47 - Usai & kabar baik

Mulai dari awal
                                    

Bendera Ravegas berkibar di lapangan besar SMANSA. Seluruh manusia di sana merayakan perpisahan mereka. Berpisah, satu kata menyedihkan tapi hal itu yang membuat lautan senyum saling menyapa di sana.

Tiga tahun mereka mengarungi Ravegas angkatan ke empat belas. Merasa bangga sekaligus senang dapat mempertahankan nama Ravegas, walau di detik terakhir mereka hampir retak, tapi Galaksi menyelamatkan semuanya.

Mereka menciptakan titik temu besar di lapangan SMA Angkasa. Dengan baju abu putih yang sudah mereka beri warna, seakan lupa bahwa masih ada tahap yang lebih menyulitkan selepas ini. Mereka masih harus terus berproses menuju fase dewasa yang sesungguhnya.

"Angkatan kita yang paling gokil kayanya," celetuk Sekala sambil menikmati hujan yang menghiasi momen perpisahan itu.

"Gue nih, lulus sekolah sama bini," balas Galaksi terkesan sombong. "Halah dasar bucin tolol!" ejek Jiro tak terima.

"Ayo Lun, mau ikut hujan-hujanan ngak?" Tawar Kaisar. Aluna menggeleng pelan. "Nggak dulu Kai, aku nggak enak badan," jawabnya jujur.

Galaksi memegang kening Aluna. "Mau pulang aja hm?" Tanya Galaksi menawari. "Ini kan belum selesai Gal, masa temen-temen kamu mau ditinggal, kan nggak enak," ujar Aluna bersedih.

"Udah nggak papa, ayo!" seru Galaksi sambil merangkul Aluna. Melewati lautan manusia itu dengan membawa payung.

"Gal," panggil Aluna.

"Hm?"

"Makasih," Aluna mendongak berusaha menelisik manik emerald Galaksi. "Buat?"

"Segalanya."

Galaksi tersenyum lalu mengecup pucuk kepala Aluna. "Harusnya aku yang makasih ke kamu, karena kamu adalah segalanya bagi aku."

"Kehadiran kamu udah banyak ngasih kebahagiaan buat aku Gal. Terimakasih aja nggak cukup. I always love you, jangan pernah berubah ya," lirih Aluna sambil menatap sendu gerbang besar SMA Angkasa yang mulai ia jauhi.

●▪︎●▪︎●

"Na?" panggil Galaksi ketika mendapati kamarnya begitu gelap.

"Aluna, kamu dimana?"

Dorr!

"HUWAAAA, BUNDAAA!"

"Surprise!" Aluna terkikik geli ketika melihat Galaksi yang terlonjak kaget.

"Nana ih, aku kaget tau nggak!" balasnya ketus.

"Hahaha, biarin wleek," ujar Aluna mengejek. Galaksi mendengus kesal, lalu menarik perempuan itu dalam dekapannya.

"Ih, Gal jantung kamu berisik," kekeh Aluna. "Kamu kan yang buat aku kaya gini," sahutnya.

Aluna melepas peluknya dari Galaksi, mengambil sesuatu dari atas kasurnya. Sebuah kotak kecil. "Ini hadiah aku Na?" tanya Galaksi penasaran.

"Iya," jawabnya sambil tersenyum. Aluna menarik Galaksi untuk duduk di tepi ranjang. "Ayo buka," ajaknya.

Galaksi mengangguk sekilas, perlahan ia membuka kotak yang diberikan Aluna. Perempuan itu menggigit bibir dalamnya, penasaran dengan reaksi yang diberikan Galaksi nantinya.

"Na, ini apa?" tanya Galaksi yang masih nge-lag. Galaksi memegang benda pipih dengan dua garis berwarna yang ada di sana. Serta sebuah foto yang entah apa, Galaksi juga tak mengetahuinya.

