10

1.3K 179 5
                                    

Lakukanlah semaumu
Sampai kau lelah menyakitiku
Sebisaku takkan mengusikmu
Ku akan mencoba mengerti dirimu

-Bertahan Terluka (Fabio Asher)-

*:・゚✧*:・゚

Berat, hari-hari yang Jaya lalui terasa begitu berat. Lelah? Sudah pasti ia merasa lelah berjuang sendiri untuk kelangsungan rumah tangganya.

Namun nyatanya rasa cintanya kepada Alana begitu besar. Jaya sudah jatuh sedalam-dalamnya kepada wanita yang saat ini menyandang status sebagai istrinya itu.

Sejak tadi pagi Alana belum keluar dari kamarnya, bahkan Alana belum menyantap apapun. Rasa cemas menyelimuti pemikiran Jaya. Ia berniat menjelaskan perihal kejadian kemarin dan sekaligus mengantar makanan untuk istrinya.

Tok tok tok

"Pergi!"

Tok tok tok

"PERGI! GAUSA PEDULIIN GUE!"

Hati Jaya berdenyut nyeri. Sebegitu kecewanya kah Alana? Lalu bagaimana dengan perasaan Jaya selama ini? Kenapa Alana tak memikirkan perasaan Jaya juga? Begitu banyak pertanyaan muncul di kepala Jaya. Ia berusaha tetap tenang lalu mencoba berbicara dengan Alana lewat chat.

~♡~

▪︎Alana▪︎

Na, buka pintunya ya...

Dengerin penjelasanku dulu

Aku kemarin ga bohong
soal dadaku yg sakit

Gue ga mau denger
penjelasan lo


Gapapa klo kamu gamau denger

Tapi setidaknya kamu makan ya..

Kamu belum makan apapun
sejak tadi pagi, na...

Trus? Ngapain lo peduli sama gue?

Jelas karna aku suami kamu

Papa kamu sudah mempercayakan
aku untuk jaga kamu

Pernikahan ini terpaksa

Makanannya aku taruh
depan pintu ya

Dimakan sampai habis, na

~♡~

Tak perlu dijelaskan lagi bagaimana keadaan hati Jaya saat ini. Sedih? Kecewa? Lebih dari itu. Tak bisakah Alana mencoba membuka hati untuknya?

"Na, aku mencintaimu, sungguh" ucap Jaya dalam hati.

Setelah beberapa saat memandangi pintu kamar Alana yg tertutup, kedua kakinya melangkah menjauh dari sana. Lelaki itu memutuskan untuk keluar rumah sebentar mencari udara segar, berharap angin mampu membawa rasa sedihnya hari ini.

Alana melihat kepergian Jaya dari balik jendela kamarnya, seketika ia merasa bersalah kepada Jaya.

"Gue keterlaluan ya?"

"Gue bingung"

"Gue m ga tau perasaan apa ini, gue...ga mungkin suka sama Jaya kan?"

"Ga! Ga mungkin gue suka sama dia, inget na lo udah janji sama Juan buat cerai in Jaya 2 tahun lagi"

"Tapi kalau gue emang ga suka sama Jaya, kenapa kemarin gue panik & khawatir waktu denger dada dia sakit?"

"AAAA GA TAU DEH PUSING!!"

Ketika tengah dilanda perasaan frustasi, handphone Alana berdering menandakan ada panggilan masuk. Nama Juan tertera di layar ponselnya. Jari Alana menggeser ikon hijau.

"Halo sayangg"

"Hm kenapa?"

"Suara kamu kok kayak lagi bete gitu?"

"Gapapa kok"

"Aku ke rumah kamu ya"

"Ngapain?"

"Emang ga boleh mau ketemu pacarku sendiri?"

"Y-Ya boleh sih"

"Kamu mau dibawain apa?"

"Aku lagi ga pengen apapun"

"Ya udah aku otw sekarang yaa cantik"

"Iyaa, hati-hati"

Sambungan telepon di akhiri oleh Alana, wanita itu terlalu malas untuk berdandan. Ia hanya memakai liptint tipis-tipis. Lalu sedikit merapikan rambutnya.

Setelah merasa siap ia keluar dari kamar. Alangkah terkejutnya ia saat membuka pintu, sebuah nampan dengan sepiring makanan dan minuman tergeletak di depan pintunya. Ia tak menyangka Jaya benar-benar peduli kepadanya.

"Kayaknya ucapan gue tadi emang keterlaluan deh" ujarnya, kemudian membawa nampan itu ke meja makan, berniat menyantapnya.

*:・゚✧*:・゚

Hallo, aku udah lama ga update ya?

Maaf yaa kemarin² abis sakit jadi ga sempet bikin lanjutannya ( ㅠ ㅅ ㅠ)


Jaya AzhariWhere stories live. Discover now