Part 10

4.4K 453 52
                                    

POV Gulf

Aku tidak tahu sudah berapa lama aku pingsan,yang jelas ketika aku membuka mataku,aku melihat tuan Suppasit berdiri di tengah ruangan kamarku.

"Tuan sudah datang" Aku mencoba untuk bangun,tapi tuan Suppasit menghentikanku untuk bergerak.

"Tetaplah di tempat tidurmu,kamu perlu istirahat"

Tuan Suppasit mendekati tempat tidurku dan duduk di tepi ranjang.

"Aku sudah mendengar apa yang terjadi padamu,saat aku tiba aku bertemu dengan temanmu,dia bercerita kalau kamu membuat masalah dan mendapatkan hukuman dari nyonyamu"

"Apa tuan juga akan menyalahkanku?"

"Tidak,kenapa aku harus menyalahkanmu? Kamu sudah melakukan hal yang benar,seharusnya kamu mematahkan lehernya bukan hanya memukul wajahnya"

"Itulah yang akan aku lakukan kalau saja madam tidak datang"

Tuan Suppasit terkekeh mendengarku yang kesal karena tidak sempat mematahkan leher bajingan itu.

Dia mengulurkan tangannya dan membelai pipiku yang lebam.

"Tapi Gulf,kamu tidak bisa menyelamatkan setiap orang yang mengalami kesulitan dan menempatkan dirimu sendiri di dalamnya anak kucing" Katanya dengan nada yang sangat lembut.

Setiap kali mendengar dia memanggilku dengan nama hewan peliharaan,itu membuat tubuhku menggigil.

"Aku tidak mau mendengarmu mendapatkan hukuman cambuk lagi hanya karena membantu orang lain,bisakah kamu berjanji padaku untuk tidak melibatkan diri dalam masalah orang lain lagi?"

"Kenapa aku harus berjanji padamu tuan?" Tanyaku menatap matanya.

"Karena aku tidak suka melihatmu terluka seperti ini"

Dag...dig...dug...

Jantungku berdebar dengan kenceng mendengar perhatiannya padaku.

Apakah yang di katakan Phi Bow benar? Apa mungkin pria ini benar-benar menyukaiku?

Bisakah untuk kali ini saja aku sedikit berharap,kalau memang ada seseorang yang benar-benar mencintaiku bukan hanya tubuhku?

Tuan Suppasit naik ke atas tempat tidur dan menarikku ke dalam pelukannya yang hangat.

"Lihat,tubuhmu jadi tidak cantik lagi"Katanya menelusuri punggungku yang pasti banyak goresan di atasnya.

"Maafkan aku tuan,karena tubuhku membuatmu tidak bergairah" Kataku menyesal.

"Apa yang kamu katakan? Aku sedang menahan diri untuk tidak memakanmu sekarang juga"

"Aku masih bisa melayanimu,kenapa kamu harus menahan diri tuan"

"Jangan mengatakannya dengan wajah seperti itu,atau aku tidak akan membiarkanmu tidur malam ini"

Aku membenamkan wajahku ke dadanya yang bidang.

"Kenapa kamu sangat baik padaku tuan Suppasit?"

Aku bisa merasakan jari-jarinya membelai rambutku dengan sayang.

"Aku tidak baik padamu Gulf,aku hanya melakukannya untuk diriku sendiri"

Meskipun aku tidak memahami apa yang dia maksud,tapi aku tetap senang dia sudah baik padaku selama ini.

Kami berdua tertidur dengan cara seperti itu sepanjang malam,dimana tuan suppasit memelukku erat,dan aku bersandar di dadanya yang empuk.

Tidak ada salahnya jika aku mulai membuka hatiku untuk tuan Suppasit bukan?

Sunflower In The Dark // MewgulfWhere stories live. Discover now