Air mataku mulai berjatuhan menatap pemuda yang terengah-engah mengeluarkan segala kekesalannya. "Dari mana kau tau semua itu? Jangan bilang kau menaruh CCTV di kamar kami! KALIAN BERDUA SAMA GILANYA!!"

Aku beranjak pergi meninggalkannya.

Aku beranjak pergi meninggalkannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"REVELA WAIT!" teriaknya. "REVELA TUNGGU!!"

Justin mengejarku. Dia menarik tanganku. Aku berbalik ke arahnya, menatap mata kucingnya yang selalu membuatku gemas.

"Maafkan aku! Aku tak bermaksud menyakitimu. Aku tau semua itu karena dokter itu yang memberitahuku!"

"Dokter?? Kau sudah berbohong padaku sejak hari itu? Kau bilang tak ada apa-apa tapi-"

"Sweetheart, please! I'am sorry. Jangan membenciku. Aku tak ingin kehilanganmu!" Justin mendongakkan wajahku dengan mencubit lembut daguku agar aku menatapnya. Sepasang mata hijau itu begitu indah. Rasa marah dihatiku ini mencair tersihir oleh mata indahnya. Justin perlahan mendekatkan wajahnya. Kami berciuman dengan mesra di pantai itu untuk pertama kalinya.

Sungguh aneh. Aku menerima ciumannya begitu saja. Sebenarnya apa yang sudah terjadi padaku? Apa aku mulai jatuh cinta pada Justin? Ini membuatku gila. Pria yang ku cintai seumur hidup hanya Christian. Dan aku pun telah selingkuh dibelakang suamiku.

Kami menghentikan ciuman kami yang berlangsung dua menit lamanya. Ciuman yang seakan membuat sang waktu berhenti berputar. Mungkin saat ini dia berpikir kalau aku wanita yang begitu munafik. Ah terserahlah aku tak peduli. Yang kupikirkan saat ini aku tak dapat menyembunyikan rasa maluku darinya. Dia tersenyum melihat wajahku yang memerah.

"AH!" Cipratan air laut yang dibuatnya mengenai wajahku. Dia menarik tanganku. Kami berlarian di pantai, menikmati waktu kami yang damai dengan panorama sunset.

POV Revela End.

*

BELGIA

Seorang pria duduk melamun didalam kamar hotel. Ia teramat frustasi karena selama tiga pekan ini istrinya menghilang tanpa jejak. Dirinya tak berhenti minum dari hari pertama istrinya meninggalkannya.

"Malam ini tuan Lander mengadakan pesta perjamuan secara besar-besaran untuk para pengusaha yang bekerja sama dengannya. Anda diundang secara khusus olehnya," ucap bodyguard-nya bernama Jordi.

"Pergilah. Gantikan aku bersama Markus!" ucap Pierre dengan suara berat layaknya orang mabuk.

"Sebaiknya hentikan kebiasaan buruk Tuan. Mengapa anda rusak hidupmu?"

"BUAT APA AKU HIDUP?! SUDAH TAK ADA GUNANYA LAGI!!" teriak Pierre sambil terus minum bir.

Mendengar tuannya berteriak, Markus masuk ke dalam kamar menghampirinya. "Tuan, sudahlah hentikan semua ini! Wanita itu banyak tak hanya satu-"

PRANG

Pierre melempar gelas berisi bir yang ia genggam ke lantai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pierre melempar gelas berisi bir yang ia genggam ke lantai. Wajahnya merah padam. Ia beranjak dari sofa dan mencengkeram kerahnya.

"Wanita memang banyak, tapi hanya satu yang KU INGINKAN DIDUNIA INI!!! Mana janjimu BRENGSEK?!" Pierre menghempas kasar tubuh Markus.

"Seluruh kawasan Belgia sudah kami cari. Hotel-hotel, restoran-restoran bahkan seluruh stasiun kereta sudah kami cek dan anehnya tak ada sedikitpun jejak nyonya!" ujar Jordi.

"DASAR OTAK UDANG!! Istriku sudah dibawa lari Cecunguk itu! APA KAU MENGERTI?!" teriak Pierre dengan urat yang menegang.

"Aku mengerti. Baiklah aku akan mengerahkan seluruh pengawal untuk mencari mereka bahkan ke negara tetangga sekalipun. Kami ijin untuk menghadiri pesta itu," ucap Markus.

Markus menarik Jordi meninggalkan tuannya dan segera menuju pesta perjamuan yang diadakan di kediaman tuan Lander.

*

PENGINAPAN, BELANDA SELATAN


POV Revela,

"Sweetheart ...."

Sayup-sayup terdengar suara pria yang begitu lembut.

"Bangun Honey ...!"


Perlahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perlahan ... aku membuka mataku. Aku menangkap sepasang mata kucing menatapku membuatku tertegun. Aku tersihir menatapnya. Kami saling beradu pandang. Selang beberapa saat, aku baru tersadar akan tubuh setengah telanjangnya yang membuatku selalu menggigit bibir bawahku. Melihat tubuh sixpack-nya yang selalu terekspos, membuatku meleleh dan tersipu malu.

"Kita sudah terlalu lama diam disini sangat berbahaya!"

"Tapi kau bilang disini aman karena tak ada CCTV!"

"Tapi kita mulai akrab dengan orang-orang sini. Dengan diberi sedikit uang, mulut mereka akan terbuka!

"Tak bisakah kita hidup dengan tenang?!" ucapku mulai kesal.

"Ayolah ... bukankah kau sangat ingin melihat Festival Keukenhof bunga tulip?"

Aku mengangguk. Karena itu adalah impianku.

"Bersabarlah ... sebentar lagi kau akan melihatnya. Dan mimpimu itu akan menjadi kenyataan!"

Kami segera bersiap meninggalkan penginapan menuju ke tempat yang lebih aman.

***

BERSAMBUNG 💖

Published Nov 18, 2022 11:45 PM

BLIND OBSESSIONWhere stories live. Discover now