"Gimana pilihan saya?" tanya Jorji sedikit terkagum melihat motor baru untuk Bima.

"Selera ketua gak bisa di ragukan, bagus saya suka." jawab Bima dengan senyuman.

"Yasudah selamat bertugas." ucap Jorji sambil menepuk pundak Bima. Matanya tertuju pada mobil milik Andara yang sudah berjalan menuju gerbang.

Bima mengangguk lalu memakai helm dan menaiki motornya, ia mengendarai motornya menyusul mobil Andara. Bima sengaja jaga jarak untuk menghindari kecurigaan anak-anak SMA GALAXY nantinya.

Setelah menepuh perjalanan 30 menit, akhirnya mereka sampai di SMA GALAXY. Bima memarkirkan motornya lalu membuka helm, dia melihat sekeliling lalu menghela nafas panjang. Belum masuk saja dia sudah menjadi pusat perhatian. Sementara itu Andara yang melihat Bima sedikit tak suka dengan pandangan orang-orang padanya.

"Kaya gak pernah liat cowok aja." batinnya lalu berjalan masuk ke gedung utama sekolah.

Bima merapihkan seragamnya lalu masuk ke gedung utama sekolah. Ia berhenti sejenak, matanya memutar mencari letak ruang guru. Bima lupa saat dia bertugas kemarin, dia tidak masuk ke dalam hanya di luaran sekolah saja.

"Permisi." ucap Bima mencoba menghentikan gadis yang membawa banyak tumpukan buku.

"Apa?" jawab gadis itu.

"Ruang guru di-"

"-nih, makasih udah mau bantu ke ruang guru ya." gadis itu langsung memberikan separuh buku ke Bima.

"Eh tapi gue belum selesai ngomong." ucap Bima lagi.

"Jangan banyak bacot, buruan sebelum bel masuk nih." jawab gadis itu tanpa menoleh ke arah Bima.

Karena sudah terlanjur, Bima menurut saja. Toh, mereka akan ke ruang guru kan?

®®®

Banyak yang sedang unjuk rasa di depan gedung SANJAYA CORP. Mereka rata-rata para pekerja yang dikeluarkan. Mereka sangat tidak terima dengan keputusan perusahaan terutama karena saat mereka keluar tidak ada uang pesangon sekalipun. Hal ini mengundang banyak perhatian dari media.

"KAMI MEMINTA HAK! PAK KEVIN SANJAYA, KAMI TIDAK BISA KELUAR BEGITU SAJA." teriak mereka.

"Liat deh, itu kan Audrey ya? Masa ikutan unjuk rasa di sana. Padahal menurut rumor dia dapet pesangon banyak banget." lirih karyawan yang sedang melihat para pengunjuk rasa di luar sambil menunjuk wanita muda yang mengenakan jaket levis biru.

"Dia kan gila uang, mungkin uangnya gak cukup makannya gitu." jawab salah satu teman karyawan itu.


Wanita yang mereka bicarakan ternyata juga menatap mereka dengan tajam. Ia lantas berdiri dan keluar barisan lalu berjalan keluar gedung. Belum sempat keluar, Audrey melihat Kevin Sanjaya melihat gerombolan unjuk rasa dari lantai atas.

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Bima SaktiМесто, где живут истории. Откройте их для себя