Red String

Chapter 29

Waktu untuk pergi ke Disneyland akhirnya tiba. Sasuke, Raiden dan Scara pergi berkunjung di sana dengan dikawal beberapa bodyguard untuk menjaga keamanan. Tentunya kedatangan mereka bertiga mengundang banyak perhatian pengunjung lain. Meskipun pandangan tertuju pada mereka bertiga, kondisi tetap kondusif walaupun beberapa fans Raiden meminta tanda tangan.

Waktu senggang yang masih panjang dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Sasuke yang menggendong Scara terlihat cocok sekali sebagai sosok ayah tampan nan seksi. Pakaian hanya bermodal kaos, jaket, dan celana jeans tidak menutupi kharisma Sasuke sebagai hot daddy.

Sebagai anak kecil yang masih berumur kurang lebih 1 tahun 7 bulan sudah pasti menikmati kunjungannya ke Disneyland bersama kedua orang tuanya. Tidak sedikit pengunjung lain yang merekam bahkan memfoto kunjungan mereka bertiga. Ditambah lagi paparazi yang kegirangan mengambil foto mereka bertiga.

"Naruto-chan I Love You!!!"

"Kyaa! Naruto-chan kau cantik sekali!"

"Naruto-chan menikahlah denganku!"

Puluhan fans Naruto yang berteriak keras membuat Sasuke memalingkan kepalanya ke sumber teriakan tersebut. Sasuke melihat segerombolan orang di seberang sana ramai berteriak meneriaki nama Naruto.

"Ayo cepat cepat! Aku mau foto bersama dengan Naruto!" kata seorang remaja wanita yang lewat

"Naruto ada di sini juga?" tanya heran Raiden

"Yeah. Syuting promosi Disneyland" kata Sasuke, matanya terkunci di segerombolan orang disana.

Raiden terdiam. Pantas saja Sasuke mengajak Raiden dan Scara berkunjung ke Disneyland. Dia tau kalau ayah dari anaknya ini ingin melihat proses syuting Naruto di sela-sela waktu. Rasa cemburu dan sakit hati menjalar ke seluruh tubuhnya. Keramaian fans Naruto lebih keras daripada keramaian fansnya. Kecemburuannya membuat dia memegang erat-erat tali selempang tasnya pertanda bahwa dirinya sedang menahan emosi di dalam hatinya.

"Ayo Sasuke, kita pindah ke lokasi lain. Sepertinya kondisi akan diluar kendali" kata Raiden

Sesaat Raiden mengajak Sasuke untuk pergi, Naruto lewat bersama para bodyguard dan tim pendukungnya. Pakaian dress birunya senada dengan warna matanya dan heels putihnya senada dengan tasnya sehingga warna kulitnya lebih terpancar cerah. Walaupun di mata Raiden Naruto terlihat biasa saja, Sasuke justru makin tidak bisa memalingkan pandangannya.

Dan lagi, Naruto dikejutkan oleh seorang fans yang menerobos keamanan untuk foto bersama dengannya. Disambut dengan ramah, Naruto berfoto bersama fansnya untuk membuat fasnya senang. Teriakan para fans semakin menggila akibat sikap Naruto. Sasuke pun tidak bisa menahan diri untuk tersenyum bangga melihat sikapnya Naruto. Sampai dirinya tidak menyadari kalau senyumannya mengundang kebencian di hati Raiden.

Bzzz Bzzz Bzzz

Ponsel Sasuke bergetar di saku jaketnya. Sebelum dia mengambil ponselnya, Sasuke menyerahkan Scara kepada Raiden terlebih dahulu. Kata sekretaris Jean terlintas di pikirannya setelah membaca siapa yang memanggilnya.

"Ya Jean. Kenapa?" katanya.

Wajahnya langsung serius saat mendengar Jean berbicara di telpon. Keseriusan wajah Sasuke membuat Sasuke menjauh dari Raiden sehingga mengundang rasa penasaran Raiden karena tidak bisa mendengar suara Sasuke. Sasuke terlihat sibuk di telponnya. Wajahnya yang tadinya serius berubah menjadi putus asa dicampur dengan rasa kesal sampai memijat keningnya. Setelah mengakhiri pembicaraannya dengan Jean, Sasuke langsung memberikan pesan ke Naruto sebelum dia pamit untuk pulang kepada Raiden.

.
.
.

Shooting promosi Disneyland akhirnya selesai. Setelah membersihkan makeup dan berganti pakaian, Naruto bisa kembali ke mobilnya. Namun jadwalnya tidak berhenti sampai di sini. Sutradara dan crew periklanan mengajak semua artis untuk makan malam bersama di hotel bintang 5. Tentu sebagai tamu yang diundang Naruto harus datang, Jadi Shizune harus kembali menyetir menuju hotel yang ditujukan. Sambil menunggu dirinya sampai, Naruto meminum air putih di botol minumnya sambil melihat notifikasi di ponselnya.