14

1.2K 148 8
                                    

Cahaya matahari masuk melalui celah tirai jendela kamar, sang pemilik kamar tampak sedikit terusik. Suara tangisan memenuhi indra pendengarannya, ia mencoba bangun dengan sisa tenaga ia punya, rasa mual mulai menyeruak, kepalanya juga terasa begitu pening. Ia terkejut melihat seorang gadis dengan selimut yang menutupi sebagian tububnya tengah menangis, ia mengenalnya, itu Alisha sepupu Alana yang baru saja kembali dari Ausie.

"Sha, lo ngapain di kamar gue?!" Juan panik bukan main, ia berusaha mengingat apa yang terjadi kemarin malam.

⚠️DIMOHON MENJAUH UNTUK YANG MASIH DIBAWAH UMUR⚠️

"Bisu sialan" Juan kembali menenggak gelas berisi minuman beralkoholnya, entah sudah berapa alkohol yang ia habiskan malam ini.

"Apa sih hebatnya si cacat itu?!" tangannya meraih kasar botol alkohol lalu meminumnya hingga tak bersisa. Ia dipenuhi rasa amarah, bagaimana bisa Alana malah memilih mempedulikan Jaya daripada kekasihnya sendiri?

"Arghhh" Juan melempar botol itu ke sembarang arah, lalu beranjak pergi dari ruang vip yang ia pesan. Langkahnya berantakan, kepalanya menggeleng beberapa kali mencoba menghilangkan rasa pening yang mulai menyerangnya.

Tubuhnya ambruk ke tanah bersamaan dengan sebuah mobil yang berhenti tepat didepannya, seorang gadis keluar dengan raut khawatir.

"Kak Juan kenapa?" tanya Alisha seraya membantu Juan berdiri, memapahnya menuju mobil. Alisha meraih ponselnya, mencoba menghubungi kakak sepupunya, Alana. Namun kakak sepupunya itu tak mengangkat teleponnya. Ia beralih masuk ke mobilnya.

"Rumah kak Juan masih sama kan? Alisha anter ke rumah" ucap Alisha sebelum menancap gas mobilnya menuju rumah Juan. Alisha jelas mengingatnya, dulu beberapa kali ia pernah diajak oleh Alana. Ujung matanya melirik lelaki disampingnya, nampaknya Juan sudah tak sadarkan diri. Helaan nafas keluar dari mulut Alisha, ia tak ingin Alana salah faham tentang hal ini, tapi ia terpaksa mengantar Juan pulang, mana tega ia meninggalkan lelaki itu dijalanan.

Bunyi ban berdecit terdengar begitu Alisha menginjak rem mobil tepat di depan rumah Juan. Ia berusaha memapah Juan masuk ke rumahnya, rumah itu terlihat sepi, bahkan beberapa kali ia memencet bel tak ada yang keluar.

"Permisi ya kak" ucapnya, tangannya meraba saku jaket Juan, ia menemukan kunci rumahnya. Dengan satu tangan ia berusaha membuka pintu.

"Kamar kak Juan dimana?"

"Atas" jawab Juan lirih. Sesampainya di kamar yang dimaksud Alisha membaringkan Juan dikasur.

"Alisha pulang dulu kak" pamitnya, namun tiba-tiba tangannya ditarik hingga terbaring di kasur, Juan mengukung tubuh mungil Alisha.

"Alana, aku harus apa biar kamu ga pergi?"

"Kak Juan sadar! Aku Alisha bukan kak Alana" gadis itu berusaha memberontak namun usahanya sia-sia, tenaga Juan lebih besar. Air mata Alisha membasahi pipinya.

"Aku akan melakukan apapun asal kamu tetep sama aku, dan ini jadi keputusanku, Na" tangan Juan merobek kasar pakaian Alisha, ia tak mempedulikan tangisan Alisha yang semakin keras.

Malam itu hal berharga yang selama ini Alisha jaga direnggut paksa oleh Juan yang dikuasai alkohol, semua impian Alisha hancur, perjuangannya meraih mimpinya hingga bersekolah di Ausie juga seketika hancur.

~♡~

Juan menjambak rambutnya semakin kencang, ini jelas bukan hal yang ia inginkan. Tangannya meraih benda apapun didekatnya dan melemparnya hingga hancur berkeping-keping, Alisha menatapnya ketakutan.

Juan mengacak-acak lacinya mencari sesuatu lalu melemparkan segepok uang ke gadis dihadapannya. Sebuah tamparan mendarat di pipi Juan, Alisha menamparnya. Gadis itu menatapnya dengan tatapan penuh amarah.

"Alisha bukan pelacur yang bisa kak Juan perlakuin kayak gini!"

"Ya terus gue harus gimana?!"

"Tanggung jawab! Sesuatu yang kak Juan renggut kemarin malam itu adalah harta berharga yang Alisha jaga selama ini"

"Shit!" tangan Juan mencengkram pipi Alisha "Persetan dengan tanggung jawab, ambil uangnya terus pergi dari rumah gue, anggep ga ada kejadian apapun" ucap Juan kemudian melepas cengkramannya.

"Kak Juan gila ya?!"

"Iya gue gila! Satu lagi, jangan sampai satu orang pun tahu tentang hal ini, termasuk Alana" Juan melangkah pergi dari kamarnya, meninggalkan Alisha yang masih terisak

*:・゚✧*:・゚


Kok aku ikut emosi ya bikinnya, semoga kita dijauhin dari lelaki sebrengsek Juan deh ya

Kalau ketemu cowok macam Juan, mending lempar aja ya ke jurang, nyusahin soalnya.

Konfliknya akan mulai rumit wkwk, kita tunggu apalagi yang bakal Juan lakuin ya kedepannya.

Jaya AzhariDonde viven las historias. Descúbrelo ahora