My ex's. 15

214 30 9
                                    


Masih di gedung yang sama dan di lantai yang sama. Hanya saja kini kelima sekawan yang tadinya sudah hampir menyerah kini sudah bisa bernafas lega saat pintu yang menjadi tempat sandaran mereka yang berputus asa terbuka begitu saja lalu menarik mereka membawa masuk ke dalam dengan gerakan cepat. Yang ternyata seseorang yang menarik mereka itu tidak lain adalah adik kelas mereka.

Faul dkk berhasil melepaskan diri ditengah puluhan zombie yang mencoba menyerang mereka.

Ridwan terlihat masih mengatur nafasnya dia sedikit membungkuk dengan kedua tangannya yang ia taruh pada kedua lututnya.

"Hahh hahh hampir saja... Ya tuhan" gumamnya lalu dia mendongak menatap ke arah jendela yang ternyata para zombie semakin banyak bahkan kini mengerubungi di depan kelas yang menjadi tempat perlindungan mereka.

"Aishh dasar makhluk menjijikkan" umpat Ridwan.

Sementara itu Hari dan Gunawan memilih untuk berdiri tepat didepan pintu kelas berjaga-jaga takut para zombie menerobos masuk ke dalam. Gunawan dan Hari berdiri berhadapan seraya masing-masing dari mereka masih memegang tongkat baseball.

Gunawan memilih memegang gagang pintu takut-takut jika zombie itu bisa membukanya, dan Hari tetap mengenggam erat stik baseballnya dengan kedua tangannya, dia khawatir jika mereka diluar sana mendobraknya.

Sementara Faul dan Randa setelah mengatur nafas yang memburu keduanya kini sudah tenang dan kini keduanya tengah berbincang dengan adik kelas mereka. Mereka tengah berfikir bagaimana cara mereka keluar dari sana.

"Tidak! Kami tidak akan keluar" seru adik kelas mereka yang menolak untuk keluar.

"Jadi kalian memilih untuk berdiam disini, huh?" Sahut Randa yang kesal.

Sedari tadi Faul dan Randa berusaha memberikan saran agar mereka bisa keluar dari sana. Tetapi adik kelas mereka itu kekeh tetap ingin di kelas.

"Ya. Karna untuk saat ini hanya itu yang terlihat baik, dari pada kami harus keluar dari kelas dan berakhir menjadi salah satu dari mereka" jawab salah satu dari mereka lagi.

Mendengar itu Randa semakin kesal dengan pemikiran juniornya itu. "Damn. Setidaknya kita berusaha pengecut!! Apa kalian pikir dengan kalian tetap disini maka kalian akan aman?" Bentak Randa sambil menatap tajam ketiga adik kelasnya itu yang kini sontak membuat ketiganya menelan ludahnya secara kasar saat mendengar bentakan senior mereka.

"Hey hey.. randa! Calm down, okay!! Tenangkan diri mu. Dan tolong kecilkan suaramu, karna itu sama saja dengan kau mengundang para monster kelaparan itu menerobos masuk kesini" ucap Faul tenang sambil menepuk pelan pundak Randa.

Ridwan yang mendengar suara keras Randa pun kini berjalan menghampiri mereka setelah dia berhasil mengatur nafasnya.

Dan untuk Hari dan juga Gunawan mereka memilih tetap berdiri di depan pintu kelas dengan pandangan yang kini sudah tertuju pada Faul dan yang lainnya walau penasaran kenapa Randa terlihat seperti tengah marah, Hari dan Gunawan tetap tidak ingin ceroboh dengan tidak adanya yang berjaga di pintu.

"Ada apa? Kenapa kau berbicara keras seperti itu, apa kau tidak tau itu semakin memancing mereka untuk masuk kesini" tukas Ridwan.

"Hufffff.. Maaf, maafkan aku. Aku hanya kesal dengan mereka" jawab Randa sambil memalingkan wajahnya.

"Ran, tenang oke!! Faul ada apa?" Tanya Ridwan pada Faul.

"Kami menyarankan untuk kita semua segera keluar dari kelas ini. Seperti yang kita tahu kelas ini juga tidak aman lagi. Tetapi mereka bersikeras untuk tetap disini" jawab Faul tenang dengan pandangan yang kini tertuju pada kaca jendela kelas itu.

My Ex'sWhere stories live. Discover now