10 (Ada apa denganku?)

1.5K 168 14
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

"Phi... Phi Neo!" teriak Phuwin mengagetkan Neo yang melamun
"Hah?"
"Kenapa sih phi, kau melamun terus" cemberut Phuwin
"Ya hanya memikirkan ujian" dusta Neo memaksakan senyum, saat ini ia kencan dengan Phuwin ditoko es krim favorit Phuwin sore ini
"Phi tadi aku akan bilang mau es krim coklat tapi kau memesan kan ku es krim vanila" rengek Phuwin melihat es krim vanila didepannya, sebenarnya Neo malah salah pesan, es krim rasa vanila adalah es krim rasa favorit Louis.

"Maaf, aku akan mengantinya dengan rasa coklat" sesal Neo berdiri dan memesan rasa coklat yang Phuwin inginkan
"Makasih phi" senang Phuwin menerima es krim dengan rasa favoritnya.

Pintu toko es krim itu terbuka, membuat perhatian Neo teralih pada salah satu pelanggan yang masuk ke toko es krim itu.

'Lui' batinnya, betapa ia merindukannya. Louis dengan kebetulan juga datang ke toko dan memesan es krim favoritnya, tak sengaja mata mereka bertemu saat Louis menunggu pesanan es krim nya itu, tetapi dengan cepat Louis mengalihkan tatapannya.

Neo jadi serba salah, ia ingin kearah Louis namun saat ini ia bersama Phuwin. Dan akhirnya ia hanya duduk diam melihat Louis menerima es krim pesannya dan keluar dari sana.

.
.

#skip#

Jam pelajaran olahraga pagi ini, seluruh siswa dikelas begitu semangat pemanasan sebelum benar-benar berolahraga. Mereka diminta untuk berlari beberapa putaran oleh guru olaraga.

Neo dan yang lain berlari dengan semangat, namun lari Neo tiba-tiba pelan saat melihat Louis kesulitan berlari dan wajahnya memucat. Tak biasanya Louis seperti itu, Louis tidaklah selemah ini untuk pelajaran olaraga. Baru satu putaran namun Louis hampir tak sanggup, ia kesulitan mengatur nafasnya.

Louis berhenti ketika ia hampir terjatuh saat kedua kakinya tak sanggup lagi berlari, Neo yang memang mengawasinya sedari tadi dari arah belakang menangkap tubuh Louis. Neo mengangkat Louis ke pinggir lapangan, ia nampak khawatir melihat wajah pucat Louis.

"Lui, kau sakit ya?" tanya Neo, Louis tak menjawab ia juga tak tau apa yang terjadi padanya belakangan ini. Kepalanya pusing rasanya ia tak punya tenaga apapunapapun,  dan entah mengapa berlari satu putaran tadi membuat perutnya terasa keram dan sakit
"Akhh" ia meremas perutnya kuat, itu terlalu menyakitkan hingga ia meringkuk, sang guru menghampiri siswanya karena begitu khawatir sedangkan Neo sudah panik duluan. Ia tak pernah melihat Louis kesakitan seperti ini, Louis selalu menyembunyikan segala rasa sakitnya bila sampai ia ekspresikan seperti ini maka dia benar-benar sangat kesakitan.

.
.

Neo menatap Louis yang terbaring ditempat tidur UKS, ia tadi menggendongnya kesana, Louis mulai sedikit tenang
"Apa kau benar-benar tak ingin kerumah sakit?" tanya Neo, dia dari tadi mau membawanya kerumah sakit namun Louis tak mau, ia merasa baik-baik saja dan tak perlu sampai kerumah sakit. Dari pada Louis makin kesal padanya, lebih baik ia mengikuti kemauan Louis saja.

"Aku sudah baik-baik saja, dan akan sembuh sendiri. Lebih baik kau kembali ke kelas, aku mau sendiri saja" usir Louis
"Mana bisa aku meninggalkanmu sendirian disini" heran Neo
"Aku bisa meminta AJ menjagaku"
"AJ AI dan AJ! jangan ucapkan namanya didepanku" kesal Neo tak ingin mendengar nama itu dari mulut Louis.

"Guru memintamu meminum teh hangat ini agar kau baikan" ucap Neo memberikan Teh hangat saat Louis diam tak ingin mengubrisnya lagi, Neo terus menyodorkannya berharap teh hangat itu dapat membuat Louis membaik. Louis menghela nafas dan menerima teh hangat yang Neo berikan, Neo memegang gelas itu dan dia meminumnya, namun baru sedikit yang masuk ke tonggorakkannya rasanya ia sudah ingin muntah.

"Lui, sepertinya kita harus ke rumah sakit sungguhan" khawatir Neo saat Louis malah ingin muntah
"Aku akan baik-baik saja" ucap Louis memilih bating saja dan memejamkan matanya. Kepalanya pusing. Neo menghela nafas akan keras kepala Louis dan menemaninya saja disana.

.

.

Louis membuka matanya, ia melihat Neo benar-benar menunggunya sampai sesiang ini di UKS, Neo sampai tertidur dikursi samping tempat tidur UKS itu. Sejujurnya ia masih mencintai Neo, perasaan itu tak mudah untuk berubah tetapi Louis harus sadar bahwa Neo sekarang adalah milik Phuwin.

Dulu ia pernah bermimpi, bahwa ia dan Neo akan hidup bersama selamanya memiliki keluarga kecil yang lucu namun sekarang itu sangat tak mungkin untuknya. Ia tersenyum melihat wajah tampan Neo yang sedang tertidur, bahkan tidur saja Neo sangat tampan, tak heran banyak yang mencintainya walau tingkahnya tak normal.

Neo terbangun saat merasakan pergerakan Louis"Lui" gumam Neo berusaha mengumpul nyawanya karena baru bangun, Louis hanya menatapnya dalam diam, ia kasihan juga dengan Neo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Neo terbangun saat merasakan pergerakan Louis
"Lui" gumam Neo berusaha mengumpul nyawanya karena baru bangun, Louis hanya menatapnya dalam diam, ia kasihan juga dengan Neo. Neo rela tidur seperti itu menunggunya,  hatinya terlalu baik untuk mengabaikan Neo lebih dari ini
"Aku lapar" ucap, itu wajar karena ini sudah sangat siang
"Kau mau makan apa? Aku akan mengambilkannya untukmu" tanya Neo
"Pad Thai" jawab Louis membuat Neo mengangkat alisnya, itu adalah mie goreng dengan berbagai sayuran dan lalapan.

"Hah? Bukankah kau tak suka banyak sayuran ?" heran Neo, setaunya Louis tak suka sayuran dan lalapan. Bila mereka makan berdua maka Louis akan memberikan semua sayur dan lalapan nya kepiring Neo karena Neo menyukai sayuran dan lalapan. Lagian Pad Thai adalah makanan favorit Neo kenapa jadi Louis yang ingin memakannya. Tapi Neo tak mau berfikir terlalu lama, yang penting Louis makan.

"Tunggu sebentar aku akan membelikannya untukmu" ucap Neo, walau aneh tapi ya ia menurutinya saja.

.

.

Tbc

Secret love (Neo_Louis) Where stories live. Discover now