Masa Lalu

1.2K 178 9
                                    

Zhan menggeliat di kasur. Tangan Yibo senantiasa melilit pinggangnya sejak semalam. Zhan tak mengijinkan Yibo berpindah posisi memunggunginya. Walau ia beberapa kali berkata, "Tanganku kebas!"

"Itu hukuman untukmu, karena sudah membuatku kesal!" gerutu Zhan sambil menekuk muka.

Padahal yang membuat Zhan kesal adalah cerita-cerita Jimin yang tidak valid, dan terkesan mensugesti Zhan agar membenci Yibo.

"Hum, sayang sudah bangun?" gumam Yibo pada Zhan yang kini membalik tubuh menghadapnya.

Zhan menyusuri lekukan wajah Wang Yibo yang begitu tampan. Mengelus-elus bibir tebal pria itu sambil membisikkan sesuatu.

"Kau begitu tampan, pantas saja banyak yang rela jadi pacarmu."

Yibo masih memejamkan mata, sebab kantuknya masih berat. Tapi ia bisa merasakan jari Zhan di bibirnya dan bisa mendengar suaranya saat berbicara.

"Kau juga sangat cantik, manis. Pantas jika banyak yang mengejarmu," balas Yibo setengah bergumam.

Zhan mengalungkan lengannya di leher Yibo. Menyatukan kedua pucuk hidung mereka lalu menggeseknya pelan.

"Jangan gesekkan hidung kita, bisa-bisa yang dibawah minta digesekkan juga!" cerocos Yibo masih dengan mata terpejam.

"Ish, dasar dosen mesum!" gerutu Zhan memanyunkan bibirnya.

"Hanya padamu, sayang!"

Zhan melepas pelukannya perlahan di leher Yibo. Ia harus bersiap ke kelas dan harus menyiapkan kopi untuk dosennya manjanya ini.

"Mau kemana, sayang?"

"Mandi dan turun membuatkanmu kopi."

"Hum, kau sudah seperti isteriku saja!" komentar Yibo yang membuat Zhan tersipu.

Zhan melepaskan pakaiannya dan meletakkan piyamanya di gantungan. Sementara itu ia mengalirkan air hangat ke bathub, sambil menunggu air di bak penuh, ia menyikat giginya di wastafel. Sambil mengingat-ingat cerita Yibo semalam.
.
..
.

Setiap orang punya masa lalu. Ada yang buruk, ada yang kelam ada yang menyebalkan. Jika bisa kembali ke masa itu. Aku tidak ingin menjadi Wang Yibo yang dulu, yang hanya bisa bersenang-senang tanpa memikirkan perasaan orang lain.

Aku menyesalinya, sungguh. Untuk itu aku memilihmu, sebab dirimulah satu-satunya yang bisa membuatku menetap. Bukan hanya karena nafsu sesaat. Namun, karena perasaan yang begitu kuat.

Sejak pertama mengenalmu di gc role player. Aku tahu kaulah orangnya, yang mampu menjadi matahariku dan mampu membuatku jatuh cinta tanpa harus buta.
Hari ini dan seterusnya, hanya akan ada satu nama. Yaitu Xiao Zhan, hanya Zhan.

Untuk cerita tentang perawat Min Yoongi, kau bisa langsung bertanya padanya esok pagi.

.
.

Zhan selesai menyikat gigi dan berkumur-kumur. Ia melihat bak mandi sudah penuh air. Ia mengukur suhu air dengan mencelupkan tangannya.

"Oh, masih terlalu panas!" monolognya pada diri sendiri.

"Apa aku boleh mandi?"

Yibo dengan tiba-tiba masuk mengagetkan Zhan yang jantungnya sudah berdetak tak karuan.
Yibo tak menunggu persetujuan, ia langsung melepas pakaiannya dan menggantungnya di tempat yang sama dimana Zhan meletakkan bajunya.

Yibo dengan tubuh polos berjalan menuju bak mandi dan masuk ke dalamnya tanpa banyak bicara.

"Hei, itu masih terlalu panas!" seru Zhan khawatir.

My Lecturer, My Sex Partner (Tamat Di Pdf)Where stories live. Discover now