[Chapter 2] [S2] Not As Good As I Thought

Start bij het begin
                                    

Tentu saja dengan dibantu oleh [Name], dan juga Huggy yang saat itu di mintai untuk membantu mereka oleh [Name]. Huggy yang di mintai tolong oleh [Name]nya pun, memilih untuk menurut saja, dan ikut turut untuk memperingan pekerjaan mereka berdua.//ama doi mah lngsng nurut ya kk :)

.
.
.
.

Setelah sekitar 5 menit telah berlalu, seluruh tong besi tersebut pun akhirnya dapat disingkirkan juga oleh mereka bertiga. Membuat pintu yang tadinya tidak bisa mereka gapai dan buka pun, menjadi tergapai dan dapat mereka buka. Dengan perlahan, John membuka pintu putih tersebut.

Clek.. Kriett..
*sfx : suara pintu yang terbuka*

Dan dengan perlahan, pintu putih tersebut pun terbuka. Memperlihat kan sebuah ruangan kecil yang terlihat seperti sebuah lorong mini. Di dalam nya, terdapat beberapa rak rak yang berisi barang barang yang sudah tidak terpakai. Selain itu, di penghujung lorong terdapat sebuah barang yang sedari tadi sedang mereka cari cari, yaitu kunci yang di gagangnya terdapat sebuah mawar.

Kita sebut saja, kunci mawar. Kunci mawar tersebut terlihat cukup besar daripada yang mereka bayangkan sebelumnya. John mengambil kunci tersebut. Kemudian, dia menatap kunci mawar tersebut dengan tatapan yang agak terkejut, mengetahui besar dari kunci tersebut. Sedangkan [Name] saat itu, menatap kunci mawar tersebut dengan tatapan yang rindu, mengingat masa masa saat dirinya masih bekerja dahulu.

Tanpa sadar, [Name] berjalan mendekati John dan mengambil kunci mawar tersebut dari tangan John. Dia menatap sebentar ke arah kunci mawar tersebut. Tetapi setelah beberapa detik, [Name] pun kembali menatap John dan Huggy.

"Karena kita sudah menemukan kuncinya.. Ayo kita kembali !" Dengan ceria, [Name] memandang John dan Huggy dengan senyuman manisnya.

Mereka yang mendapat senyuman manis dari [Name] pun, menjadi merasa salah tingkah sendiri. Tidak tahu ingin membalas dengan respon seperti apa. Akhirnya, mereka---, lebih tepatnya John berakhir memalingkan pandangannya dari [Name]. Sedangkan Huggy, dia lebih memilih untuk berjalan ke arah [Name], dan mendekatinya. Kemudian, dia langsung menarik [Name] ke dalam dekapannya.

Huggy memeluk [Name] dengan agak erat. Baru setelahnya, diapun melepaskan dekapannya dan menarik [Name] keluar dari sana. John yang melihat hal itu pun, ingin protes ke arahnya Huggy. Namun sayangnya, dia sudah di dahului oleh Huggy yang telah lebih dulu menarik [Name] keluar. Membuat John yang akhirnya terpaksa menjadi memiliki mood yang buruk. Dia berjalan keluar mengikuti [Name] dan Huggy sambil bergumam dengan kesal.

End Flashback.

.
.
.
.

"Huft." John mengehal nafas berat. Menatap sebal ke arahnya Huggy yang sedari tadi terus saja menempel kepada [Name]nya.

Omong omong, setelah beberapa saat, sekitar setelah mereka menemukan barang yang mereka cari pun, akhirnya mereka dapat kembali ke tempat awal. Dan tanpa membuang buang waktu kembali, [Name] pun segera membuka pintunya.

Kriett..
*sfx : suara pintu terbuka*

Pintu merah tersebut pun terbuka, memperlihatkan isi dari ruangan tersebut. Di dalamnya, dapat mereka lihat sebuah meja kerja dengan satu paket kursi untuk duduk. Selain itu juga, di dalam ruangan tersebut juga terdapat beberapa sofa dan gambar anak anak yang terpasang di dinding ruangan tersebut. Dengan perlahan, [Name] memperhatikan area di sekitarnya dengan seksama.

Dia melihat bahwa di atas meja kerja nya Elliot terdapat sebuah VHS Tape berwarna coklat dan secarik kertas yang terlihat penting. Melihat hal itu, dia pun mengambil kedua barang tersebut. Dengan teliti, [Name] membaca dengan seksama isi dari kertas tersebut. Dan betapa terkejut nya [Name] saat itu, ketika mengetahui bahwa isi dari kertas tersebut adalah sebuah hasil percobaan experimen yang mirip seperti yang pernah Joh katakan.

The Two Worker ! [Poppy Playtime x M!Reader]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu