13 (Pilihan dan Katakan Cinta)

Start from the beginning
                                    


#Skip#

Neo menatap Louis yang masih tak mau duduk sebangku dengannya. Lebih parahnya Louis tak ingin melihat wajahnya.

"Kalau dilihat-lihat pipi Luis bikin gemas ya, dia gemukan" bisik First
"Jangan bilang itu didepan wajahnya atau dia menamparmu pakai papan tulis" Bisik balik Neo. Ia tau Louis paling tak suka dikritik persoalan tubuhnya.

Neo tersenyum melihat Louis yang bisa bercerita dan bercanda dengan Khao, ia merindukan senyuman itu dan tawa itu. Walau ia hanya bisa melihatnya dari jauh, Neo sangat senang dan ikut tersenyum.

"Neo kau sebenarnya bucin pada Luis kau saja yang bodoh" ucap First melihat sorot mata Neo
"Kau benar, aku merindukan tawanya, suaranya, senyumannya, semua yang ada padanya" sendu Neo, tanpa sadar ia malah menangis. Selama ia tubuh sebesar ini, ini adalah pertama kalinya ia menangis. First tertawa lucu karena baru kali ini melihat Neo yang biasanya absurd bisa menangis juga, Neo menyembunyikan wajahnya saat first malah mengoda dan mengejekknya.


.

.



Phuwin dan Neo baru saja selasai nonton dibioskop, Phuwin biasa meminta untuk kencan dengannya seperti ini walau pikiran Neo tak ada bersamanya. Selama menonton pun Neo hanya diam dan tak merespon apa-apa. Bahkan saat mereka duduk dan makan direstoran, Neo masih diam.

Neo menatap gantungan boneka ikan yang pernah Louis buatkan untuknya, gantungan yang malah ia berikan pada Phuwin. Ia sadar saat itu Louis pasti sangat terluka karena berbuatan bodohnya. Phuwin menyadari sedari tadi Neo hanya memandang gantungan boneka ikan yang ada ditasnya. Phuwin tersenyum tipis dan melepas gantungan itu dan memberikannya kembali pada Neo.

"Pi Neo. Aku tau kalau kau hanya memikirkan pi Luis. Kau bisa bersamanya. Aku tak akan memaksamu lagi" ucap Phuwin, hal itu membuat Neo cukup kaget
"Pi Neo, tak usah memikirkan perasaanku lagi, aku baik-baik saja sekarang. Bila dipikir-pikir aku harus kembali ke phi Pond juga, kita tidak seharusnya seperti ini" sendu Phuwin, entah mengapa hati Neo terasa legah, ia menatap gantung boneka ikan yang kini ada ditangannya.

"Phi Luis begitu baik, Phi Neo akan bahagia bersamanya" lanjut Phuwin
"Terima kasih Phuwin"
"Kau harus berjanji menjaga Phi Louis dengan baik, ku rasa kau hanya cocok menjadi kakaku saja phi" senyum Phuwin
"Tentu saja, kau akan menjadi adikku yang sangat mengemaskan, aku akan menghajar Pond bila menyakitimu lagi" Neo menatap wajahnya indah Phuwin yang kini tersenyum bersamanya.

.
.
.


#skip#

Louis berdiri diatas lantai atap gedung sekolahnya sambil memegang hasil pemeriksaan dokter yang mana kertas itu telah kusut karena remasannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Louis berdiri diatas lantai atap gedung sekolahnya sambil memegang hasil pemeriksaan dokter yang mana kertas itu telah kusut karena remasannya. Ia memutuskan kedokter kemarin, dia harus tau dan memastikan keadaannya. Mungkin saja ia salah menduga, dan mungkin saja dia memang kurang enak badan. Siapa tau saja dia punya penyakit lain. Namun kenyataannya semua itu salah. Kenyataan pahit harus ia terima. Pada hal ujian sekolah tinggal beberapa minggu lagi dan masalah seperti ini datang, bila ayah atau ibunya tau maka habislah dia.


