PART 11

4.1K 386 13
                                    

Hai semua

Maaf baru up date 😭😭

Ga tau kenapa tiba² ga ada mood buat nulis, tiba² jenuh, dan sekarang lagi ngumpulin niat biar bisa nulis lagi dan itu susah banget nget nget

Happy reading guys, hope you like it

***

Indira buru-buru mengganti pakaiannya. Hampir saja ia terlambat datang ke tempat kerjanya karena ketiduran. Indira tidak bisa membayangkan kalau hari ini adalah hari terakhirnya bekerja.

"Baru dateng In?" Tanya Meta salah satu pelayan yang juga bekerja di rumah makan itu.

"Iya Mbak, tadi aku ketiduran" Indira meringis.

"Yaudah langsung kerja aja"

Meta memang wanita yang baik. Di antara pegawai-pegawai yang lain, Meta lah yang cukup akrab dengannya. Sementara pegawai lainnya mengajaknya berinteraksi pun sepertinya enggan. Entah apa alasannya Indira juga tidak tahu.

Seperti biasa Indira bekerja dengan penuh semangat. Mengantarkan makanan lalu membersihkan meja yang sudah digunakan. Rumah makan ini memang sangat ramai dan Indira bersyukur bisa bekerja di sini.

Hingga pukul sepuluh malam waktunya Indira untuk pulang. Namun ada yang berbeda kali ini. Beberapa orang sudah berdiri di depan ruangan manager saat Indira keluar dari ruang ganti. Mereka saling berbisik dan menatap Indira dengan tatapan sinis.

Indira langsung mendekati Meta yang berdiri tidak jauh darinya.

"Ada apa Mbak?"

"Mbak juga ga tau, katanya ada barang hilang di ruangan pak manager"

Indria mengangguk paham. Mungkin sang manager ingin mencari tahu siapa pelaku yang sudah mencuri barang berharga miliknya.

Sang manager pun muncul dengan ekspresi tidak bersahabat. Namanya Andre. Pria empat puluh tiga tahun yang katanya sudah dipercaya memimpin cabang rumah makan ini sejak beberapa tahun yang lalu.

Pria itu berdiri di tengah-tengah para pekerja. Ia menghela napas berat sebelum memulai berbicara.

"Saya sudah lama bekerja di sini dan baru kali ini saya mendapati hal ini"

Para pekerja saling menatap satu sama lain.

"Saya kasih kalian waktu untuk mengaku, siapa yang sudah mengambil barang berharga saya. Ini penawaran terbaik saya, karena kalau sampai saya menemukannya sendiri maka saya tidak akan segan untuk memecatnya"

Tidak ada pegawai yang mengaku. Hanya saja Indira merasa jika beberapa pasang mata terus menatap ke arahnya. Hingga salah seorang pegawai mengangkat tangannya.

"Saya melihat Indira masuk ke ruangan bapak"

Mata Indira sontak membulat. Semua pegawai langsung menatap Indira dengan pandangan menuduh kecuali Meta. Wanita itu tahu jika Indira tidak mungkin melakukan hal itu.

Belum selesai kekagetan itu, pegawai yang lain juga ikut berbicara. "Saya juga liat Indira masuk ke ruangan bapak"

"Saya tidak pernah melakukan itu"

Andre menghela napas sebelum memanggil nama Indira.

"Indira, masuk ke ruangan saya. Yang lain boleh pulang"

Indira menunduk lesu. Pegawai-pegawai yang lain mulai beranjak hingga tersisa Indira dan Meta. Indira merasakan pundaknya ditepuk membuatnya menoleh.

"Mbak tau kamu tidak bersalah"

Indira melangkah dengan lesu memasuki ruangan sang manager. Ia duduk di hadapan pria bernama Andre itu. Pundaknya luruh tidak seperti saat ia memulai bekerja.

I Love You Mas G!Kde žijí příběhy. Začni objevovat