Happy reading 🤗
Gumpalan awan hitam yang sejak tadi menjadi kegelisahan bagi Zara,kini berganti dengan birunya langit,mata sayunya memandang jauh keindahan cahaya matahari yang mulai tampak.
Menjadi pertanda bahwa langit menunda tangisnyaDari jendela rumah sakit yang terbuka lebar,Helaan dan hembusan nafas terdengar sayup dari seorang wanita yang menggunakan baju pasien
Sebuah pelukan dari belakang mengalihkan perhatiannya
"Kak alzam"
Zara membalikan badannya, senyum indahnya mengembang saat lelaki berjas hitam tersebut memberikan ijazah dan sebuah buket bunga untuknya"Selamat sayangku"
Ucap alzam mencium kening Zara lama"Terimakasih sayang, terimakasih udah mewakili aku"
Zara segera memeluk tubuh alzam,Zara fikir akan wisuda tahun depan,namun ternyata pihak kampus mengadakan acara wisuda kali kedua di tahun ini karena mengingat jumlah mahasiswa byang begitu banyak
Zara begitu lega bisa melihat hasil perjuangannya selama ini,meskipun dirinya tidak bisa menghadiri acara wisuda nya sendiri,tapi zara sangat bahagia
Cita citanya untuk meraih gelar tersebut akhirnyabisa tercapai,rasa lelah dan sakit nya seolah terbayarkan
cita cita seorang AzZahra, meskipun saat gelar tersebut ia dapatkan,namun sang ayah putra sudah tidak ada lagi di dunia ini ,sekali lagi ia begitu bahagia setidaknya ia sudah mewujudkan amanah putra untuk tetap berkuliah meskipun sempat menunda di pertengahan.Ia juga sangat bersyukur memiliki suami seperti alzam yang terus mendukungnya hingga Ahir
Zara melepas pelukannya,ia menatap lekat alzam,rambut lelaki itu sudah terlihat rapih di bandingkan beberapa hari lalu
"Istri terhebat kuh"
alzam tersenyum banggaIa mengangkat tubuh Zara,dan kembali menundukan perempuan itu di atas ranjang
Alzam memperhatikan wajah pucat istrinya,bibir perempuan itu juga terlihat begitu pucat dan kering
"Kamu belum makan Ternyata"
Ia mengambil kembali buket dan ijazah dari tangan Zara sambil bertanya ,saat melihat makanan istrinya belum terlihat di sentuh sama sekali."Zara nungguin kak alzam"
Alzam duduk di hadapan Zara
"Bismillahirrahmanirrahim"
Ucap alzam menyuapi bubur tersebut untuk sang istriZara memejamkan matanya di setiap suapan,entah mengapa makanan yang ia lahap Ahir Ahir ini saat masuk ke mulut tidak hanya hambar namun juga pahit
"Udah kak Zara gak sanggup lagi"
Ucap Zara saat suapan ketiga alzam berikan"Tapi sayang,ini baru dua sendok"
Alzam memberikan Zara minum"Pahit kak,mulut Zara pahit"
Jawab Zara dengan rengekanAlzam menghela nafas pelan,ia meletakkan bubur tersebut kembali ke atas nakas
"Pahit"
Tanya alzam yang di balas anggukan kecilLelaki mencondongkan tubuhnya ke arah Zara,dan seketika melumat pelan bibir istrinya, yang membuat Zara sedikit kaget untuk beberapa saat
Alzam melepas ciumannya,dan mengulas senyum sambil menatap Zara yang terlihat bingung
"Masih pahit""Masih"
Jawab Zara dengan polos,sambil mencoba menetralkan detak jantungnyaAlzam menyibak rambut panjang Zara kesamping,lelaki itu kembali mendekat namun Zara segera menggeleng keras
"Gak pahit lagi"
Alibi Zara mendekap mulutnya dengan tangan,saat melihat lelaki itu akan menciumnya kembali
YOU ARE READING
Love In Profession[End]
General Fiction-Cerita ringan dan enggak berbelit,semoga suka -Belum di Revisi Cut Syifa Azzahra adalah seorang mahasiswi kedokteran yang terpaksa harus berhenti mencapai impiannya dan menjadi guru di sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk kota lalu bagaima...