The Unwanted Queen || End

Start from the beginning
                                    

"Apakah aku sedingin itu?"

Alissya mengangguk cepat, "Semua orang bahkan takut padamu karena wajah dinginmu itu."

"Tapi sekarang, aku hanya akan menatapmu dengan tatapan penuh cinta Queen. Karna aku sangat mencintaimu." Bisik Evan sambil menarik dagu Alissya hingga pandangan mereka bertemu. Saat itu juga Evan menurunkan wajahnya dan mencium lembut bibir Alissya.

******

Keesokan harinya, Darren telah tiba di depan kamar milik Xavier dan Crystal. Tak lupa ia mengetuk pintu sebelum masuk ke dalamnya. Setelah itu ia membungkuk hormat di hadapan mereka berdua.

"Apa anda mencari saya Yang Mulia?"

"Cepat sekali kau datang. Aku hanya ingin bertanya, sudah sejauh mana persiapan acaranya?"

Darren yang mendengar ucapan Crystal hanya tersenyum tipis dan berkata, "Sudah 80% Yang Mulia, dua hari lagi acara sudah bisa dimulai. Tetapi ada sedikit kendala,"

Xavier yang semula duduk sambil meminum segelas teh hanya langsung mendongakkan kepalanya.

"Ada beberapa wilayah yang hancur karena serangan Dalton. Kami masih berusaha untuk membangunnya. Kemungkinan akan memakan waktu satu minggu. Apakah kita akan tetap melanjutkan acara ini?" Crystal dan Xavier yang mendengar itu seketika terdiam.

"Tidak, acara itu ditunda sampai semuanya selesai diperbaiki."

Crystal, Xavier dan Darren yang mendengar suara seseorang langsung menoleh ke sumber suara. Saat itu juga mereka melihat kedatangan Evan dan Alissya. Darren dengan cepat menyingkir sambil menundukkan kepalanya.

"Kemarilah sayang, duduk di samping mommy." Ujar Crystal. Alissya pun tersenyum lalu mendekati Crystal.

"Bagaimana keadaanmu dad? Maaf aku baru bisa menjengukmu."

"Daddy baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir nak," Sahut Xavier membuat Alissya bernafas lega. "Tapi apa kau yakin dengan keputusanmu untuk menunda acara?" Lanjutnya.

Alissya menatap Evan sejenak sebelum kembali menatap ayah mertuanya. "Ini keputusan yang terbaik dad. Kami tidak mungkin berpesta di tengah rakyat kita yang sedang mengalami kesulitan."

Crystal dan Xavier yang mendengar itu saling berpandangan dan tersenyum mendengar ucapan menantu mereka. Tidak salah lagi, Alissya memang pantas menjadi penerus kerajaan ini. Bahkan semua tanggung jawab mengenai kerajaan sudah bisa mereka limpahkan seluruhnya pada pasangan itu. Mereka dapat memutuskan keputusan yang tepat bagi mereka dan juga rakyat mereka.

"Sepertinya kita bisa segera pergi ke desa Vinland." Ujar Xavier.

"Kau benar, mereka sudah bisa mengurus kerajaan dengan baik. Kita bisa menghabiskan waktu bersama sepanjang hari."

Alissya yang mendengar itu seketika berubah bingung. Ia tidak mengerti dengan ucapan ayah dan ibu mertuanya. Evan yang melihat kebingungan istrinya pun terkekeh pelan.

"Kau tidak perlu bingung seperti itu Queen. Daddy dan mommy memang sudah memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah dekat danau yang ada di desa Vinland. Di sana udaranya sangat sejuk dan juga menenangkan. Mereka ingin menghabiskan masa tua mereka di sana. Menjauh dari hiruk pikuk istana."

The Unwanted Queen || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now