Part 13

3.9K 490 53
                                    

"Mau sampai kapan kamu akan mengabaikan tuan Suppasit?" Tanya madam PP pada Gulf yang sedang menikmati wine di tangannya.

Di saat semua Geiko sedang bekerja memuaskan tuannya,berbeda dengan Gulf Kanawut.

Dia sedang duduk di taman dengan madam PP yang berusaha menghibur anak kesayangannya itu dengan membiarkan Gulf meminum wine favoritnya.

"Aku tidak tahu apa alasanmu menjauh darinya,dan jujur aku tidak mau tahu juga,tapi gara-gara kamu menghindarinya aku kehilangan tambang emasku,apa kamu tahu itu?" Madam PP menyesap alkohol yang ada di gelasnya sendiri.

Sudah hampir 1minggu tuan Suppasit tidak datang ke rumah bordil,dan kiriman bunga untuk Gulf juga mulai berhenti.

"Aku tahu madam,aku akan mendapatkan tambang emas yang lain untukmu"

"Bukan itu yang aku mau kamu lakukan,ada apa Gulf? Aku yakin terakhir kali aku hanya memintamu untuk membuang perasaanmu padanya,bukan orangnya"

"Aku sedang melakukannya bukan? Membuang perasaanku padanya"

Gulf menuangkan isi botol itu ke dalam slokinya dan menghabiskannya dalam sekali jalan.

Gulf akan menuangkan lagi wine ke dalam gelasnya,tapi madam PP merebut botol itu dari tangannya dan menjauhkannya dari jangkauan tangan Gulf.

"Sudah cukup,kamu sudah cukup mabuk"

"Satu gelas lagi,aku masih bisa minum sedikit lagi" Kata Gulf.

"Keras kepala" Madam memberikan kembali botol itu pada Gulf,tapi bukannya menuang ke dalam gelas,Gulf memilih menuang semua isi botol ke dalam mulutnya.

"APA KAU SUDAH GILA!!! AH,WINE MAHAL KU"

Itu adalah wine dengan kuwalitas terbaik,madam PP hanya berniat meminumnya setengah bukan menghabiskannya.

"Aku akan menggantinya nanti madam"

"Sudahlah,masuk ke dalam sana"

Madam PP mengusir Gulf yang sudah mulai tidak bisa membawa dirinya sendiri.

"Baik" Gulf tidak banyak berdebat kali ini,dia berdiri dan berjalan sempoyongan masuk ke dalam,meninggalkan madam PP yang menggelengkan kepalanya,melihat tingkah anak favoritnya.

Mansion Jongcheveevat

"Bagaimana Tay? Apa dia baik-baik saja?"

"Demamnya semakin tinggi tuan,aku sudah memberinya obat penurun panas dengan dosis yang lebih tinggi,tapi jika dalam 2 hari panasnya tidak juga hilang aku sarankan untuk Mew di rawat inap"

"Ada apa sebenarnya dengan anak ini" Tul Pakorn memijat pelipisnya yang berdentum.

Mew sudah demam tinggi sejak 3hari yang lalu,dan demamnya tidak juga turun bahkan setelah dia meminum obat dari dokter.

"Panggil Singto dad,minta dia datang kesini,pasti dia tahu apa yang terjadi dengan Mew"

Tay yang mendengar nama temannya di sebutkan ikut merasa gugup.

Tay,Singto,dan Mew adalah teman semasa kecil,bahkan saat Mew menderita phobia aneh mereka masih setia menjadi temannya.

"Tapi sekarang sudah malam sayang,mungkin dia sudah tidur"

"Bangunkan kalau begitu,aku harus tahu penyebab anakku tidak ingin membuka matanya" Kata Tul dengan marah.

Tidak ada yang berani membantah perkataan nyonya besar itu di rumah,bahkan suaminya sangat tunduk padanya.

Max menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Apa ada penyebab untuk seseorang bisa sakit?" Kata Max.

"Max..."

Sunflower In The Dark // MewgulfWhere stories live. Discover now