"Cooming Soon, Papa," senyum Aluna mengembang. Satu detik kemudian, sebulir air mata lolos begitu saja dari pelupuk mata Galaksi. "Na, beneran?" tanya Galaksi yang masih belum percaya.

"Hadiah kelulusan buat kita," ujar Aluna sembari mengusap perutnya yang masih rata. Galaksi menahan senyumnya, lalu menubruk badan Aluna sampai perempuan itu tertindih di bawahnya.

"NANAAA! AKU MAU JADI PAPAAA!" pekiknya heboh. Aluna tertawa kecil lalu mengusap lembut rambut Galaksi yang memeluknya erat.

"Makasih, makasih Sayang," bisiknya lalu mengecup seluruh wajah Aluna.

"Gal, udah! Geli tau!" kekeh Aluna menahan tubuh Galaksi agar tak semakin menghimpitnya.

Galaksi menghentikan aktivitasnya, lalu mengajak Aluna untuk duduk sambil bersandar di ujung ranjang. Galaksi menunduk, mencium sekilas perut Aluna.

"Jagoannya Papa, sehat-sehat ya Nak? Jangan nyusahin Mama," pesannya berbisik. "Sejak kapan kamu tahu kalau kamu hamil, hm?" tanya Galaksi mencebik kesal.

"Sehari sebelum ujian Gal, maaf ya baru ngasih tau sekarang," sesal Aluna.

Galaksi menangkup wajah Aluna lalu mengecup keningnya sekilas. "Kenapa? Kamu buat aku khawatir, gimana kalau dalam seminggu lalu kamu kenapa-napa? Aku kan jadi nggak bisa jagain kamu," Galaksi menghela nafasnya.

Aluna tertunduk, memilin ujung kaosnya dan tak berani menatap Galaksi. "Maaf Gala, aku takut nambah beban pikiran kamu. Di satu sisi kamu lagi berjuang untuk Ravegas, untuk memenangkan kasus Regan. Dan di satu sisi pula, ada ujian kelulusan yang harus kamu lalui, aku nggak mau kamu khawatir sama aku, jadi aku putusin buat ngasih tau kamu selepas ujian aja," jelas Aluna.

Tangan Galaksi beralih mengelus rambut Aluna. "Nggak ada yang ngerepotin aku, Na. Apapun tentang kamu, akan aku usahakan jadi nomer satu. Aku bersyukur kamu dan Baby L nggak kenapa-napa. Kalau sampai terjadi sesuatu, aku pasti nggak akan bisa memaafkan diri aku sendiri Na," ucapnya lembut.

"Baby L?"

"Baby Leo or Liona?"

"Baby Leo or Liona?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galaksi.Andromeda Cooming soon, Baby L❤️ @Aluna.Ell
Disukai oleh Aluna.Ell dan 2903 lain.

1572 komentar
Ravegas.fanbase : HUWAA SELAMATT KAK GALAKSII 😃😍😍😍
JiroKavithala : Otw ngepet jadi rich uncle, yuk @MisyaLovania
MisyaLovania : @JiroKavithala gue jaga lilinnya.
SekalaNajendra : @AmayQuenna Bby mau punya baby juga nggak?
KaisarSebastian : @SekalaNajendra @AmayQuenna minimal tuhannya sama
AmayQuenna : @KaisarSebastian sialan.
NaufalLangitAraga : Hai, little Aluna.
NathaAbumiBaswara : kulkas komen
Mona.Agth : hm:)

-TBC-

Galaksi Junior mau cewek atau cowok nih aunty?

Mau nanya, ada readers cowok kah di sini? 😀

Spam Next☝️

Ada yang mau disampaikan dari chapter ini.

Sudah bab 47 yang artinya kisah ini hampir selesai, hehe. Tapi masih belum berakhir kok, masih ada banyak chapter lagi. Jangan bosen ya?

Okee sekian batas fiksi di sini.

Seneng nggak sih baca cerita Galaksi, hm?

Salam sayang

Fida Andromeda 🦋

GALAKSI : SANG PERISAI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang