"Am, kau sudah tahu siapa diriku sebenarnya. Apa kau membenciku?"

" .... "

"Tidak perlu kau jawab, aku tidak mau mendengar hal yang menyakiti hatiku. Aku minta maaf telah menyembunyikan ini darimu selama ini."

"Kenapa kau menyembunyikannya, Gio? Aku sama sekali tidak membencimu dengan jati dirimu yang sebenarnya, karena ...."

"Kau tidak membenciku tapi takut dan mencoba menghindariku. Itu menyakiti hatiku, Am. Aku mohon jangan lakukan itu lagi."

Amber kali ini tidak bisa menjawab apa-apa. Dalam hatinya ia berkata, 'aku mencintaimu, Gio. Pangeran vampirku. Bagaimana bisa aku membencimu? Aku memang takut, tapi sebisa mungkin aku akan beradaptasi dengan dirimu.'

"Am?"

"Ya?"

" ... Tidak, lupakan."

Giovanni semakin menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Amber yang membuat gadis itu kegelian. Tangannya mencoba mendorongnya namun di cekal oleh Giovanni. Dapat Amber rasakan deru nafas Giovanni yang tenang. Mereka di posisi itu cukup lama.

"Gio?"

"Hm? Ada apa, sayang?"

"Bisa lepaskan aku sebentar? Tubuhku mulai kedinginan. Aku ingin menyelesaikan mandiku secepatnya."

"Ah, kau benar. Jangan berendam di air terlalu lama, tubuhmu baru pulih. Lanjutkan mandimu, aku akan keluar."

Giovanni tanpa rasa malu langsung berdiri. Entah dia lupa kalau dirinya sedang telanjang atau memang sengaja menggoda Amber. Amber reflek menutup wajah dengan kedua tangannya. Giovanni terkekeh.

Setelah memakai pakaiannya, Giovanni langsung keluar dari tempat pemandian itu. Amber menarik nafas dalam-dalam. Gadis itu mengelus dadanya. "Ini sungguh tidak baik sekali melihatnya seperti itu."

Amber cepat-cepat menyelesaikan acara mandinya. Memakai pakaiannya kembali dan hendak keluar dari tempat itu. Baru juga dia hendak meraih ganggang pintu, ternyata sudah dibuka duluan oleh Isabelle.

"Kau membuatku terkejut saja, Isabelle!"

"Maafkan saya, Nona. Mari menuju kamar anda kembali. Saya sudah menyiapkan pakaian untuk anda."

"Ah, baiklah."

Mereka berdua berjalan menuju kamar Amber. Isabelle membukakan pintu untuk Amber memasuki kamarnya. Amber terdiam di depan pintu dengan mata menatap lurus ke sebuah dress panjang di atas ranjang.

"Wow, Isabelle! Ini ... Dress ini untukku?"

"Benar sekali, Nona. Prince Giovanni sendiri yang memilihnya untuk anda. Biarkan saya membantu anda memakainya."

Amber mengambil dress itu dan berdiri di depan cermin. Matanya berbinar senang. Isabelle yang melihat itu pun terikut merasa senang. Dia membantu Amber melepaskan satu persatu pakaiannya dan membantunya memakai dress itu.

Amber menatap dirinya sekali lagi di cermin. Amber terlihat kegirangan, sementara Isabelle mencoba membuat Amber untuk diam dan duduk agar dia bisa menata rambut gadis itu.

Isabelle menata rambut Amber seperti seorang ahli penata rambut profesional. Ia menyesuaikan gaya rambut dengan dress yang dipakai Amber sekarang. Hasilnya semakin membuat Amber terpana. Gadis itu bangkit dan memeluk Isabelle tiba-tiba. "Terima kasih banyak, Isabelle! Aku tidak menyangka diriku bisa berubah seperti ini!"

"T--tolong lepaskan saya, Nona Amber. Tidak pantas bagi saya mendapat pelukan dari anda."

Amber melepas pelukannya dan menatap Isabelle cemberut. Gadis itu membalikkan tubuh membelakangi pelayan itu dan melipat tangannya di depan dada. "Ck, kau sungguh tidak seru sekali!"

AMBER and the vampire prince (END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें