Revela terdiam. Matanya berkaca-kaca. "Ternyata aku salah! Harusnya aku minta tolong Alfian. Hanya dia satu-satunya yang mengerti diriku! Hiks." Revela mulai menangis.

"Bukan begitu maksudku ...." Justin tak tega melihat Revela menangis. "Baiklah hapus air matamu. Kita ke Amsterdam!"

Revela tersenyum bahagia memeluk pemuda bermata hijau itu. Hatinya kembali cerah seolah ada secercah harapan baru.

Aku sungguh tak percaya, akhirnya otakku sama dangkalnya!

*


Hotel Amigo

Dua pria tampan berbalut setelan jas mewah berwarna hitam baru saja memasuki lobi. Mereka asik berbincang menuju lift.

"Jo. Kemasi seluruh barang belanjaan istriku yang waktu ia beli di Antwerpen! Kita pulang ke Prancis malam ini!" ucap lelaki yang baru saja selesai sarapan di kedai wafel. Mereka masuk ke dalam lift.

"Jo. Apa kau sudah melakukan penyelidikan terhadap masa lalu tuan Lander?"

"Sudah Tuan."

"Bagus!"

TING

Pintu lift terbuka. Mereka berjalan menuju kamar hotel.

"Kau tunggu didepan pintu! Aku ingin memberi wafel untuk istriku. Dia sangat menyukainya!" Pierre tersenyum. "Nanti kau laporkan semua informasi yang kau dapat tentang tuan Lander!"

Pierre masuk ke dalam kamar hotel untuk menemui Revela. "Sayang apa kau masih tidur? Aku membawakanmu wafel stroberi kesukaanmu!" ucap pria yang baru memasuki ruang tengah hotel itu.

 "Sayang apa kau masih tidur? Aku membawakanmu wafel stroberi kesukaanmu!" ucap pria yang baru memasuki ruang tengah hotel itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Serasa tak ada jawaban, Pierre bergegas menuju kamar. Kamar tidur itu sudah tertata rapi. Koper milik istrinya pun sudah tak ada.

Jantung Pierre seakan berhenti. Tubuhnya terasa lemas hingga kudapan yang ia bawa terjatuh di lantai. "Jo!" Pierre berusaha memanggil Jordi. Namun suara yang gemetaran membuat Jordi tak menyahut. "JOO!!!" Pierre berusaha berteriak. Bodyguard itu bergegas menghampiri tuannya.

"Ada apa Tuan?"

"Wanita itu pergi! Dia meninggalkanku!! Aku harus bagaimana, Jo?!"

"Tuan tenanglah. Jangan panik! Mungkin nyonya sedang Joging."

"Itu tidak mungkin! KOPERNYA HILANG!!" Pierre terduduk lemas di lantai. "Ini semua salahku! Pasti saat ini dia sangat membenciku! AKU KEHILANGANNYA!! Istriku kau dimana ... ARRGGGGHHH!!" Pierre begitu frustasi.

"Tuan tenanglah! Aku akan mencarinya. Mungkin nyonya belum sempat pergi jauh!" Jordi segera berlari mencari Revela.

*

LAWRENSON CORP

"Bagaimana, apa kau sudah mengurusnya? Pastikan seluruh kekayaan wanita itu menjadi milikku!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana, apa kau sudah mengurusnya? Pastikan seluruh kekayaan wanita itu menjadi milikku!!"

"Baik Tuan!"

"Kinerjamu sangat bagus, Xavier! Selama di Indonesia kau pun melakukan tugas dengan baik. Cukup mengetahui wanita itu masih sangat mencintaiku, perasaanku begitu bahagia! Aku akan menaikkan gajimu."

"Terimakasih Tuan."

"UHUK!!"

"Anda tidak apa-apa Tuan?" Xavier memberikan air hangat pada Christian.

"Haaahh ...." Christian menarik napas panjang. "Jadi dia yang bernama Alfian?"

"Benar."

"Pukulannya lumayan juga! Bukankah kau bilang dia itu lembek dan cengeng?"

"Maafkan saya Tuan. Tapi menurut penyelidikan dia memang seperti itu!"

Christian mengepalkan tangan. "Sudahlah lupakan! Apa ada perkembangan tentang pasangan itu?"

"Kabarnya malam ini tuan Francois akan pulang ke Prancis."

"Ini tak bisa dibiarkan. Tahan mereka! Adakan pesta perjamuan besar-besaran pekan nanti. Undang mereka juga para pengusaha lainnya!!"

"Baik Tuan."

"Kau terus intai mereka, cari informasi lebih dalam! Setelah perceraianku selesai, akan kubuat dia menceraikan istrinya. Aku harus mendapatkan wanitaku kembali!!"

Xavierus pun pergi melaksanakan tugasnya.

"Kena umpanku juga kau FRANCOIS!! HAHAHAHAHAHA!!" Christian beranjak mengambil wine.

"Kena umpanku juga kau FRANCOIS!! HAHAHAHAHAHA!!" Christian beranjak mengambil wine

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia menuangkan wine kedalam gelas kaca. "Kau telah merenggut kesuciannya!" Wine itu ia minum dalam satu kali tenggak. "Richard. Pierre. FRANCOIS! Namamu akan hancur DITANGANKU!!"

PRANG
(Gelas dilempar ke lantai)

PRANG(Gelas dilempar ke lantai)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***


BERSAMBUNG 💖

Published Nov 6, 2022 1:04 PM

BLIND OBSESSIONWhere stories live. Discover now