4- Peony

6 0 0
                                    

Dengan ditemani samyang, Nala menonton drama korea kesukaannya dari layar ponselnya. Hingga ia tak menyadari ada pelanggan masuk.

"Bisa isi pulsa?"

Nala langsung menaikan pandangannya, ia bisa melihat sosok yang selama ini ia buntuti. Ryan. Nala terkejut dengan kedatangan Ghava dan Ryan bersamaan.

"Ini minimarket temen gue, Nala,"kata Ghava memperkenalkan Nala pada Ryan.

Ryan hanya mengangguk-angguk kepalanya.

Nala buru-buru membereskan samyangnya lalu segera membuka komputernya. "Mau isi pulsa berapa?"tanya Nala.

"50 ribu,"jawab Ryan.

"Nomornya?"

"088836..."

-oOo-

Nala menekan tombol send pada aplikasi pesannya, ia mengirimkan foto nomor Ryan yang tertera pada komputernya saat cowok itu membeli pulsa padanya.

Nala: gue berhasil dapet nomornya!

Nala tersenyum senang, entah tuhan tengah berpihak padanya lagi atau hanya kebetulan saja, gadis itu dengan mudahnya mendapatkan nomor telepon Ryan. Tentu saja hal itu langsung ia berikan pada Arini, gadis yang memang menyukai Ryan sejak masa orientasi.

-oOo-

Diesnatalis SMA Nusantara digelar cukup meriah, di lapangan upacara SMA Nusantara terdapat panggung besar dengan tenda-tenda kecil berbentuk kerucut yang mengelilinginya.

Berbagai macam makanan dan permainan terdapat pada bazar itu untuk menghibur para siswa dan siswi yang datang.

Karena memang acara ini sangat penting, ekstrakurikuler jurnalistik tentu saja sebagai tim yang mendokumentasikan seluruh kegiatan di sekolah ini sedang sibuk-sibuknya hari ini.

Hari ini Nala mendapatkan bagian sebagai tim dokumentasi bersama Ghava, mereka bertugas untuk mengabadikan momen-momen yang terjadi saat bazar, sementara yang lain mengabadikan pertunjukan di panggung utama.

"Emmmm, enak! Lo mau coba?"tanya Nala, menawari Ghava kentang goreng.

Ghava yang sibuk dengan kameranya terus mengambil beberapa sample video dan foto.

"Ghava? Mau coba gak?"

Ghava tak memindahkan sedikitpun posisinya dari kamera, ia malah membuka mulutnya, seolah memberikan isyarat agar Nala menyuapinya.

"Makan sendiri,"suruh Nala meraih tangan Ghava lalu memberikan bungkus kentang goreng itu pada Ghava.

Ghava akhirnya mengalihkan pandangannya dari kamera, ia mengalungkan kamera itu di lehernya lalu mencicipi kentang goreng itu.

"Enak kan?"tanya Nala.

Ghava mengangguk. "Lumayan."

"Udah belum sih nge-shoot-nya? Masih banyak?"tanya Nala.

Ghava mengangguk. "Sebenarnya udah selesai, cuma gue butuh beberapa close-up makanannya. Mungkin kita bisa wawancara beberapa siswa yang jualan."

"Oke. Yaudah gue beli minum dulu ya."

Nala pamit, gadis itu lalu menuju salah satu stand untuk membeli sebuah es jeruk. Dari kejauhan Ghava hanya memperhatikan gadis itu, lalu ia memotretnya dari jarak jauh.

Forget Me NotKde žijí příběhy. Začni objevovat