.



Di satu sisi Neo mencari Louis siang ini dengan dua susu kotak rasa vanilla, rasa favoritnya dan Louis. Ia juga membeli banyak cemilan yang Louis suka
"Apa kau liat Luis?" tanya Neo pada beberapa siswa yang ia temui
"Oh aku melihatnya naik ke lantai atap sekolah tadi" jawab salah satu dari mereka, Neo tersenyum
"Terima kasih" ucap Neo dan berlari dimana Louis berada.

.
.

Louis sebenarnya takut tapi ia lebih takut lagi dengan kedua orang tuanya dan harus menanggungnya sendirian. Kakinya melangkah menaiki pembatas gedung, bila ia mati maka semua akan selesai.

"Lui!" Neo kaget melihat apa yang Louis lakukan
"Lui turun! Disitu bahaya" pinta Neo yang baru saja tiba
"Nemo, bila aku mati semua akan selesaikan?" ucap Louis
"Siapa bilang bunuh diri bisa menyelesaikan masalah? Kau mau jadi hantu penunggu sekolah selama beribu-ribu tahun" heran Neo
"Ayo turun dari sana kita bicarakan semuanya baik-baik" pinta Neo lagi.

"Kurasa semua tak akan baik-baik saja dan tak bisa dibicarakan dengan baik-baik lagi. Aku lebih baik jadi hantu saja sekalian dari pada hidup seperti ini"
"Lui serius! Turun dari sana. Kalau kau mau bunuh diri, lalu aku bagaimana?" tanya Neo.

"Aku sudah jatuh cinta padamu Lui. Sungguh. Aku datang kesini untuk mengatakannya" ucap Neo membuat Louis berbalik menatapnya. Louis menatap Neo yang malah berlutut
"Aku benar-benar mencintaimu, aku bukan type romantis tapi sekarang aku sedang berusaha mengatakan cinta padamu" jujur Neo.

"Aku sudah tak bersama Nong Phuwin. Aku sadar aku hanya memikirkanmu, aku merindukan suaramu, aku merindukan tawamu, aturanmu, dan semua yang ada padamu. Aku benci melihatmu dengan AJ ataupun yang lain. Kali ini aku hanya ingin denganmu" ucap Neo membuat Louis terdiam, ia melihat sorot mata Neo yang berkata dengan sungguh-sungguh. Ia tak pernah melihat Neo seserius ini.

"Kau benar-benar mencintaiku? Bukan karena merasa bersalah kan?" tanya Louis
"Aku bersumpah, aku mencintaimu" Neo kembali berdiri mengulurkan tangannya agar Louis turun dari pembatas gedung itu. Louis turun dan Neo memeluknya erat. Rasanya begitu legah saat ia bisa memeluk Louis lagi.

"Jangan memikirkan hal lain lagi, aku ingin selalu denganmu saja, aku tak bisa tak melihatmu" jujur Neo, Louis tersenyum. Ia tersenyum karena orang yang ia cintai diam-diam kini membalas perasaannya. Bukan sekedar karena rasa bersalah atau karena bertanggung jawab akan perbuatannya tapi karena benar-benar mencintainya.

Neo mengingat cemilan dan susu rasa vanilla itu
"Nih sekarang kita baikan, dan kita bukan sahabat lagi. Kita sekarang pasangan" ucap Neo mengecup dahi Louis yang ikut tersenyum mengambil susu vanilla itu satu dan satunya untuk Neo juga.

"Baguslah Nemo. Aku tak takut menanggungnya sendirian lagi" senyum Louis dan Neo mengangkat alisnya
"Menanggung apa?" tanya Neo sambil meminum susu vanila bagiannya, mengatakan cinta membuatnya haus juga. Louis memberikan kertas keterangan dokter yang sudah kusut itu ke tangan Neo.


"Nih, aku hamil"



Byuuurrrrrr






.
.
.

Tbc.

Secret love (Neo_Louis) Where stories live. Discover now