Wajah yang Sebenarnya

2.7K 317 20
                                    

WAJAH YANG SEBENARNYA

Xiao Zhan menjatuhkan ponselnya, mulutnya mengaga dengan kedua mata yang melebar lebih dari biasanya.

A-aku tertangkap basah.

"Lihat dirimu, apakah pantas pemuda sepertimu menjadi Na Kyum?" cibiran Yibo, membuat dada Zhan berdegup kencang.

Yibo melangkah perlahan, bahu tegapnya terlihat memukau dengan setelan gucci yang hampir ia pakai tiap hari.

Zhan menggeser tubuhnya, ia terlalu malu menampakkan wajahnya yang mengenakan riasan penuh jerawat dan bintik hitam. Di hadapan Yibo yang seratus kali lebih tampan dari pada yang terlihat di kamera. Pantas saja Yibo mencibirnya. Ini seperti judul drama masa lampau 'pangeran tampan dan itik buruk rupa'

Benarkah seperti itu judulnya? Ah, sudahlah intinya begitu.

"Kau masih menyebut dirimu Na Kyum, setelah aku melihat wajah aslimu?"

Zhan susah payah menelan sesuatu, yang tiba-tiba tercekat di tenggorokannya. Ini terlalu cepat, Zhan tak sempat menghindar atau mengelak. Ada rasa takut dan malu, saat melihat Yibo semakin mendekat. Ucapan Yibo tidak menyakitinya, hanya saja itu membuat ia kecewa pada dirinya sendiri. Kenapa jati dirinya terbongkar di saat yang tidak tepat, dengan kondisi wajah dan penampilan jauh dari kata cantik apalagi tampan?

"Jawab aku!"

Yibo menarik dagu Zhan menggunakan kedua jarinya. Menatap bola mata jernih yang menyiratkan keluguan.

"Apa wajah ini pantas menjadi Na Kyum-ku?" tegas Yibo, membuat dada Zhan bergetar. Takut dan malu menguasainya. Ia menggeleng sekuat yang ia bisa. Bagaimanapun, dalam keadaan seperti ini ia tidak pantas menyamai keimutan tokoh Na Kyum.

"Memang benar," Yibo tesenyum mengejek.

"Kau tidak pantas menjadi Na Kyum, karena ..." jeda sesaat, "kau lebih indah dari dia."

Yibo mengambil cermin yang ada di dinding, yang diletakkan tepat di atas nakas. Mensejajarkan cermin itu ke wajah Zhan yang terlihat cengo.

"Kau jauh lebih sempurna darinya," bisik Yibo lagi.

Zhan menatap pantulan wajahnya di cermin. Kemana perginya jerawat dan bintik hitam yang ia buat tadi pagi? Wajahnya bersih bersinar bagai piring yang dicuci dengan sunlight. Ia terlihat jauh lebih cantik dari penampilannya sehari-hari.

"A-apa yang terjadi?" Zhan memegangi pipinya sendiri. Melihat cermin dengan raut muka kebingungan.

"Aku menghapus make up jelekmu," sahut Yibo dari samping, dengan wajah santai.

"Yo, yo, yo! Zhan!"

Teriakan melengking itu berasal dari pintu masuk, yang menampakkan sosok pria yang mengaku paling tampan. Berjalan menuju ranjang, tak menghiraukan kedua alis Yibo yang bekuerut. Melewati dosen tampan itu, Seokjin langsung menyemburkan kristal dari mulutnya bersama kata-kata sepanjang kereta tanpa jeda.

"Jangan bilang kau sedang hamil. Tadi pagi kau mual-mual. Sekarang kau pingsan. Aku curiga kau sudah melakukan hal tak senonoh pada Namjoon semalam. Kau ini memang pria penggoda. Mentang-mentang punya wajah cantik dan body aduhai. Beraninya mengajak Namjoon berbuat mesum. Kau ini tidak bisa melihat dengan jelas ya kalau Mr. Wang itu ...."

Mulut Seokjin dibekap dengan cepat oleh Yibo. Ia mengalami serangan migrain mendadak, mendengar ocehan Seokjin yang kecepatannya mengalahkan rapper terkenal Eminem.

"Tidak boleh menuduh tanpa bukti, Mr. Seokjin!" Yibo melepas bekapan tangannya setelah Seokjin mulai tenang, dan napasnya yang menderu kembali normal.

Malang bagi Yibo, ia harus mencari tisu untuk menyeka telapak tangannya yang basah, akibat cairan kimia bernama ludah, yang selalu mengikuti kemanapun mulut Seokjin berbicara.

My Lecturer, My Sex Partner (Tamat Di Pdf)Where stories live. Discover now