Part 2

0 2 0
                                        

Tetap menjalani hidup, meski
tak mempunyai tempat untuk pulang.
- Gresylic Manovah

_____________________

Indonesia, Bandara Internasional
Soekarno-Hatta

Seorang Gadis baru saja turun dari pesawat, dengan santai ia berjalan menuju luar bandara dengan satu buah koper hitam di tangan kirinya dan tas ransel di bahu kanannya.

Setiap langkahnya diikuti decakan kagum oleh orang-orang yang melihatnya karna penampilannya yang memukau. Dengan kaki jenjang yang dibaluti celana jeans hitam di padukan dengan crop top berwarna senada serta kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya. Langkah tegas dan dagu terangkat menambah aura kecantikan gadis itu apalagi dengan ekspresi datarnya, benar-benar seperti titisan dewi.

Dia Gresylic Manovah. Setelah mendapat izin dari Opanya, dia langsung melakukan penerbangan ke Indonesia seorang diri. Kita harus mandiri bukan?

Sekarang cuaca di Indonesia lebih tepatnya di ibukota Jakarta begitu bersahabat, tidak panas dan tidak juga hujan membuat Gresylic menghela nafas legah, yakali sudah berpenampilan keren kek gini malah basah kuyup saat sampai rumah, bisa sakit ntar.

Gresylic memandang gedung-gedung tinggi dari balik jendela Taxi Online yang ia tumpanginya. Jika kalian pikir dia akan di jemput oleh keluarganya maka kalian salah besar, karna tidak ada salah satu dari mereka yang tau jika dirinya akan pulang,  yah kecuali Oma, Opanya.

Setelah bertahun-tahun lamanya akhirnya dia kembali menginjakkan kakinya di tanah kelahirannya, tempat yang banyak menyimpan kenangan. Dan mungkin dia akan mulai kembali membuat ceritanya disini, dengan dia yang akan menjadi pratagonis atau mungkin antagonis buat mereka?

Gresylic memandang ibukota yang benar-benar telah banyak berubah kecuali kemacetan. Semakin banyak gedung-gedung pencakar langit dan juga penjual pinggir jalan membuat kota yang dulu ramai kini semakin ramai walau tak seramai di London, pikirnya.

"Mba sudah sampai. Alamatnya seperti yang di aplikasi kan?" tanya Driver Taxi untuk memastikan.

"Ya" jawab Gresylic, kemudian turun dari mobil dan mengambil koper yang di turunkan oleh Driver itu. Gresylic menyondorkan beberapa uang berwarna merah.

"Kembaliannya ambil aja"

Driver itu menerimanya dengan senyum lebar. Jarang sekali ada penumpang baik seperti ini, yah walau penumpangnya kali ini sedikit menyeramkan karna tak pernah tersenyum dan hanya menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Terima kasih banyak mba" ucapnya yang dibalas deheman oleh sang empun.

Gresylic berlalu meninggalkan Driver itu. Berjalan menuju mansion bertingkat di hadapannya, mansion dimana kedua orang tuanya tinggal-- hm apa masih pantas mereka disebut orang tua?

Baru saja beberapa langkah meninggalkan Taxi itu, tiba-tiba terdengar teriakan dari Driver Online yang masih berada disana.

"Mba jangan lupa bintang lima-nya yah"

Gresylic tidak berbalik dia hanya mengangkat jempol sebelah kirinya sebagai tanda mengiyakan. Gresylic melanjutkan langkahnya menuju gerbang yang menjulang tinggi, ia melihat dari sela-sela gerbang yang memperlihatkan sebuah halaman yang luas yang terdapat beberapa bunga cantik yang tentu harganya cukup fantastis.

Gresylic menarik nafasnya dan menghembuskan secara perlahan, mempersiapkan diri untuk kedepannya, dia akan merubah semuanya dan membuktikan bahwa ia tidak bersalah. Ia tidak mengharapkan perhatian mereka seperti dulu lagi, sekarang tujuannya hanyalah membongkar kebusukan orang itu dan membuat mereka menyesal sampai ke akar-akar, lihat saja nanti.

SCRATCH Where stories live. Discover now