PROLOG

153 21 7
                                    



Di setiap kedatangan dan kelahiran mereka di atas tanah, maka akan ada tragedi besar di dunia manusia.




***

"Selamat Adam, sudah resmi menjadi ayah."

Jauh di atas sana, di ujung rooftop rumah sakit. Seorang laki-laki berkulit putih, berbalut baju serba hitam serta tundung hitam, duduk memandangi padat dan gemerlap malam kota Jakarta. "Sayangnya kabar baik waktu itu keliru. Sarah hanya melahirkan satu orang anak perempuan."

Di antara angin dingin dan sunyi, senyum tertarik di antara sudut-sudut bibirnya. "Tapi akan ada saatnya kembaran anak itu datang di usia mereka yang ke 17 tahun."

Masih tersenyum, dia bertepuk tangan dua kali, menciptakan efek cahaya kecil berwarna putih layaknya kunang-kunang yang kelap-kelip di antara udara. Kemudian satu persatu kupu-kupu putih keluar dari balik telapak tangannya. Menciptakan pemandangan indah yang sayangnya hanya bisa dinikmati oleh dirinya sendiri. Anggap saja ini pesta kecil menyambut kelahiran bayi cantik Adam.

"Pergilah, jaga dia dan jangan pernah pulang sampai tugas mu selesai."

Salah satu kupu-kupu terbang turun mengelilingi ruangan, hinggap di atas kerangka jendela lalu kembali terbang. Tujuannya cuma satu, pergi ke ruangan bahagia dimana putri kecil Adam dan Sarah dilahirkan.

Malam itu, atmosfer di sana mendadak jadi dingin bak hujan salju dilapisi wewangian bunga.

Kupu-kupu indah itu membawa aroma edelweiss, berita tentang tugasnya, dan sedikit ucapan kecil.

"Selamat atas kelahiran mu, Nona. Kemanapun Nona pergi, saya akan selalu ikut serta. Mari kita pulang."









Cerita dimulai~

Her Private LifeWhere stories live. Discover now