Pria yang berada di hadapannya pun sangat sebal karena tidak diperhatikan. Ia berdehem, akan tetapi tak ada respon dari Nala. Kemudian tangan pria itu terulur menggenggam tangan Nala. Hal itu tentu membuat Nala terkejut.

Ia melihat ke arah tangannya dan mengikuti arah tangan kekar dihadapannya. Dan Nala terkejut melihat pria itu. Nala segera menjauhkan tangannya dan berdehem.

"Lo ngapain ke sini Yan?" tanya Nala sambil mengontrol dirinya. Ryan terkekeh. Ia hanya mengangkat kedua bahunya.

"Nih, gue bawain baso buat Lo." Ryan memberikan sebungkus baso dihadapan Nala.

"Aneh Lo. Datang-datang bawain baso."

"Kalau Lo gak mau ya ud---"

"Mau, mau. Hehe, canda yan. Lu mah," ujar Nala sambil mengambil plastik baso yang akan diambil lagi oleh Ryan. Ryan hanya tertawa kecil sambil bergeleng melihat kelakuan Nala.

"Gue pamit dulu ya, mau ambil mangkok," pamit Nala. Ryan mengangguk. Nala pun pergi ke dalam rumahnya. Kebetulan saat ini, ia sedang jaga toko. Karena ibunya sedang beristirahat.

Nala memakan baso dengan sangat lahap. Ryan hanya diam memperhatikan Nala dihadapannya. Sebetulnya, Ryan penasaran dengan Nala. Apakah benar gadis dihadapannya ini suka padanya? Pasalnya Ghava cerita tentang Nala pada dirinya. Karena Ghava juga lah Ryan jadi ingin mengetahui lebih jauh tentang Nala.

Flashback
"Yan," panggil Ghava pada Ryan yang sedang mengotak Atik motornya.

Saat ini, mereka sedang berada di sebuah bengkel yang sering mereka kunjungi. Mereka pun sudah sangat akrab dengan pemilik bengkel tersebut. Karena pemilik bengkel ini adalah teman dari ayah mereka.

"Kenapa?" Ryan menoleh ke arah Ghava.

"Kayaknya cewek itu suka deh sama Lo," papar Ghava dengan wajah yang serius.

Ryan terdiam sesaat, kemudian ia kembali pada kegiatannya. "Banyak cewek yang suka gue, Va. Cewek yang Lo maksud yang mana?"

"Cewek yang jago bela diri itu loh, Yan. Satu organisasi sama gue. Nala."

Ryan terkekeh. "Va, Va. Lo gak tahu aja seberapa banyak cewek yang deketin gue."

"Yan. Tapi cewek ini beda. Dia kayak nyari tahu tentang Lo banget. Spek Intel kayaknya nih cewek. Dia sampai ngamatin setiap kegiatan Lo, dan semua hal tentang Lo," tutur Ghava sambil memegang pundak Ryan.

Ryan menoleh pada Ghava. Ia mengangkat satu alisnya dan Ghava mengangguk. "Ya udah, gue mau nyari tahu tentang dia juga deh. Cantik juga dia kalau diamati."

Flashback off

Ryan menelan salivanya. Ia ingin menanyakan tentang hal ini, akan tetapi Nala langsung memanggilnya.

"Yan."

"Kenapa?"

"Lo gak sama Ghava?" tanya Nala sambil mengelap area mulutnya oleh tisu.

"Ghava lagi ada urusan. Jadi dia gak bareng gue," jawab Ryan.

"Ohh gitu." Nala menganggukkan kepalanya.

"Nal," panggil Ryan.

"Apa?"

"G-gue"

"Nala. Udah malam, nak. Tokonya belum kamu tutup?" ujar seseorang dari arah belakang Nala. Nala menoleh dan melihat ibunya.

"Eh, iya mah. Ini bentar lagi tutup kok," balas Nala.

"Itu temen kamu?" tanya Tisa.

"Iya Tante. Saya temen sekolahnya Nala," balas Ryan seraya berdiri. Tisa tersenyum dan mengangguk.

"Ya udah Nala, kalau sudah selesai beresin ya."

"Iya mah." Tisa pun pergi meninggalkan mereka.

"Lo mau ngomong apa tadi, Yan?" tanya Nala pada Ryan.

Ryan menggaruk tengkuknya. "E-eh, itu Nal, gue mau pamit. Tapi keburu ada nyokap Lo, hehe."

Ryan masih tak berani menanyakan hal yang ia ingin ketahui pada Nala. Ia takut dirinya hanya kegeeran dan malah jadi malu sendiri nantinya. Tidak. Ia tidak mau.

"Gue bantuin ya, Nal." Nala mengangguk.

Mereka pun membereskan toko tersebut dan menutupnya. Setelah selesai, Ryan pamit untuk pulang. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan kegiatan mereka dari kejauhan. Ia tersenyum tipis dan pergi.

###

###

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

=======================

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

=======================

Forget Me Not
Alan naizer | Rayza_0107

Episode baru setiap:
Senin, Rabu, Jumat

Forget Me NotWhere stories live. Discover now