frustasi. "Tidak, maksudku.. aku baru saja menyelesaikan masalah taehyung, dan kau berjanji untuk memberiku hari libur! Tapi apa ini?"

Matanya melirik adora yang menahan tawanya. Namun Fifi sedikit merasa lega mengetahui itu. "Adora-shii.. apa kau baru saja menertawakan ku?"

"Tidak! Aku sama sekali tidak tertawa"
Mendengar itu ekspresi adora segera berubah.

Fifi terdiam. Suga mulai mengalihkan pandangan melihat ke arah atap-atap ruangan itu. Fifi tertawa sumbang "ini sama sekali tidak lucu, PD-nim! Ini menyebalkan.. ahahaha, wah! Ini membuatku gila!" Gerutu fifi terus menerus. Kakinya baru saja keluar dari ruangan itu sembari membawa beberapa lembar kertas seperti yang bang shi hyuk perintahkan tadi.

"Apa dia baik-baik saja? Sepertinya dia sangat marah" tanya adora pada bang shi hyuk. "Ahaha.. bukan masalah besar, dia hanya sedikit kesal.. jadi? Kau menerima tawaran suga?"

"Tentu saja, boleh aku masuk dalam MV juga?"

"Akan ku pikirkan.. aku masih sibuk persiapan konser akhir-akhir ini.. jadi aku akan menghubungimu lagi nanti"
Suga sedikit tersenyum simpul. Kini mereka kembali terdiam untuk beberapa saat.

"Tentang fifi.. kau bisa merahasiakannya bukan?" Ucap suga sekali lagi. Raut wajahnya berganti khawatir. Kakinya terus bergerak seolah merasa tak tenang. "Aku hanya memberi tau mu."

"Jangan khawatir.. bagaimanapun aku akan tetap merahasiakannya tanpa diminta." Adora kembali tersenyum.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Fifi menghela napas panjang. Dia baru saja melihat seorang staf yang memukul kepala taehyun menggunakan handphonenya. Fifi terdiam lama dari kejauhan. Soobin sang leader juga hanya bisa diam. "Ya! Brengsek! Singkirkan tangan kotor mu darinya!" Staf itu berkacak pinggang melihat fifi yang mulai berjalan ke arahnya. Dengan beberapa lembar kertas di tangannya, fifi memukul kepala staf itu berkali-kali. "Apa! Yang! Kau! Lakukan!" Staf itu tertawa sumbang.

I LOVE HERWhere stories live. Discover now