Chapter 9

789 91 2
                                        

Beberapa moment sebelum Sasuke masuk ke Springvale Inn....

Springvale Inn

Itu adalah kalimat yang menggantung di pintu. Pintu yang merupakan bagian dari bangunan tradisional khas inggris. Bangunan ini mirip sekali dengan yang ada di film film sejarah Inggris. Bangunan yang hanya dimiliki oleh kaum bangsawan dulu.

Bangunannya warna coklat dan terlihat dari bahan batu bata. Bangunan ini memiliki 6 jendela secara total. Di atas ada 3 dan dibawah ada 3.

Sasuke dan Naruto turun dari taksi. Dia membayar taksi menggunakan kartu kreditnya. Karna rambut Sasuke habis dijambak, rambutnya sedikit berantakan.

Saat Sasuke akan melangkah masuk, Naruto masih berdiri di tempat. Lagi, Sasuke merasa penasaran kenapa Naruto tidak bergerak.

Sasuke menarik nafas dalam-dalam. Semakin jengkel atas dirinya sendiri yang tidak bisa berhenti penasaran terhadap Naruto.

"Kenapa kau diam saja?" Tanya Sasuke

Naruto bukannya tidak mau bergerak. Naruto itu merasa takut! Sasuke jelas masih terlihat kesal. Apalagi sorotan matanya, jelas jelas super kesal nan jengkel kepada Naruto. Naruto takut kalau Tsunade tau bahwa Naruto melakukan kekerasan terhadap pelanggan dan Sasuke tau kalau Naruto adalah keluarga pemilik penginapan ini....

Hidup Naruto akan selesai.

Jiwa Naruto yang panik , ditutupi dengan aktingnya.

"Ah ya!"  Teriak Naruto, "Aku lupa, ternyata aku salah haha" Naruto tertawa garing,

"Salah?" Emosi Sasuke naik seperti gunung merapi mau meledak. Wajahnya semakin garang dan matanya semakin tajam. Sasuke sudah super duper Jengkel, "Kau menjambak rambutku. Bersikap kasar terhadapku. Mempermalukanku di depan orang lain dan menganggapku berbohong, kau bilang salah?!" Emosi Sasuke akhirnya meledak

Setiap kata yang Sasuke katakan seperti pedang yang menusuk ke  badan Naruto. Dibalik wajah Naruto yang pura-pura salah alamat, Naruto meringis dalam hati meminta ampunan Tuhan dan keajaiban untuk menyelamatkan dirinya.

"T-ternyata aku salah nama. B-bangunan ini terasa sangat asing...pantas saja. U-Uchiha-sama...aku rasa penginapanku ada di ujung jalan ini. Jadi aku pamit. Selamat tinggal" kata Naruto membungkuk 90 derajat

Naruto langsung lari kecil sambil menggeret kopernya

Sasuke sudah mengeluarkan aura hitam atas rasa jengkelnya. Kalau Sasuke bukan orang yang cuek dan dingin, Sasuke sudah melakukan aksi jambak sebagai balas dendam.

Sasuke mencoba menghiraukan emosinya. Lagi pula ini adalah kesempatan yang bagus. Sasuke tidak akan pernah melihat wanita yang menjengkelkan itu lagi.

Akhirnya Sasuke mendapatkan ketenangan untuk menyelesaikan masalah dibelakangnya.

.
.
.

Dibalik rumah orang lain yang berada di samping belokan jalan, Naruto berjongkok memegangi kepalanya. Wajah Naruto pucat biru. Naruto panik 7 keliling.

Bagaimana ini

Naruto mengintip dari arah tembok. Sasuke sudah tidak ada. Dia pasti sudah masuk ke dalam. Wajah Naruto masih pucat membiru. Naruto sudah kebingungan mencari alasan kenapa dia tiba-tiba pulang. Sekarang Naruto harus mencari alasan lain untuk menyelamatkan dirinya hari ini dari Tsunade

Naruto ingin minta maaf tapi melihat raut wajah Sasuke yang setara dengan amukan raja iblis membuat Naruto menciut. Kalau Sasuke bukan seorang tamu di Springvale Inn, Naruto tidak akan takut seperti ini. Meminta maaf bagi Naruto adalah hal yang mudah. Naruto selalu mengakui salah dan rela melakukan apapun untuk menebus kesalahannya. Tapi kalau meminta maaf itu berhubungan dengan tamu Springvale Inn, Naruto akan kesulitan

Red StringWhere stories live. Discover now