15

2.3K 191 61
                                    

"Jaya!" teriak Alana dari arah kamarnya, langkah Jaya terhenti, ia dengarkan lamat-lamat suara itu lalu berlari ke arah kamar Alana.

"Ke...kecoa, ada kecoa!" Alana yang panik berlari ke belakangnya dan bersembunyi di balik punggungnya, jemari Alana meremat kecil bagian belakang bajunya.

"Ada kecoa disitu" tutur wanita itu lantas menujuk bawah meja riasnya. Jaya bergerak perlahan kesana, Alana mengikuti langkah demi langkah suaminya. Setelah beberapa menit mencari di sudut-sudut kamar itu, mereka tak kunjung menemukan keberadaan hewan mungil nan mengerikan itu. Jaya berbalik menghadap Alana, tangannya bergerak seolah memberi tahu bahwa kecoa itu sudah pergi, Alana bisa tidur sekarang.

"Emm itu..."Alana tampak gelagapan, sesekali matanya melirik ke arah lain. Jaya tetap diam menunggu Alana menyelesaikan kalimatnya.

"Aku mau tidur di kamar kamu aja"

"Enggak ma..maksudku kita sekam-"
Jaya sedikit menunduk mensejajarkan tingginya dengan Alana, ia tersenyum seraya menggenggam tangan Alana, me membawanya ke kamar sebelah-kamar Jaya.

Namun sesampainya di kamar mereka malah terlihat canggung satu sama lain. Alana tampak berpura-pura sibuk dengn gadgetnya, sedangkan Jaya terlihat membuka-buka halaman bukunya. Sesekali mereka bergantian melirik satu sama lain.

Dering handphone Alana memecah keheningan dalam ruangan itu. Nama 'Alisha' tertera di layar, untuk sejenak Alana terdiam lalu mengangkat telepon dari sang adik sepupu. Pertama kali yang Alana dengar ialah suara isakan Alisha dari seberang.

"Sha, kamu kenapa? Kok nangis?" tak ada jawaban, mendengar tangisan sepupunya yang makin keras membuat Alana semakin panik sekaligus khawatir. Bagaimana tidak, malam-malam seperti ini adik sepupunya menelfon dengan menangis tersedu-sedu. "Kamu sekarang dimana?" tanyanya kembali.

"Depan rumah kak lana"

"Tunggu bentar, kak lana turun sekarang ya" ucap Alana sebelum memutus sepihak sambungan telepon mereka. Jaya yang melihat istrinya terburu-buru turun, akhirnya memutuskan membuntutinya dari belakang. Begitu Alana membuka pintu, Alisha langsung menghambur ke pelukannya. Jaya hanya memandangi kedua perempuan dihadapannya.

"Jaya, bisa minta tolong buatin minum?" bisik Alana, Jaya mengangguk sekilas kemudian pergi ke dapur.

"Hei sha, duduk dulu ya" ujar Alana sambil menuntun Alisha menuju sofa ruang tamu dan mendudukannya

"Kamu sekarang bisa cerita pelan-pelan, siapa yang bikin kamu nangis kayak gini?"

"Kak Juan"

"Juan?! Kamu diapain sama dia?"

Alisha mulai menceritakan kejadian malam itu, mulai dari awal hingga akhir, ia berusaha mengungkapkan segala kebrengsekan Juan. Mata Alana dipenuhi kilat amarah, seketika emosinya memuncak.

Sialan, batin Alana.

Kedatangan Jaya mengalihkan perhatian mereka. Alana berusaha tetap tenang, ia harus berbicara dengan Juan besok, tindakan Juan kali ini benar-benar tak patut dibiarkan.

"Nih minum dulu, sha" Alana mengambil segelas teh hangat dari tangan Jaya, dan memberikannya pada gadis dihadapannya. Seusai minum Alisha terlihat sedikit lebih tenang, pandangannya beralih ke lelaki disamping kakak sepupunya.

"Ini...siapa kak?"

"Oh iya lupa, ini Jaya suami aku"

Untuk sepersekian detik Alisha tertegun, ia yakin tidak salah dengar, ia mendengar jelas kata 'suami' terlontar dari mulut Alana. Netranya kembali menatap Jaya, lelaki itu tersenyum seakan menyapa Alisha.

"Suami? Sejak kapan? Kak lana nikah kok gak ngabarin aku?"

Alana spontan menjawab "Kamu masih di Ausie"

"Bisa ngabarin lewat handphone kak" balas Alisha.

"Ya udah sih, kan sekarang udah tau,  kamu malam ini nginep disini aja, kamar tamunya ada di atas pojok kanan, bersih kok" Alisha merenggut lantas pergi ke kamar yang dimaksud kakaknya, meninggalkan dua insan di ruang tamu, Alana berdeham.

"Kita ke kamar sekarang?" tanyanya yang disahuti anggukan oleh Jaya. Mereka pun akhirnya berjalan beriringan menuju kamar Jaya, atau mungkin mulai sekarang akan menjadi kamar mereka berdua. Jaya menganggap hal ini merupakan kemajuan atas hubungan mereka berdua, tapi tak akan ada yang tahu apakah diluar sana masih ada badai topan yang akan menerpa mereka, yang jelas saat ini Jaya ingin menikmati saat-saat bersama Alana. Sesusah apapun ia akan tetap berusaha mempertahankan rumah tangganya.

*:・゚✧*:・゚

Akhirnya bisa up juga, buat yang mau baca dari awal boleh, beberapa part pendek udah aku revisi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jaya AzhariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang