Part 16

4.4K 416 33
                                    

Flashback On

POV Cooheart

Hiks...hiks..

Ketika aku melewati kamar anak baru itu aku mendengar tangisannya dari balik pintu.

Beberapa hari yang lalu madam mendapatkan barang baru yang sangat bagus dari Pete,Pete mengatakan kalau anak itu berasal dari Thailand,dimana negaraku berasal,dan Pete juga mengatakan kalau pria ini sangat cantik melebihi kecantikan wanita manapun.

Aku belum pernah melihatnya sampai detik ini,karena madam tidak mengijinkan siapapun mendekatinya,dia masih terlalu liar untuk di jinakkan.

Madam mengurung anak itu di sebuah ruangan yang seharusnya menjadi kamarnya mulai sekarang.

Dan aku mendengar kalau semalam adalah pertama kalinya dia harus melayani pelanggan pertamanya,mungkin itu sebabnya dia menangis.

Aku melihat kekanan dan kekiri sebelum membuka pintu.

Aku memasuki kamar dan menutup pintu di belakangku dengan cepat,takut madam akan melihatku berada disini.

"Hey,kenapa kamu menangis?" Tanyaku padanya yang meringkuk di lantai pojok kamarnya gemetar ketakutan.

Aku mendekatinya dan berjongkok di depannya.

Dari dekat aku bisa melihat keadaannya lebih jelas,dia terlihat menyedihkan.

Bibir berdarah,pipinya lebam ada bekas telapak tangan di atasnya,pelipisnya robek,kimono yang dia kenakan juga compang camping.

Malang sekali anak ini,sepertinya dia mendapatkan pelanggan yang sakit untuk pertama kali.

Menyadari ada orang lain di depannya tubuhnya bergetar ketakutan.

"Jangan takut,aku Chooheart,siapa namamu?" Tanyaku padanya mencoba mendekatinya.

"G-Gu-Gulf..." Katanya patah-patah,suaranya serak,dia pasti banyak berteriak dan menangis.

"Kenapa kamu menangis Gulf?"

"Hiks...sa-sakit"

"Apa ini pertama kalinya kamu melakukannya?" Tanyaku padanya.

Dia mengangguk pelan.

"Tidak apa-apa,kamu pasti akan terbiasa dengan semuanya nanti"

"Hiks...aku mau pulang hiks..."

"Kamu tidak bisa pulang sayang,sekarang ini adalah rumahmu,ini kamarmu,dan kami yang ada disini adalah keluargamu"

Kataku memberitahunya kenyataan yang harus dia terima.

"Aku tidak mau disini,hiks...aku mau pulang"

Aku menghela nafas melihatnya masih ingin pulang ketika dia mengetahui dengan jelas seperti apa kondisinya sekarang.

Aku menangkup wajahnya dan menghapus air mata yang membasahi pipinya,memang benar,jika luka-luka itu tidak ada di atasnya,pria ini sangat cantik.

Aku menangkup wajahnya dan menghapus air mata yang membasahi pipinya,memang benar,jika luka-luka itu tidak ada di atasnya,pria ini sangat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sunflower In The Dark // MewgulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang