SOMETHING SURPRISING

35 4 2
                                    

Sudah tiga hari Davina tidak masuk sekolah, dengan alasan sakit. Sejak kejadian yang menimpa dirinya pada tiga hari yang lalu, Davina sangat menjaga jarak pada Alvian maupun lelaki yang baru saja di kenalnya yaitu Rizi. Kini dirinya sedang berada di perpustakaan untuk mencari buku novel yang ingin di bacanya, satu persatu dirinya menyusuri setiap rak demi rak. Matanya berbinar ketika sudah mendapati novel yang ingin di bacannya, dia mengambilnya dengan perlahan.

" Akhirnya gue ketemu novel ini juga" girangnya.

Davina mencari tempat duduk untuk membaca novel tersebut, saat dirinya sudah menemukan tempat yang pas tak lama dia pun menduduki kursi dan terdapat meja belajar di depan kursi tersebut. Baru saja dia membaca dua paragraf di buku itu tiba-tiba saja seorang duduk di hadapannya lalu tersenyum lebar.

Davina menatapnya tajam. " Ngapain lo?" tanya Davina.

Orang yang di hadapan nya hanya yengir tanpa dosa, lalu mengambil buku novel yang sedang di pegang oleh Davina, Davina dengan cepat menarik agar novel itu tidak di ambil dari dirinya.

" Apa sih, bisa gak jangan ganggu gue" tutur Davina malas.

" Masa gak boleh gangguin pacar sendiri" jawab orang tersebut. 

Davina menatap orang itu tajam sembari tangannya menepuk bahu orang itu kuat.

" Kan gue dah bilang itu cuma terpaksa" balas Davina.

" Di kamus gue gak ada yang namanya terpaksa" balas orang itu yang tak lain adalah Delvin.

" Kamus lo bukan kamus gue" jawab Davina ketus.

" Kamus lo sama kamus gue bentar lagi akan menjadi kamus kita" balas Delvin.

" Apasih gak nyambung lo sumpah" ujar Davina malas.

" Kalau misalnya lo terpaksa kenapa harus gue yang lo jadiin alasan?" tanya Delvin.

Davina menatap Delvin sengit. " Ya karena cuma lo yang lewat pas itu" final Davina.

Flasback

Setelah mengalami kejadian yang di lakukan oleh Agnes, Davina izin untuk pulang lebih awal pada guru. Dikarenakan badan nya yang bisa di bilang tak enak dan kepala nya yang sangat pusing. Ditengah perjalanan Davina mampir ke sebuah minimarket untuk membeli obat yang di butuhkan nya saat ini.

" Totalnya jadi 83 ribu mbak" ujar sang kasir.

Davina mengeluarkan satu lembar uang seratus, lalu memberikan nya kepada sang kasir.

Sang kasir tak lama memberikan kembalian dari uang Davina. " Terima kasih mbak".

Davina hanya menganggukkan kepalanya, lalu dengan langkah gontai meninggalkan minimarket itu. Di saat Davina hendak melanjutkan perjalanan nya tiba-tiba saja seseorang dengan cepat menghadangnya.

Davina yang menyadari ada seseorang yang menghadangnya dengan malas menatap ke arah orang tersebut, tak lama Davina terkejut setelah melihat siapa orang yang berani menghadangnya.

" Davina" tutur orang tersebut.

Davina membuang tatapannya ke arah lain.

" Ini beneran lo" sambung orang itu yang masih tidak percaya.

Davina berusaha meninggalkan orang tersebut namun tangan nya di cekal oleh orang tersebut.

" Mau ngapain si" tutur Davina kesal sembari berusaha melepaskan cekalan tersebut.

" Gue nyariin lo selama ini" ujar lelaki tersebut.

" Lo kenapa tiba-tiba hilang gak ada kabar gitu aja, dan lo gak ngabarin gue" sambung lelaki itu.

FreEdOmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang