Sebuah lengan menarik tubuh Naruto. Naruto terseret ke samping. Tubuh Naruto masuk ke dalam pelukan Sasuke beserta wajahnya terkubur di dada bidang Sasuke.
Truk itu tetap lewat melintasi Naruto
"DIMANA AKAL SEHATMU NARUTO!!" teriak Sasuke
Jantung Sasuke hampir saja lepas. Perasaan Sasuke ketar-ketir melihat aksi percobaan bunuh diri Naruto. Kaki Sasuke lemas tapi berhasil ditahan. Kalau Sasuke terlambat 1 detik mengejar Naruto, pasti nyawa Naruto sudah melayang. Sasuke sangat emosi dan pertama kalinya Sasuke mengeluarkan emosi setinggi ini sampai menyebut nama depan Naruto.
"Kenapa...." lirih Naruto, dia menatap mata Sasuke. Matanya nanar lagi dan akhirnya meneteskan air mata, "Kenapa kau menyelamatkan...huh? Kenapa....kenapaaaa?!" Naruto berteriak dan mendorong Sasuke untuk menjauh dari dirinya.
"Karna kau mau mengakhiri hidupmu!!" Emosi Sasuke
"Lalu apa hubungannya denganmu?!! Huh? Kenapa kau selalu menolongku? Sudah kubilang jangan kasihani aku!!" Kata Naruto
"Kalau kau benci aku tolong, seharusnya kau mencari jalan keluar! Kau pikir dengan mengakhiri hidupmu masalah akan selesai? Kau pikir ini adalah solusi terbaik?!" Emosi Sasuke
"Lalu apa yang harus kulakukan? Aku sudah kehilangan karirku...! Aku sudah kehilangan orang tuaku....! Aku sudah kehilangan tanteku...!! Lalu apa yang harus kulakukan lagi?!!!"
"Pasti ada jalan lain! Kau boleh bersedih. Kau boleh merasa frustasi. Tapi kau harus tetap menjalani hidupmu!"
"Bagaimana aku menjalani hidupku???!!!! Aku sudah hancur.....aku sudah tidak punya apa-apa lagi...aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi!!" Kata Naruto
"Masih ada Aether!!" Bentak Sasuke.
Naruto tersentak dan terdiam. Naruto yang memandang sengit Sasuke berubah menjadi lembut.
"Kau masih ada Aether. Adikmu. Kalau kau mengakhiri hidupmu, lalu bagaimana nasib adikmu? Kau mau adikmu sendirian? Kamu mau dia tumbuh kesepian? Kau mau membuat masa kecilnya tidak bahagia? Kau tinggal begitu saja Aether tadi, dia sudah menangis kejer. Apalagi kalau ditinggal selamanya!" Tegas Sasuke
Naruto terdiam. Perlahan pandangannya dialihkan ke tanah. Air matanya terus menetes membasahi pipinya.
Sasuke benar. Apa yang dia lakukan adalah salah.
Apa yang telah Naruto perbuat....
Naruto sama sekali tidak bisa berpikir jernih. Dia mengepal erat tangannya erat-erat. Tubuhnya bergetar
Melihat Naruto sudah sadar atas pikirannya, Sasuke langsung melepas jaketnya. Dia menutupi tubuh Naruto dengan jaketnya. Kemudian Sasuke menarik pelan tubuh Naruto ke dalam pelukannya. Sasuke mengusap lembut kepala belakang Naruto.
"Sekarang kau harus pulang, adikmu menunggumu di rumah" kata Sasuke lembut
Naruto mengangguk.
Sasuke melepaskan pelukannya. Dia kemudian berjongkok membelakangi Naruto.
"Kau tidak pakai alas kaki" kata Sasuke, siap menggendong Naruto di belakang punggungnya.
Naruto terdiam beberapa detik, lalu dia naik ke punggung Sasuke untuk digendong belakang oleh Sasuke.
Di sepanjang perjalanan, Naruto dan Sasuke sama-sama terdiam. Naruto memperhatikan diam wajah Sasuke dari samping.
Wajah Sasuke tidak disangka benar-benar asli mulus. Tidak ada bopeng, jerawat, bruntus, ataupun pori-pori besar. Kulit wajah Sasuke begitu bening. Lebih bening dari kulit wajah wanita. Sambil menikmati wajah Sasuke, Naruto membuka obrolan dengan Sasuke
"Maaf" gumam Naruto
"Minta maaf pada adikmu" kata Sasuke
Naruto terdiam
Lalu Naruto berbicara lagi
"Kenapa Uchiha-sama selalu menolongku?" Tanya Naruto, "tidak apa-apa kalau mengasihaniku. Aku memang terlihat menyedihkan," lanjutnya sambil mengubur wajahnya di tangannya yang melingkar di leher Sasuke.
"Aku juga tidak tau" balas Sasuke
Naruto mengangkat kepalanya, "Anda tidak tau?"
"Kau sudah mempermalukanku di depan umum, menjambak rambutku, menuduhku negatif dan bersikap tidak sopan padaku. Kalau kau menjadi diriku, apa mungkin aku bisa kasihan padamu?" Kata Sasuke
Walaupun nada Sasuke biasa saja, Naruto tetap menciut hatinya. Dia menggumam maaf sambil mengubur kembali wajahnya di lingkaran tangannya. Gumaman Naruto cukup keras untuk didengar oleh Sasuke dan membuat Sasuke sedikit menengok ke Naruto.
Langkah kaki Sasuke berhenti.
"Aku hanya tidak bisa menghiraukanmu" kata Sasuke
Naruto mengangkat kepalanya.
Sasuke melihat wajah Naruto
Naruto melihat wajah Sasuke
Mereka saling tatap mata.
"Kenapa.." tanya Naruto
"Aku juga ingin tau kenapa" kata Sasuke. Dia kembali melangkah dan melihat ke depan
"Aneh..Anda aneh Uchiha-sama.." gumam Naruto sambil mengubur wajahnya
"Ya ya aku aneh" kata Sasuke malas.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String
FanfictionKisah romantis kehidupan Naruto dan Sasuke yang dimana takdir mereka telah diikat oleh benang merah. ***genshin impact fanfinction **** sasufemnaru ***semua tokoh milik genshin impact dan masas
Chapter 13
Mulai dari awal
