SIAPA

29 7 3
                                    

Sore ini Davina sudah bersiap untuk pergi dengan kedua temannya, dia menggunakan kaos berwarna hitam di baluti kemeja biru navy, tak lupa menggunakan celana kulot berwarna hitam.

Saat ini dia sedang menunggu kedua temannya untuk menjemputnya, Davina memperhatikan halaman depan rumahnya dengan tatapan kosong, tanpa di sadari ada seseorang yang sedari tadi sudah duduk di sampingnya.

" Woi" ujar orang tersebut yang tidak lain adalah Safa.

Davina yang terkejut sontak menampol bahu Safa dengan keras hingga berbunyi.

" Bugh"

" Buset sakit pin, pernah ikut silat lo" ucap Safa yang tidak siap dengan pukulan yang diberikan oleh Davina.

Davina tersontak kaget saat melihat orang yang dipukulnya.

" Lain kali salam dulu, jangan kaya setan langsung nongol, setan muslim aja kadang salam" ucap Davina sembari terkekeh.

" Ya habisnya lo ngelamun jadi gue kagetin sekalian" jawab Safa sambil mengelus bahunya yang sedikit nyeri akibat pukulan Davina.

" Hahaha maaf maaf fa, gak sengaja" balas Davina tak enak.

" Gak papa santai, lagian ngapain lo sampai ngelamun gitu" ucap Safa.

" Nungguin lo sama Rain" 

Safa menatap Davina tak enak. " Sory ya tadi gue paskib dulu makanya agak lama" 

" Gak papa lagian gue juga baru siap beresin rumah" balas Davina.

" Rain mana?" sambungnya.

" Palingan lagi di jalan, biasalah kalau gak ngaret bukan Rain" jawab Safa.

" Lo tinggal sendiri pin?" tanya Safa setelah melihat arah dalam rumah Davina yang terlihat sepi.

Davina yang mendapatkan pertanyaan tersebut terdiam sejenak, lalu dengan cepat mengalihkan topik pembiacaraan yang di tanyakan oleh Safa.

" Lo kesini naik apa?' tanya Davina tanpa menjawab pertanyaan yang di berikan oleh Safa tadi.

" Jalan dung, kan rumah gue cuma beda dua gang dari rumah lo" jawab Safa.

" Oalah, gue kira lo bawa motor" ujar Davina.

Tak lama Rain datang denganpenampilannya yang sedikit berantakan dan nafas nya yang tercekat.

Safa dan Davina yang melihat hal itu menatap Rain aneh.

" Ngape lu bayi kambing?" tanya Safa.

" G-gue" ucap Rain satu kata.

" M-inum" sambung nya.

Davina segera masuk kedalam untuk mengambilkan segelas air, tak lama keluar membawakan segelas air, dengan cepat Rain meminumnya tanpa tersisa sedikit pun.

" Kenapa lo, dikejer wewe gombal eh gombel" ucap Safa.

Rain mengambil nafas panjang lalu secara perlahan membuang nafasnya.

" Gue kan lewat belakang"

" Nah terus?" tanya Davina dan Safa bersamaan.

" Gue lupa kalau gang belakang tu ada.." ucap Rain terputus karena hendak mengambil nafas.

" Ada apa?" tanya keduanya greget.

" Anjing" ucap Rain tiba-tiba.

" Bangke lu ngata-ngatain kita berdua?" tanya Safa.

" Bukan njir, maksud gue tadi gue lupa kalau gang belakang itu ada anjing jadi gue jalan santai, nah tiba-tiba aja anjingnya gong gong kan. Gue kaget lah langsung panik jadi lari, ya auto main kejar-kejaran" jelas Rain.

FreEdOmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang