15 (posesif)

1.8K 138 12
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

"Kau mau ini?" Neo menawarkan makanan untuk Louis dikantin, Teman-teman yang duduk di meja yang sama heran akan tingkah Neo yang berlebihan, mereka bahkan tak konsentrasi makan karena Neo banyak tanya pada Louis
"Aku tak mau makanan dikantin ini"
"Lalu apa? Aku akan pergi membelikannmu"
"Hoo Neo, kau tak bisa keluar dari lingkungan sekolah saat jam sekolah seperti ini" Khao memperingatkan
"Satpam akan menangkapmu" timpal Nanon
"Halah, kalau aku sih gampang keluar dari lokasi sekolah" santai Neo.

"Kau mau bolos?" tanya Louis heran
"Bukan bolos, izin bentar. Jadi buruan mau makan apa?"
"Tom Yum Goong" Jawab Louis, menyebutkan nama makanan pedas itu
"Heh? Itu terlalu pedas tau, tidak baik. Yang lain yang lain!" Neo tak ingin makanan pedas itu dimakan oleh Louis
"Hee Neo kau benar-benar aneh, memangnya kenapa dengan makanan pedas? Luis tak akan kenapa-kenapa makan pedas" heran Nanon
"Tapi sejak kapan Luis suka makanan Pedas? Hanya Neo yang suka makanan aneh seperti itu" timpal Khao.

"Pokoknya tidak boleh, yang lain saja" tolak Neo hingga Louis berfikir apa yang bisa ia makan, soalnya belakangan ini ia jadi pemilih soal makanan
"Khao Pad" Jawab Louis menyebut nasi goreng khas Thai itu
"Nah ini baru masuk akal, aku akan pergi sebentar" ucap Neo berlalu namun baru didepan pintu kantin dia balik lagi menuju sahabat baiknya, First
"First, jaga Lui untukku sebentar" Pinta Neo membuat Frist dongkol sendiri
"Dia hanya duduk disini menunggumu, dia tak akan lecet" jawab First dan Neo mengangguk pergi. Sedangkan Louis hanya tersenyum lucu.

"Neo kenapa sih, aneh sekali" heran Ohm
"Dia menang anehkan? Bahkan kadang lebih aneh dari ini, hanya luis yang bisa tahan dengan semua keanehannya" First geleng-geleng kepala, Louis hanya bisa tersenyum mengingat bagaimana Neo begitu memperhatikannya.

.
.

#skip#

Sore ini Neo harus tinggal di sekolah lebih lama karena harus latihan basket bersama timnya untuk lomba babak terakhir mereka di SMA sebelum ujian kelulusan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sore ini Neo harus tinggal di sekolah lebih lama karena harus latihan basket bersama timnya untuk lomba babak terakhir mereka di SMA sebelum ujian kelulusan. Namun ia berhenti saat melihat Louis memasuki pintu masuk untuk menemuinya
"Sudah selesaikan?" tanya Neo pada teman-teman timnya
"Hum, ini juga sudah sangat sore" jawab Ton menerima bola dari Neo.

Neo mengambil Tasnya dan berjalan kearah Louis yang menunggunya
"Apa kau ingin sesuatu? Maaf aku terlalu lama" sesal Neo
"Tidak apa Nemo, apa kau sudah selesai?" tanyanya melihat Neo sudah memakai tas kembali
"Sudah selesai, ini sudah sangat sore. Apa kau kau kesuatu tempat sebelum pulang?" tanya Neo
"Humm aku lapar, aku sering lapar belakangan ini. ayo temani aku makan tapi kali ini aku mau roti isi vanilla" pinta Louis senang, rasanya mulutnya hanya ingin mengunyah saja.

"Ah ayo tapi kita pulang dulu berganti seragam dan mandi lalu kita ke toko roti memesan roti yang kau mau" pinta Neo karena ia begitu berkeringat karena habis bermain basket
"Um ayo"

.
.

Neo terdiam, ia bahkan tak berkedip, sejak kapan Louis menjadi aneh sepertinya, bahkan lebih parah
"Kau ingin memakan semua bentuk roti ini Lui?" tanya Neo melihat pesanan Roti Louis, bukan apa-apa tapi bentuk rotinya yang aneh. Dari roti bentuk biawak, katak, kura-kura, hingga bentuk aneh lainnya, baru dilihat saja Neo sudah hilang nafsu makan.

'Aku cukup sadar diri bahwa aku ini aneh, tapi apakah anakku juga jauh lebih aneh dariku' batin Neo tak habis pikir.

"Um aku suka bentuknya Nemo. Tapi ini terlalu cantik dan lucu, aku tak tega memakannya" ucap Louis memandang bentuk roti-roti itu
"Sejak kapan bentuk biawak dan katak cantik dan lucu?" frustasi Neo
"Aku tak bisa memakannya, aku tak tega" Neo menghela nafas akan ucapan Louis, mereka sudah berkeliling mencari toko roti yang pas hampir dua jam, setelah sampai mereka menunggu pesanan roti dengan segala bentuk eneh itu dan sekarang Louis bilang tak mau memakannya. Rasanya Neo ingin menangis disana.

"Sekarang sudah malam, aku ingin makan malam. Kau tak mengajakku makan malam?" tanya Louis
"Kau baru saja meminta ke toko roti hingga berjam-jam. Bagaimana bisa aku memikirkan makan malam?"
"Kau marah denganku?"
"Aku tidak marah denganmu Lui"
"Kau baru saja marah"
"Aku.... Ah sudahlah. Jadi mau makan malam dimana?" Neo menyerah dan mengalah saja. Ia membawa kotak roti yang berisi berbagai jenis bentuk roti aneh itu keluar dari toko roti menyusul Louis yang sudah berjalan duluan.

.
.

Setelah makan malam bersamanya, Neo mengantar Louis pulang dengan selamat. Louis sudah akan turun dari mobil Neo namun Neo menghentikan tangannya
"Bila aku menciummu sekarang apa kau akan marah?" tanya Neo, Louis terdiam sesaat, tak mendaptkan penolakan Neo mendekatkan wajahnya kearah Louis.

Berlahan ia memiringkan kepalanya dan mencium bibir lembut Louis yang kini memejamkan matanya. Ciuman saat itu sangat berbeda dengan malam ini. Tak ada nafsu apapun, seolah Neo hanya mengutarakan perasaanya lewat ciuman manis itu. Neo menghisap bibir bawah Louis sekali sebagai akhir ciuman itu dan melepasnya.

"Bibirmu lembut Lui" jujur Neo sepertinya dia akan ketagihan akan bibir lembut dan manis Louis
"Ya bibirmu rasa Som Tum, kita baru saja makan salad itu tadi" senyum Louis tanpa rasa bersalah karena merusak suasana
"Oi! Bisakah kau romantis sedikit tanpa merusak momen kita" Frustasi Neo dan Louis hanya bisa menertawakannya.

.
.
.

Tbc


Secret love (Neo_Louis) Where stories live. Discover now