"Teme? Kau bilang aku teme? Beraninya kau!" Jengkel Sasuke

"Memang kau itu teme! Teme baka!" Kata Naruto semakin jengkel

"Usuratonkachi kau benar-benar!" Jengkel balik Sasuke

"Jangan panggil aku itu!" Kesal Naruto

Disamping Sasuke dan Naruto adu argumen satu sama lain, Zhongli malah duduk membungkuk dalam meratapi nasib bibirnya yang dicium oleh Sasuke. Dia dikelilingi aura hitam kelam.

Raiden sendiri jengah bercampur kesal melihat mereka bertiga yang bersikap kalau Raiden tidak ada di tempat.

Walaupun keadaan yang seperti itu, game tetap dilanjutkan sampai mereka berempat lelah dan memutuskan untuk beristirahat

.
.
.
.

Dreeet dreeet dreeett

Ponsel Zhongli berdering getar. Di layar ponselnya terdapat nama ibu sedang memanggil. Zhongli yang terbangun dan melihat siapa yang menelponnya di pagi buta seperti ini langsung memasang wajah tidak nyaman.

"Iya bu"

"Apa benar kamu menginap di rumah Naruto?"

Zhongli terdiam sesaat

"Akulah orang yang menyebarkan skandal mu dengan Naruto di internet. Kalau kamu tidak mau Naruto semakin terpuruk, segera pulang ke rumah sekarang"

Mata Zhongli terbelak lebar. Jantungnya terasa berhenti sesaat.

"Kenapa skandal itu disebarkan kembali?" Tanya Zhongli.

Nadanya dingin dan ekspresinya bercampur aduk antara murka bercampur dengan rasa bersalah

"Ibu hanya tidak suka melihatnya bahagia"

"Apa?"

"Naruto bukan lain hanyalah seorang wanita murah berani menggoda--"

"IBU!!!" bentak Zhongli. Ibunya Zhongli terdiam karena terkejut, "Kenapa ibu masih melakukan hal ini? Huh? Kenapa ibu terus membuat Naruto menderita seperti ini? Ibu sudah menghancurkannya sekali dan sekarang masih mau membuat Naruto hancur karena ibu tidak suka kepada Naruto? Bukankah ibu terlalu kekanak-kanakan? Tidak bisa melepas masalah yang sudah berlalu?" Dingin Zhongli

"Kenakan-kanakan? Semua yang ayahmu bangun hampir hancur karena wanita itu Zhongli. Wanita seperti dirinya hanyalah benalu di keluarga kita. Dia hanya ingin kekayaan yang akan kamu wairisi--"

"Cukup bu" potong Zhongli, "ibu sudah kelewat batas. Ibu akan dituntut di pengadilan"

"Apa kamu bilang?! Zhongli Liyue!! Beraninya kamu menuntut ibumu sendiri!"

"Ibu sudah menyebarkan kembali skandal diriku dengan Naruto di internet. Yang padahal skandal itu sudah seharusnya ditutup setelah ibu berhasil memisahkan diriku dengan Naruto" dingin Zhongli

"Kenapa kamu masih melindunginya seperti ini? Apa yang ibu katakan adalah faktanya! Ibu hanya menjalankan tugas untuk merawatmu dan memberikanmu yang terbaik setelah ayahmu tidak ada!"

"Kau bukan ibuku secara biologis. Jadi tidak akan ada masalah jika aku menuntutmu" dingin Zhongli. Tanpa memberikan kesempatan ibunya berbicara lagi, Zhongli menutup telponnya. Dia langsung menelpon Childe tapi tidak diangkat.

Jemari Zhongli menyisir poni depannya ke belakang. Sambil menahan poninya di kepala, Zhongli menatap ponselnya.

Semua terasa rumit. Zhongli kebingungan bagaimana untuk menjelaskan ini semua ke Naruto. Dia baru saja memdapatkan permohonan maaf dan kesempatan untuk kembali dekat demgan Naruto. Semua usaha yang dia jalani terasa sedang kritis. Seolah-olah ada bom yang akan menghancurkan semuanya disaat apapun.

Zhongli berusaha menenangkan pikirannya terlebih dahulu. Dia menyingkirkan selimutnya untuk turun dari kasur. Dia berjalan keluar kamar untuk mengambil minum di dapur.

Cklek

Zhongli menarik gagang pintu, lalu dia membuka pintu

Naruto berdiri di hadapannya

Zhongli langsung terkejut bercampur ketakutan.

Sejak kapan Naruto disini?

Apa dia mendengar percakapannya?

Zhongli ingin mengatakan sesuatu tapi lidahnya terkunci

Naruto yang menunduk kemudian menatap Zhongli

"Jadi ibumu yang menyebarkan skandalku?" Tanya Naruto kecewa

TBC


Red StringWhere stories live. Discover now