Call Me by Your Name

1.5K 184 33
                                    


CALL ME BY YOUR NAME

"Uff!" Zhan merintih pelan saat mencoba mejatuhkan bokongnya di kursi mobil Yibo.

"Masih terasa sakit? Apa kita perlu ke dokter?" Yibo dengan rasa khawatirnya.

"Tidak apa-apa, Mis ...."

"Sssttt!"

Yibo langsung menutup bibir Zhan dengan jemarinya.

"Jangan panggil aku mister jika kita berada di luar kampus?"

"Lalu?"

"Call me by your name!" seloroh Yibo yang membuat Zhan tersipu malu.

"Mine."

"Hah?" Yibo menoleh tak juga menghidupkan mesin mobilnya.

"Milikku. Wang Yibo milikku. Aku akan memanggilmu mine."

"Pintar sekali," puji Yibo mencubit pipi Zhan gemas.

Yibo menarik sabuk pengaman di kursi lalu mengaitkannya di pinggang si pemuda yang tersenyum samar, saat hidungnya tak sengaja menyentuh daun telinga Yibo.

"Mau ku antar ke rumahmu?"

Yibo selalu membuat Zhan terkejut dengan hal tak terduga yang ia lontarkan. Setelah sex panas, perih dan nikmat di dalam air laut. Yibo dengan beraninya menawarkan diri untuk mengantar Zhan ke rumahnya.

"Kenapa, tidak suka?"

"Bukan, aku hanya malu. Rumahku sangat sederhana."

"Aku mau berkenalan dengan para penghuni rumahmu, bukan dengan tembok dan pagarnya."

Zhan pun tertawa dengan jawaban Yibo.
.
.
.
.
.
.
Hari ini Zhan tidak lagi memakai riasan culun yang selama ini menjadi topengnya.

Jadilah diri sendiri, jangan takut lagi, hadapi! Ada aku yang akan selalu menjagamu.

Kata-kata Yibo yang membuat Zhan tidak lagi cemas pada teror masa lalunya. Hasan dan Ferguso juga sudah tahu identitas Zhan yang sebenarnya. Jadi tak perlu menutupi apapun dari siapapun. Jika nanti ada yang tertarik pada Zhan, itu bukan urusannya, tapi urusan orang itu. Zhan akan mengabaikan siapapun yang ingin menarik perhatiannya. Kecuali, Wang Yibo.

Zhan meletakkan kaca mata tebalnya ke dalam kotak. Melihat cermin lalu mengerling pada dirinya sendiri saat sadar betapa memesona dirinya. Dengan mata due, hidung bangir, dan pipi yang gembul membuatnya layak disebut cantik dan menggemaskan. Jangan lupakan bibir cherry sekaligus mole yang menambah kesan sexy di wajahnya.

Itu semua perpaduan SEMPURNA.

Memakai kaos dan jaket denim, sepatu kets dan tas selempang. Zhan memasuki kelas, yang disambut binar mata terkejut dan mulut menganga teman sekelasnya.

"Beautiful!"

"Handsome!!"

"Awesome!"

"Amazing!!"

"Expecto patronum!!"

Eh, siapa itu yang mengucapkan mantera sihir di kelas?

Oh, ternyata Chanyeol yang selama ini---meski sekamar dengan Zhan---tidak sadar jika temannya sangat memukau.

"Apa maksudnya itu?" celetuk Baekhyun dan Jimin pada kata-kata Chanyeol yang aneh.

"Maksudku ini ajaib. Zhan teman sekamar kita yang wajahnya scary. Berubah jadi secantik ini. Ini seperti sihir!!'" seru Chanyeol penuh semangat dan lagi-lagi memandang Zhan penuh binar kekaguman. Membuat Baekhyun yang berada di sebelahnya kesal.

My Lecturer, My Sex Partner (Tamat Di Pdf)Where stories live. Discover now