bagian 1 ( i am suga )

1K 33 1
                                    





Waktu menunjukan jam tujuh pagi.
Hal pertama kali yang ku lakukan saat bangun tidur adalah memijit bahuku sendiri.
"hyuung!! Bangun." Ucapku tegas. Mata jin hyung mulai terbuka sempurna kali ini. Dia menoleh ke arahku dan mengulurkan tangan. "Eoh? Suga... sepertinya aku tambah tua, bangunkan aku"

"Apa punggungmu sakit lagi?"

"Beberapa hari lagi kita akan syuting MV jadi aku banyak olahraga akhir-akhir ini."

"Ya! Koreografinya saja sudah sangat melelahkan.."

"Tetap saja aku harus olah raga." .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suasana ruang latihan kali ini mulai riuh karena jungkook dan jimin yang saling mengejek. Sedang taehyung terus mengadu domba mereka sembari tertawa keras. "Ya! Jungkook-aa jangan memukul hyung mu!" Sahut hoseok segera. Jungkook kini berlari kecil ke arahnya kemudian merengek manja. "Hyuungg- lihat.. lihat mereka. Mereka bilang aku seperti bayi." Adu jungkook. Semua member mulai tertawa tak terkecuali dengan ku. "Coba ku lihat.." ucapku. Spontan jungkook melihat ke arahku dengan mata bulatnya. "Pantas saja" singkat ku kemudian tertawa.

"Ya!! Aku punya otot!" Teriak jungkook dengan lantangnya. Kami masih tak berhenti tertawa melihatnya yang sudah hampir menangis karena terus di ejek. "Sudahlah.. jungkook kita memang sudah besar.. coba tunjukan mana otot mu" sela namjoon, jungkook dengan segera membuka sedikit bajunya, membuat perut kotak kotaknya terlihat mengagumkan.

Seperti inilah kami dengan atau tanpa kamera. Hubungan kami selalunya baik. Terlebih ada aturan yang seokjin hyung buat. Jika kami bertengkar, maka kami harus segera berbaikan dalam waktu kurang dari 24 jam. Jika tidak, tidak akan ada jatah cemilan.

Koreografi untuk MV idol kali ini sangat melelahkan. Harus di akui juga jika kami sudah sangat lelah.
Beberapa kali hoseok tampak terus memperagakan gerakannya secara berulang ulang pada kami. Karena pelatih yang bertugas hari ini sedang absen, maka hoseok lah yang akan menjadi pengganti terbaiknya.

Nafas jimin mulai naik turun.
Begitu pula dengan jin hyung yang kini merebahkan badannya di lantai.
"Hoba.. duduklah sebentar, kami sudah sangat lelah."

Hoseok mulai duduk di sebelahku dia hampir kehilangan nafasnya karena terlalu bekerja keras untuk melatih kami.

Sedang di sisi lain. Perempuan berambut panjang itu berjalan ke arahku dengan muka datarnya.
"Bang PD bilang kalian harus istirahat dan makan. Aku membawakan banyak makanan"

"Benarkah!" Jawab jungkook antusiasnya. Aku hanya diam dan tersenyum. "Kau sudah makan? Ayo kita makan bersama" ajak ku. Perempuan itu hanya melihatku sekilas dan menganggukkan kepala.

Ruang latihan hari ini sangat sepi.
Kami duduk melingkar bersama beberapa staf perempuan yang bertugas mengambil vidio bangtan boom hari ini. "Hoba.. bisa ajari aku dance yang tadi sedikit lebih lama hari ini?"

"Eoh? Baiklah.. aku akan mengajarimu pelan-pelan hyung" jawab hoseok pada seokjin.

"Apa kau yang membeli ini semua?" Tanya ku pada staf perempuan yang kini duduk di sebelahku sembari memegang cup ramyeon di tangannya. "Tidak." Mata perempuan itu kini melirikku datar. "Aku sangat sibuk akhir-akhir ini.. jika ada sesuatu yang ingin kau katakan, kau bisa menelfonku saja.." singkatku.

"Entahlah.. aku tak yakin kau akan benar-benar mengangkat teleponku."

"Kau ini!!" Kataku kesal. Namun begitu aku cukup senang karena ini adalah kali pertama fifi berbicara panjang padaku.b

Meski bicaranya ketus, tatapannya tidak menyenangkan, sikapnya yang dingin, wajahnya yang seperti tidak punya emosi, dan tinggi badannya yang sedikit kecil. Tapi harus di akui juga. Dia memiliki daya tarik luar biasa.



"Ah, bahkan aku terkadang tak percaya jika dia adalah kekasihku.. sial." Batinku.










I LOVE HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang